Find Us On Social Media :

Kebakaran Hutan dan Lahan Merajalela, Bule Eropa Aktivis Lingkungan Palangkaraya Luapkan Kemarahan Pada Presiden Jokowi Lewat Video, Ternyata Ini Sosoknya

Sosok Chanee Kalaweit, aktivis lingkungan di Palangkaraya

Pria ini menyampaikan keluh kesah dan pesannya soal dampak dari bencana Karhutla ini untuk Presiden Joko Widodo.

Dalam video berdurasi dua menit lebih ini pria tersebut menyampaikan pesannya dengan bahasa Indonesia yang masih kental logat lidah asingnya.

Ia mengaku bernama Chanee ini berasal dari eropa dan sudah tinggal selama 17 tahun di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Baca Juga: Dijual Rp 12 Ribu Per Saset, Kopi Cleng Justru Bikin Tak Tambah Perkasa Stamina, Belasan Pria di Sumedang Berakhir Keracunan dan Terbaring Lemas di Rumah Sakit

Namun sudah tiga tahun belakangan ia menjadi Warga Negara Indoneisa.

"Saya sangat bangga menjadi warga negara Indonesia tiga tahun yang lalu. Karena saya mencintai Indoneisa. Tetapi Bapak Presiden, izinkan saya untuk menyampaikan hari ini kemarahan saya."

"Saya marah tidak hanya karena anak saya kena ISPA seperti anak lain. Saya marah tidak hanya karena ribuan orang sesak nafas sambil menangis sambil berdoa dapat melihat matahari lagi. Saya marah tidak hanya karena hutan dan alam Kalimantan dihancurkan," buka Chanee dalam video.

Baca Juga: Bikin Heboh Warga Kabupaten Tangerang, Penampakan Sosok Pocong Tertangkap Jelas Dari Kamera HP Kerumunan Orang, Saat Mau Ditangkap Tiba-tiba Hilang

"Bapak presiden saya marah karena penderitaan ini dibuat hanya untuk industri kelapa sawit. Keputusan pemerintah sebelumnya dan sekarang dengan sengaja menimbulkan masalah ini setiap tahun, dan diperparah tahun ini dengan El Nino."

"Di dala kota Maja Palangkaraya saja, dari awal bulan Juli tahun ini, saya sudah ilustrasikan dari udara puluhan kebakaran lahan demi ekspansi perkebunan kelapa sawit."

"Pada saat asap belum menjadi berita, semua titik api bisa dipadamkan. Tetapi itu tidak terjadi. Helikopter pemadam api datang dua bulan kemudian, petugas di lapangan sekuat mereka tidak bisa berbuat banyak saat api sudah menjadi besar di lahan gambut," tambahnya.