Find Us On Social Media :

5 Fakta Pria Pencari Rongsok yang Cabuli Puluhan Anak Laki-laki di Tulungagung, Seminggu Bisa Tiga Kali Lancarkan Aksi Bejat Hingga Punya Mangsa Langganan

ersangka kasus pencabulan 19 anak di bawah umur asal Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jumat (13/9/2019).

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Belakangan ini kabupaten Tulungagung dihebohkan dengan kasus pencabulan belasan anak laki-laki di bawah umur yang dilakukan oleh tukang rosokan.

Pelaku yang bekerja sehari-hari sebagai tukang rosok berhasil diringkus Tim Renakta Ditreskrimum Polda Jatim meringkus pria asal Kabupaten Tulungagung.

Tersangka bernama Muhajar Sidiq (42) diduga telah melakukan pencabulan kepada anak dibawah umur.

Baca Juga: Arogan, Oknum Petugas Avsec Bandara Biak Ancam Pukul Calon Penumpang yang Tak Dengar Saat Diminta Tunjukkan Tiket Pesawat

Warga Dusun Srikaton, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung itu diduga mencabuli 19 orang anak di bawah umur.

Melansir dari TribunMadura.com, Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Festo Ari Permana mengatakan, usia korban rata-rata 14 - 19 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.

"Rata-rata umur 14-19 tahun laki-laki semua," kata AKBP Festo Ari Permana, Jumat (13/9/2019).

Baca Juga: Bikin Heboh Penggila Game Online Hingga Berlomba-lomba Lacak Profilnya, Akun Steam Bernilai Lebih dari Rp 300 Juta Diduga Milik Pangeran Pangeran Arab Saudi, Abdullah Bin Salman

AKBP Festo Ari Permana mengungkapkan, para korbannya ada yang tinggal bertetanggaan dengan pelaku, ada juga yang berasal dari desa lain bahkan kabupaten lain yang berada di sekitar Tulungagung.

Berdasarkan informasi dan catatan penyidik, sebanyak 16 korban berdomsili di Kabupaten Tulungagung, dua orang asal Blitar, dan satu korban dari Kediri.

"Kami masih mengembangkan, kuat dugaan bisa lebih korbannya," ujar AKBP Festo Ari Permana.

Awalnya, polisi menerima satu laporan terkait dengan adanya kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh pelaku.

Baca Juga: Siap Dipasarkan Oktober Mendatang, Tersebar Video Prabowo Jajal Mobil Pick Up Bima Esemka, Beri Apresiasi dan Acungi Jempol, Ini Tanggapan Andre Rosiade

Saat Tim Penyidik Renakta Ditreskrimum Polda Jatim turun tangan dan berkolaborasi dengan kepolisian setempat, ternyata jumlah pelapor bertambah menjadi enam orang.

Usai dilakukan pengusutan ke lapangan dan memperdalam penyelidikan, ternyata didapat 19 korban yang melapor.

"Jadi kami berawal info dari 1 korban, kami juga menindaklanjuti ke korban lain, ada 6 korban, lalu kini sedikitnya ada 19 korban yang kami himpun," kata AKBP Festo Ari Permana.

Baca Juga: Cuma Demi Kembalikan Dompet yang Terjatuh, Pria Ini Rela Kayuh Sepeda dari Solo ke Pasuruan Pulang-Pergi, Saat Sampai di Rumah Sang Pemilik, Isi Dompet Tak Berkurang Sepeserpun

Dari pemeriksaan pelaku, tersangka mengaku telah melakukan perbuatan bejatnya sejak tahun 2008.

Pelaku juga mengaku bagaimana ia bisa selama itu berbuat bejat hingga aksinya tak tercium sama sekali.

Setelah itu pelaku pun mengungkapkan caranya melakukan aksi bejatnya tersebut.

Inilah cara pelaku melakukan aksi bejatnya berikut fakta-fakta di dalamnya menurut hasil pemeriksaan AKBP Festo Ari Permana.

