Find Us On Social Media :

Rendah Hati Meski Bergelimang Kuasa , BJ Habibie Sering Minta Maaf Kepada Ajudan Pribadinya yang Harus Tinggalkan Keluarga Karena Mendampinginya

Aiptu Indra (kiri) saat mendampingi Habibie di Jerman bersama staf dan Paspampres.

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Indonesia berduka lantaran kehilangan sosok Presiden ketiga RI, BJ Habibie.

Dikutip dari Kompas, Habibie wafat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB akibat penyakit yang dideritanya.

Kepergian Habibie tentu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan segenap rakyat Indonesia.

Termasuk, para ajudan Habibie yang selalu setia mendampingi segala aktivitas sang teknokrat.

Baca Juga: Dikenal Sederhana Meski Bergelimang Kuasa, BJ Habibie Jadi Pendukung Potong Tangan Koruptor di Aceh Semasa Hidupnya, Ini Kisahnya

Melansir dari Warta Kota, salah satunya adalah Aiptu Indra (42) yang sudah 19 tahun mendampingi langkah BJ Habibie sejak tahun 1999.

Cukup banyak suka duka yang dialaminya saat mengikuti langkah pakar dirgantara Bacharuddin Jusuf Habibie yang juga kepala negara itu.

Ke mana pun Habibie pergi, Indra pasti mendampinginya. Termasuk ketika Habibie berada di Jerman berbulan-bulan lamanya.

Baca Juga: Belum Ada Sehari, Nisan Makam BJ Habibie Berubah Miring Usai Pemakaman, Korban Keganasan Warga yang Bukannya Khusyuk Mendoakan Tapi Malah Sibuk Berebut Selfi

"Lebih banyak sukanya ya. Pengalaman buat saya sendiri. Enggak mungkin bisa keluar negeri sampai berbulan-bulan. Mungkin sudah ada 8 kali ke Jerman," ucap Indra.

Indra menceritakan pengalamannya itu saat ditemui rumah duka Habibie, Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).

"Paling lama yang terakhir itu, 6 bulan, dari Oktober tahun lalu sampai April kemarin. Biasanya hanya 3 bulan," kata Indra lagi.

Ruang di dalam mobil jadi saksi perbincangan antara Habibie dan para ajudannya, mulai dari obrolan situasi politik Indonesia, hingga kisahnya cintanya bersama Ainun.

Baca Juga: Curhat ke Najwa Shihab, BJ Habibie: Saya Tidak Takut Mati, Karena Saya Tahu yang Akan Menemui Saya Pertama Adalah Ainun

"Cerita masa lalu banyak, saat reformasi, banyak ceritalah, tapi itu biar jadi konsumsi saya saja ya," ucapnya.

Namun, cukup banyak momen bersama keluarganya yang harus terlewatkan lantaran bertugas saat mendampingi Habibie.

Pada akhir Desember 2018, mertua Indra meninggal saat dirinya masih bertugas mendampingi Habibie di Jerman.

Baca Juga: Tak Hanya Berjaya di Bidang Dirgantara, Habibie Juga Berprestasi di Ranah Ekonomi, Pernah Bawa Rupiah Rp 6.500 Per Dolar AS

Indra sengaja tak menceritakannya kepada Habibie. Meski Habibie atasannya, tetapi sikap Habibie selalu rendah hati. Bahkan, kepada Indra, Habibie sering meminta maaf.

"Tapi Eyang (Habibie) tahu dari staf kalau mertua saya meninggal. Waktu itu saya masih di Jerman, pas banget lagi nyetir," ujar Indra.

"Tapi Eyang malah bilang, 'Aduh Indra saya banyak berdosa sama kamu dan keluarga. Maaf ya Ndra'. Saya yang jadinya malah enggak enak. 'Enggak apa-apa Eyang, namanya tugas', saya bilang saja begitu," sambungnya.

Baca Juga: Pernah Gantikan Ayah Prabowo Menjadi Menristek, Inilah Sepak Terjang Habibie di Dunia Teknologi, Lahirkan Pesawat CN-235 yang Masih Mengangkasa Hingga Kini

Begitu juga ketika istrinya sedang sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Lagi-lagi Habibie mengetahuinya dan kembali meminta maaf kepada Indra.

"Eyang bilang, 'jangan khawatir ya Ndra. Semua keperluan istrimu sudah diurus sama staf di Indonesia. Kamu harus konsentrasi. Semua baik-baik saja', gitu kata Eyang," ucapnya.

Risiko bergabung dengan Korps Bhayangkara sangat disadari Indra beserta keluarga. Segala risiko tersebut dapat diatasi lantaran hubungan hangat yang dijalin Habibie dengan para ajudannya.

Baca Juga: Impian Habibie yang Belum Terwujud Jatuh ke Pundak Putranya, Ilham Akbar Habibie yang Kini Bertanggung Jawab untuk Terbangkan Pesawat R80

"Ya risikonya seperti itu. Saya dari Polri jadi harus terbiasa. Tapi Eyang selalu bilang begini, sampaikan permohonan maaf saya ke anak dan istri, karena saya kan perginya lama," tutur Indra.

"Jadi saya merasa nyaman bekerja dengan beliau," lanjutnya.

Setelah Habibie meninggal dunia, Indra belum mengetahui kabar tugasnya kemudian. Dia masih menunggu perkembangan selanjutnya.

"Kalau Paspampres mungkin akan digantikan untuk Pak JK (Jusuf Kalla) kalau sudah enggak menjabat. Kalau saya belum tahu. Nanti tinggal tunggu perkembangan," katanya.

(*)