Find Us On Social Media :

Dianggap Berisi Pesan Kontroversial, Pemutaran Film Joker di Bioskop-bioskop Amerika Dijaga Ketat Polisi Bak Siap Amankan Kerusuhan, Ini Tanggapan Sang Sutradara

Film Joker sukses dan menjadi viral di berbagai media sosial

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Film "Joker" baru saja dirilis dan tayang di bioskop-bioskop Indonesia.

Film yang menceritakan tentang sosok karakter musuh utama dalam serial Batman ini ternyata diduga berbau kontroversial.

Seperti yang diberitakan polisi di kota-kota utama Amerika Serikat (AS) meningkatkan keamanan seiring dimulainya penayangan film "Joker" pada Kamis (4/10/2019).

Baca Juga: Buat Gempar Masyarakat India, Abu Jenazah Mahatma Gandhi Digasak Pencuri Saat Peringatan Ulang ke 150, Polisi Buru Pelaku yang Diduga Seorang Ekstrimis

Film tersebut dikhawatirkan bakal meningkatkan perilaku kekerasan.

Film "Joker" yang diangkat dari komik Batman dibintangi oleh Joaquin Phoenix.

Pengamat film menyebut Joaquin sebagai aktor brilian yang menunjukkan perfoma luar biasa dalam perannya sebagai Joker, seorang penyendiri yang gemar melakukan aksi-aksi kekerasan demi ketenaran.

Baca Juga: Ditampar Ketua DPRD Jabar Gara-gara Pagar, Pegawai ASN Ini Angkat Bicara, Bertolak Belakang dengan Kabar Viral Hingga Anggap Masalah Selesai

Biarpun begitu, tokoh Jahat dari DC Comic tersebutnmenjadi kontroversi dan dikaitkan dengan penembakan massal pada 2012 di gedung bioskop Aurora, Colorado saat pemutaran film Batman "The Dark Knight Rises".

Keluarga korban menyatakan kekhawatirannya terhadap film "Joker" yang tidak akan ditayangkan di Bioskop Aurora.

Petugas polisi bahkan menggunakan helm dan membawa senapan saat berjaga di pemutaran film "Joker" di New York Film Festival pada Rabu (2/10/2019) malam waktu setempat.

Penonton pun harus melewati pemeriksaan tas dan anjing K9 turut berjaga.

Baca Juga: Ngamuk di Tengah Jalan, Tukang Becak Ini Jadi Tontonan Warga, Pergoki Istrinya yang Lebih Pilih Pergi Bareng Pria Bermobil Sedang Melintas

Polisi di New York, Los Angeles, dan Chicago menyatakan tak ada ancaman spesifik.

Namun mereka tetap menambah petugas keamanan untuk memantau bioskop yang menayangkan film "Joker".

Website Hollywood, Deadline, melaporkan beberapa petugas keamanan menyawar di dalam gedung bioskop.

Baca Juga: Wanita Gelandangan Ini Mendadak Viral Usai Bersenandung di Stasiun, Suaranya Bikin Merinding Netizen, Ternyata Sosoknya Punya Bakat Luar Biasa

Namun New York Police Departement (NYPD) belum mengonfirmasi laporan tersebut.

Salah seorang penonton, Charles Kiwacs mengatakan penembakan di Bioskop Aurora merupakan kejadian yang terisolasi.

"Saya pikir tidak perlu ada ketakutan. Saya rasa itu kebalikannya, orang-orang ingin pergi keluar dan menunjukkan film tersebut bisa menjadi hanya sebuah film,"ujar Charles yang juga pembawa acara dan produser podcast seperti dilansir dari Reuters pada Sabtu (5/10).

Tyson Sheehan, siswa musik dari Australia mengatakan ingin menonton film tersebut setelah melihat cuplikan film.

Baca Juga: Beredar Pesan Berantai di Media Sosial Perihal Info Kenaikan Harga Rokok Jadi 2 Kali Lipat, Hebohkan Perkok, Ini Komentar PT Djarum

Namun dia jadi khawatir dengan isu yang diangkat dalam film, terutama jika dikaitkan dengan peraturan senjata api di AS yang dianggapnya cukup longgar.

Dia pun mengurungkan niat menonton film "Joker".

"Ini benar-benar membuat saya mengurungkan niat untuk pergi ke bioskop dan menonton film tersebut.

Baca Juga: Dipinang TNI AU, Lihat Penampakan Mobil Esemka Bima, Langsung Diborong 35 Unit untuk Operasional Skuadron Udara dan Skatek 024

Setidaknya dalam minggu pertama atau kedua,"ujar Tyson.

Penonton di AS telah dilarang menggunakan topeng atau konstum di seluruh bioskop jaringan AMC dan Landmark.

Sedangkan Alamo Drafthouse Cinema memperingatkan orang tua untuk tidak membawa anak-anak mereka ketika menonton film "Joker".

The Parents Television Council (PTC), pengawas media di AS, menyatakan peringatan yang sama pada Kamis lalu.

Baca Juga: Hanya Lulusan SMA dan Berpangkat Kopda, Hardius Rusman Berhasil Sita Perhatian 28 Keluarga Militer Asing Saat Berkunjung ke Aceh, Bermodal 7 Bahasa Asing yang Dipelajarinya Secara Otodidak

" Orang tua mungkin merasa film ini kurang pantas bagi anak-anak biarpun film ini merupakan kelanjutan dari Batman," tulis PTC.

Studio film Warner Bros menyatakan pada pekan lalu bahwa film ini tidak mendukung kekerasan.

"Itu bukan maksud dari film, pembuat film dan studio menyimpan karakter ini menjadi pahlawan," ujar Warner Bros dalam keterangan tertulis.

Di sisi lain, Sutradara "Joker" Todd Phillips mengkritik mereka yang menyerang film tanpa menontonnya.

Baca Juga: Cerita Aneh Kerusuhan Wamena, Pasangi Tanda Khusus Supaya Rumah Tak Dibakar, Pengungsi: Pakai Bonggol Pisang dan Kayu Kasuari

"Saya tidak membayangkan percakapan yang muncul di dunia. Saya rasa tak masalah jika film ini menjadi pembicaraan dan debat. Film ini adalah pernyataan, dan bagus untuk dibicarakan, tapi lebih bagus lagi jika kalian sudah menontonnya,"ujar Todd.

Terlepas dari kontroversinya, film ini diharapkan meraih pendapatan US$ 80 juta atau lebih pada minggu pertama penayangan di Amerika Utara.(*)