Find Us On Social Media :

Buku Harian Calon Hafiz Cilik Ini Buat Pilu Siapapun yang Membacanya, Tak Sanggup Gapai Cita-citanya Karena Meninggal Akibat Disiksa

Mohamad Thaqif Amin yang meninggal akibat disiksa petugas asrama

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Tiap anak pasti punya impiannya masing-masing.

Impian tersebut nantinya bisa dijadikan sebagai motivasi sang anak untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Tiap impian pastinya akan dibarengi kegiatan pendukung agar rencana tersebut tercapai dengan segera.

Baca Juga: Nyesek! Masih Jadi Istri Sah, Wanita Ini Ditinggal Nikah Lagi, Sang Suami Lebih Pilih Hidup Bersama Seorang Pelakor

Namun rencana atau impian anak yang satu ini justru harus kandas di tengah jalan.

Seorang anak yang bercita-cita ingin menjadi hafiz atau penghapal Al-Quran justru harus kandas karena dirinya meninggal akibat disiksa.

Dikutip Gridhot dari Malay Mail, kisah sang bocah kemudian menjadi viral di sosial media.

Baca Juga: Minta Anaknya Pulang ke Rumah, Orang Tua Widy Vierratale Sempat Kaget Dapati Baju Putrinya Berlumur Darah, Alasannya Baru Dibongkar 8 Tahun Kemudian

Bocah tersebut diketahui bernama Mohammad Thaqif Amin Mohd Gaddafi asal Johor, Malaysia.

Thaqif yang masih berusia 11 tahun tersebut sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Sultan Ismail, Johor Baru Malaysia.

Saat itu Thaqif harus menjalani operasi amputasi kaki karena mengalami infeksi akibat disiksa oknum petugas asmaranya.

Baca Juga: Tangani Wiranto Pasca Penusukan, Dokter Terawan Ternyata Bukan Sosok Biasa, Pelopor Metode Cuci Otak Hingga Diburu Banyak Pasien

Kisahnya sempat viral di tahun 2017.

Kisah pilu Thaqif terungkap dari buku harian yang ditinggalkannya.

Bahkan di buku hariannya tersebut, Mohamad Thaqif Amin juga menceritakan penyiksaan apa saja yang pernah dialaminya.

Baca Juga: Ritual Aneh Penyanyi Tercantik se-Indonesia, Dibongkar Sang Suami ke Media, Sebut Lantunan Lagu Anak-anak Iringi Aktivitas Tak Terduga Istrinya

Thaqif menuliskan kalau dirinya disuruh oleh petugas asrama untuk mencuci nampan.

Dirinya sempat menolak permintaan petugas tersebut namun sang oknum tetap memaksa.

Dalam buku hariannya, Thaqif menjelaskan kalau dirinya dipukul di bagian pantat setelah mencuci cangkir miliknya.

Baca Juga: Jalani 3 Jam Operasi, Usus Wiranto Harus Dipotong Hampir Sepanjang Setengah Meter, Sang Menko Polhukam Belum Dipindah ke Kamar Inap

"Aku tidak tahan lagi" tulisnya di buku tersebut.

Ya Allah, tolong buka hati kedua orang tuaku, dan semoga Ustaz Afdol dan Sheikh Fahmi untuk mengizinkanku untuk pindah.

"Tolong beri hamba harapan ya Allah. Amin," lanjutnya dalam buku harian itu.

Baca Juga: Tuding Via Vallen Sembunyikan Identitasnya yang Seorang Janda Satu Anak, Orang Dekat Ayu Ting Ting Ini Berakhir Minta Maaf, Hal yang Dilakukan Selanjutnya Justru Bikin Naik Pitam

Di buku itu dirinya juga menuliskan pesan agar orang tuanya bisa memindahkannya di sekolah lain.

Selain buku harian tersebut, di dalam Al Quran milik Mohamad Thaqif Amin juga ditemukan sebuah catatan yang ditempel ke sampul bagian dalam.

Dalam catatan tersebut Thaqif menuliskan impiannya.

Baca Juga: Dendam di Sebagian Masyarakat Dituding Jadi Penyebab Munculnya Komentar Tak Simpatik Terhadap Penusukan Wiranto, Psikolog Sosial: Malah Jadi Kabar Gembira

Dirinya ingin menjadi hafiz (penghafal Al Quran) dalam waktu dua tahun.

"Aku ingin jadi hafiz dalam waktu dua tahun ini, aku bisa melakukanya.

Kau bisa melakukannya Thaqif!" tulis Mohamad Thaqif Amin.

Baca Juga: Buat Cuitan Pertanyakan Soal Penusukan Wiranto, JRX SID Langsung Dihukum Twitter, Ini yang Diunggah Sang Drummer

Bahkan bocah polos tersebut juga menuliskan tentang tips agar menjadi seorang hafiz yang baik.

"Cara-cara untuk menjadi seorang hafiz:

Dengarkan nasihat ayah ibu,

Jagalah zholat lima waktu,

Baca Juga: Siap-siap Masuk Bui! Penunggak Pajak Kendaraan dan STNK Mati Bisa Masuk Penjara, Jumlah Denda Juga Bikin Geleng-geleng Kepala

Hafalkan surat yang lebih mudah dulu," tulisnya.

Kisahnya viral dan menjadi sorotan publik Malaysia.

Bahkan pemerintah setempat sampai mengawasi kasus tersebut.

Baca Juga: Ngaku Sebagai Teman Pengasuhnya Rafathar, Wanita Ini Bongkar Kebiasaan Jelek Nagita Slavina Saat di Rumah, Sebut Pemalas dan Tak Mau Masakin Suami

"Atas nama pemerintah negara bagian dan seluruh Bangsa Johor, saya sedih atas kematian 'imam kecil' ini.

Belasungkawa kepada orang tua dan keluarganya.

Harapan dan impiannya untuk mengubah Al Quran sebagai jalan hidup sangat terpuji, Allah akan menempatkan jiwanya di antara orang-orang yang saleh," ungkap Datuk Ayub Rahmat dari Dewan Agama Islam Johor.

Baca Juga: Kerja Serabutan Hingga Jadi Korban Penggusuran, Abu Rara Hidupnya Berubah Drastis Usai Pulang dari Malaysia, Ada Apa?

Semoga Thaqif mendapatkan tempat yang terbaik di sisiNya.

(*)