Find Us On Social Media :

Ditakuti Pasukan Australia, Phaskas TNI AU Simpan Banyak Rahasia, Ada Makna Ganas di Balik Kata 'Khas' dari Nama Satuannya

Ilustrasi Pasukan khusus Paskhas milik TNI AU

Sebagai pasukan komando terlatih dan memiliki kemampuan khusus mengoperasikan bandara mereka memang ditugaskan mengamankan bandara setelah para operator sipil Bandara Komoro dievakuasi ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), sekaligus menjadi pasukan paling terakhir yang meninggalkan Dili.

Untuk mengantisipasi kondisi terburuk, para pasukan Paskhas yang berjumlah sekitar 80 orang dan masing-masing menyandang senjata di pundak itu diam-diam juga telah menyiapkan diri bertempur sampai titik darah terakhir melawan pasukan INTERFET.

Apalagi pasukan Gurkha yang merupakan pasukan elite Inggris dan memiliki sejumlah kemampuan komando seperti Paskhas juga mulai diturunkan dan dalam kondisi siap tempur.

Baca Juga: Bikin Heboh Warga Maluku, di Tengah Gempa Susulan Mendadak Ikan dan Biota Laut Dalam Mati Terdampar di Pantai, Ini yang Dimungkinkan Akan Terjadi

Pasukan INTERFET, khususnya Australia, sebenarnya sedang bingung karena dalam briefing untuk pendaratan di Dili mereka mendapat informasi intelijen jika kota Dili dalam situasi perang dan dikendalikan oleh para milisi bersenjata.

Sejumlah milisi bersenjata memang ada di Tim-Tim tapi tidak sampai menguasai Bandara Komoro yang masih dikendalikan oleh pasukan Paskhas.

Tapi sewaktu mendarat di Bandara Komoro, pasukan INTERFET  yang mendapatkan tugas utama menguasai bandara, bukannya langsung menghadapi pertempuran.

Baca Juga: Dicopot Karena Postingan Nyinyir Sang Istri, Kolonel Hendi Bukan Sosok Anggota TNI Biasa, Pernah Jadi Perwakilan Penting Indonesia di Rusia

Mereka justru menghadapi pasukan Paskhas berseragam resmi sebagai tentara reguler, bersenjata lengkap, dan secara profesional mampu mengendalikan lalu-lintas Bandara Komoro.