Find Us On Social Media :

Demi Demi Hidup Mapan dan Bergelimang Harta, Tren Bisnis Lelang Keperawanan Kembali Jadi Pilihan Sebagian Gadis Ingin Hidup Instan

Tren jual keperawanan yang bahkan sudah merambah ke Indonesia.

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID – Beberapa waktu lalu Indonesia dihebohkan dengan kasus bisnis lelang keperawanan yang mendunia.

Beberapa gadis di Indonesia bahkan rela menjual keperawanannya demi menghidupi perekonomian.

Memang hasil dari bisnis ini cukup menjanjikan untuk mendatangkan uang banyak dengan cara instan.

Baca Juga: Bencana Kabut Asap di Sumatera dan Kalimantan Makin Parah, Perusahaan Malaysia di Indonesia Angkat Bicara, Akui Jadi Biang Kebakaran Hutan dan Lahan

Seperti yang dialami Fela, gadis Indonesia yang melelang keperawanannya dengan nilai Rp19 miliar yang sempar viral beberapa waktu lalu.

Ternyata lelang keperawanan ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi prakteknya ada di beberapa belahan dunia.

Bahkan kini bisnis lelang keperawanan cukup populer, bahkan menjadi tren di beberapa negara seperti Jerman, Prancis dan Rumania.

Baca Juga: Sikapnya Keterlaluan, Seorang Siswa Naik Sepeda Berkeliling di Dalam Kelas Padahal Gurunya Sedang Mengajar, Saat Ditegur Malah Melawan dan Membentak

Ada juga Mahbuba Mammadzada, seorang model terkenal dari Azerbaijan, yang ditawar lebih mahal dari Fela.

Seperti cerita Mahbuba dan Fela, motif menjual keperawanan sangat beragam.

Ada yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri, membantu perekonomian keluarga, bahkan ada yang hanya ingin berkeliling dunia.

Seperti pernah ditulis Intisari-Online.com setahun yang lalu, tarif yang ditawarkan memang sangat menggiurkan.

Baca Juga: Bayi Kembarnya Sedang Tertidur Pulas, Dewi Tega Tebas Dua Buah Hatinya Dengan Parang Hingga Tewas, Alasanya Karena Dendam Pada Suami Tak Pernah Dibelikan Pembalut

Nominalnya bisa mencapai Rp38 miliar.

Mereka yang menawarkan dirinya pun dibilang masih sangat muda, mulai 18 tahun.

Biasanya, pelanggan yang mengikuti pelelangan berasal dari para pebisnis kaya.

Baca Juga: Awalnya Ngaku Merinding dan Tak Percaya, Kisah Mahasiswa Indonesia di Jerman Disapa Langsung BJ Habibie dengan Rendah Hati Saat Belanja Mi Instan, Dapat Banyak Wejangan dan Panutan

Jasmine (20) dari Paris menawarkan keperawanannya dengan tarif £ 1 juta (sekitar Rp19 miliar).

Tujuannya, membantu perekonomian keluarga, berkeliling dunia dan memulai bisnis sendiri.

Aleexandra Kefren (18) dari Rumania menjual keperawanannya pada tahun 2016 dengan tarif sebesar £ 1,7 juta (sekitar Rp33 miliar).

Lebih dari itu, dia tidak peduli keluarga tidak lagi mengakui dirinya jika melakukan tindakan tersebut.

Baca Juga: Datang Bergerombol Ikut Unjuk Rasa Revisi UU KPK, Seorang Bocah 15 Tahun Ngaku Dibayar Rp 50 Ribu Untuk Ikut Ramaikan Demo : Saya Cuma Diajak Orang Dewasa

Giselle (19) model dari Amerika menjual keperawanannya dengan harga £ 1 juta untuk membayar biaya kuliah dan bepergian.

Jika berbicara mengenai lelang keperawanan tingkat internasional, tak afdal rasanya tanpa menyinggung Cinderella Escorts.

Ini adalah sebuah agensi yang menaungi para perawan yang ingin menjual keperawanannya untuk sejumlah uang.

Baca Juga: Hampir 22 Tahun Hilang Usai Pergi ke Kelab Malam, Pria Asal Florida Berhasil Ditemukan Secara Tak Sengaja Melalui Aplikasi Google Maps, Begini Kondisinya

Dua orang yang mengatur pelelangan adalah Aleexandra Kefren dan Giselle.

Uniknya, keduanya juga telah menjual keperawanan mereka pada agensi yang sama.

Sementara orang yang menjalankan agensi ini adalah Jan Zakobielski.

Dia menjalankan bisnisnya di kediaman orangtuanya di Dortmund, Jerman, dengan sistem website.

Baca Juga: Statusnya Sebagai Mahasiswa S2 Dibongkar Polisi Indonesia, Veronica Koman: Betul Saya Terlambat Beri Laporan Studi pada Institusi Beasiswa, Tapi...

Pria yang ingin berhubungan seks dengan para wanita dalam situs tersebut harus membayar uang muka sebesar 40% melalui transfer ke rekening bank Cinderella Escorts.

Sementara pembayaran sisa akan dibayarkan secara tunai kepada wanita yang akan melakukan hubungan seks dengan pria tersebut.

Harga yang agensi tersebut tawarkan mulai dari £ 1.730 (sekitar Rp33 juta) per jam dan agensi tersebut diyakini mengambil 20% dari hasil 'penjualan'.

Baca Juga: Terjadi Lagi, Bule Wanita Asal Inggris Ngamuk Rusak Mobil Hingga Mau Telanjang di Depan Kantor Kecamatan Badung, Satpol PP Sempat Dibuat Kualahan

Para wanita yang mengiklankan diri mereka di situs Cinderella Escort pun telah diperiksa oleh dokter untuk memastikan bahwa wanita tersebut tidak pernah berhubungan seks sebelumnya.

Zakobielski mengklaim bahwa para wanita tersebut juga menjalani tes psikologi dan diberi sertifikat jika mereka lulus.

Tanpa itu semua, mereka tidak dapat bergabung dengan layanan Cinderella Escort.

Para wanita juga dapat membatalkan pertemuan mereka kapan pun jika mereka merasa tidak nyaman atau jika pelanggan tidak terawat dan tidak sopan.

Baca Juga: 5 Fakta Pria Pencari Rongsok yang Cabuli Puluhan Anak Laki-laki di Tulungagung, Seminggu Bisa Tiga Kali Lancarkan Aksi Bejat Hingga Punya Mangsa Langganan

Agensi tersebut juga menolak para wanita yang ingin mendaftar jika mereka melihat ada orang lain yang memaksa wanita tersebut dan mereka tidak ingin menjual keperawanan dengan kemauan mereka sendiri.

Zakobielski telah meraup keuntungan hingga jutaan pounsterling dari bisnis yang dijalankannya tersebut.

Dengan banyaknya pro dan kontra, kenyataannya semakin banyak pula wanita muda yang ingin menjual keperawanannya demi sejumlah uang yang menggiurkan.

Baca Juga: Pukau 4 Juri The Voice Germany dengan Suara Melengkingnya, Inilah Sosok Claudia Santoso, Remaja Asal Cirebon yang Sampai Diminta Nyanyi Lagi oleh Penonton

Fela si gadis Indonesia salah satunya. (*)

Artikel ini telah tayang di Suar.grid.id dengan judul, “Kisah di Balik Tren Menjual Keperawanan: Semua Demi Uang, Keuntungan, dan Hidup Mapan”