Baca Juga: Kisah Keakraban BJ Habibie dengan Pak Harto, Saling Kenal Sejak Habibie Kecil Masih Berumur 13 Tahun, Soeharto Kerap Berkunjung ke Rumah, Hingga Sering Bawa Oleh-oleh Bersama Bu Tien Saat Pergi ke Jerman

1. Gunakan rayuan dengan iming-iming imbalan uang

pelaku menggunakan modus bujuk rayu yang cenderung intimidatif yaitu membujuk korban dengan iming-iming imbalan sejumlah uang.

"Pelaku merayu korban dengan memberikan imbalan uang sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu," kata AKBP Festo Ari Permana, Jumat (13/9/2019).

Baca Juga: Gagah Berkendara dengan Moge Suzuki VS400 Instruder, Mendiang BJ Habibie Pernah Boncengkan Pak Harto dengan Motor Langka, Intip Potretnya

2. Pandai menghilangkan jejak

Pelaku mengaku pintar menghilangkan jejaknya sebelum aksinya bakal terongkar.

Caranya adalah dengan memutus komunikasi secara tiba-tiba dengan para korban.

"Karena berberapa korban ini, setelah pelaku melakukan tindakan itu sudah dihilangkan jejaknya, komunikasi hilang, jadi ada kemungkinan lebih dari 19 orang," ungkapnya.

3. Para korban ketakutan dan tak berani melapor

"Jadi karakter kasus ini, memang seperti itu, si korban susah melaporkan karena menganggap itu aib, dan segala macam," jelas AKBP Festo Ari Permana.

"Di satu sisi, dia diiming-imingi, sehubungan apa yang dilakukan mendapat imbalan," tambah dia.

Baca Juga: Menengok Pesona Aachen, Kota Tua Bergaya Baroque di Jerman yang Jadi Saksi Perjuangan Habibie Muda Bersekolah dan Merajut Cinta Bersama Ainun

4. Dilakukan sebagai rutinitas, seminggu tiga kali

Dalam sepekan, pelaku mengaku menjalankan aksinya sebanyak tiga kali terhadap tiga orang korban anak di bawah umur yang berbeda.

"Ya malam hari, seminggu tiga kali, ganti ganti (korban), sehari cuma sekali," kata Muhajar Sidiq, Jumat (13/9/2019).

Dan dari semua korbannya, Sidiq mengaku ada satu korban yang paling sering ia perkosa.

"19 orang itu ada yang digauli terus, iya R (inisial) yang paling lama," ungkapnya.

Baca Juga: Akhir Nasib Siswa Pembawa Clurit yang Tak Terima Ponselnya Disita Sang Guru, Surat Bermaterai Jadi Bukti Perdamaian Kedua Belah Pihak

5. Punya kelainan orientasi seksual dan ingin sembuh

Usai diamankan dan diperiksa, Sidiq juga mengakui dirinya ternyata memiliki kelainan seksual.

"Iya saya kelainan, saya mau sama cowok, gak nonton film porno," ungkapnya.

Sementara itu, setelah berhasil diringkus, Sidiq juga mengaku justru berterima kasih pada Polda Jatim.

Baca Juga: Keluarga Sadis! Seorang Ibu Tega Pukuli 3 Anaknya Pakai Tongkat Hingga Meronta-ronta, Sang Ayah Justru Mengizinkan dan Merekam Aksi Keji Sang Istri

"Saya merasa sayang sama mereka. Saya berterima kasih pada Polda Jatim," jelas dia di Polda Jatim, Jumat (13/9/2019).

Bukan hanya itu, pria yang bekerja sebagai pengepul rongsokan tersebut juga mengaku ingin sembuh.

Ia mengaku ingin sembuh dan tobat atas aksi bejat yang sudah dilakukannya selama bertahun-tahun itu.

Baca Juga: Bawa Celurit Karena Tak Terima Ponselnya Disita, Siswa Gunung Kidul Ini Tantang Pengajarnya Kembalikan HP dengan Wajah Penuh Amarah, Guru: Jangan Sekolah di Sini Lagi!

"Saya ingin sembuh dan tobat," katanya.(*)