Find Us On Social Media :

Nasib Tak Ada yang Tahu, Dulu Dipecat IDI Gara-gara Cuci Otak, Dokter Langganan Prabowo Subianto Ini Kini Jadi Menteri Kesehatan

Dokter Terawan Agus Putranto, salah satu staf dokter kepresidenan RI. Menangani Wiranto.

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Nama-nama baru muncul untuk menjadi menteri di kabinet kerja Presiden Jokowi.

Wishnutama dan Nadiem Makarim yang merupakan petinggi perusahaan ternama di Tanah Air bahkan ditunjuk sang Presiden untuk menjadi menteri.

Tak hanya itu adapula beberapa sosok yang mengejutkan masyarakat.

Baca Juga: Disebut Bakal Jadi Wakil Menteri Nadiem Makarim, Inilah Sosok Angela Tanoesoedibjo, Putri Pertama Hary Tanoesoedibjo yang Dulu Kuliah di Luar Negeri

Seperti Prabowo Subianto yang akhirnya merapat untuk masuk ke kabinet kerja Presiden Jokowi.

Tak hanya itu ada dokter Terawan yang kini ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan.

Dikutip Gridhot dari Antara, Terawan mengatakan dirinya mengonfirmasi mengenai kabar tersebut.

Baca Juga: Rajanya Jadi Sorotan Rakyat Indonesia Saat Acara Pelantikan Jokowi, Negara eSwatini Ternyata Menyimpan Berbagai Fakta Unik, Sapi Jadi Nilai Tukar Tertinggi

"Ya benar (Menteri Kesehatan)," ujar Terawan.

Terawan kemudian menjelaskan kalau dirinya akan mengundurkan diri dari keanggotaan TNI demi menjalankan tugasnya sebagai Menteri selama lima tahun ke depan.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, dokter Terawan merupakan sosok yang sempat menjadi kontroversi.

Baca Juga: Aksinya Terekam Kamera Hingga Viral di Sosial Media, Ini yang Dilakukan Susi Pudjiastuti Saat Tak Lagi Menjabat Sebagai Menteri

Pasalnya, Ikatan Dokter Indonesia sempat memberikan sanksi kepada dokter Terawan yaitu berupa pemecatan dari keanggotaan selama 12 bulan.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Keputusan IDI tersebut diambil setelah sidang Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) PB IDI yang menilai Dokter Terawan melakukan pelanggaran etika kedokteran.

"Bobot pelanggaran Dokter Terawan adalah berat, serious ethical missconduct. Pelanggaran etik serius," kata Prio Sidipratomo, Ketua MKEK IDI dalam surat PB IDI yang ditujukan kepada Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Seluruh Indonesia (PDSRI) tertanggal 23 Maret 2018.

Baca Juga: Padahal Baru Saja Diangkat, Selir Raja Thailand Langsung Dicabut Gelarnya, Disebut Terlalu Iri dan Bisa Buat Kerajaan Pecah

Sanksi tersebut muncul akibat metode 'cuci otak' yang dilakukan oleh dokter Terawan selama ini.

Metode tersebut dianggap memiliki resiko keamanan yang sangat tinggi.

Padahal metode dokter Terawan ini sudah sangat terkenal di kalangan pejabat negara.

Baca Juga: Mbah Mijan Ungkap Adanya Kejadian Tak Lazim Menimpa Raffi Ahmad, Teman Artis Sampai Pengusaha Disebut Jadi Penyebab Sakitnya Suami Nagita Slavina

Prabowo Subianto bahkan menjadi pelanggan dari dokter Terawan.

"Saya ini sudah tiga kali diterapi oleh Terawan. Saya tiga kali, mau yang keempat kali. Saya dulu, biasalah, orang sudah 60-an tahun," ujar Prabowo saat ditemui di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Gerindra di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (5/4/2018).

"Saya dulu vertigo, setelah itu periksa ke beliau, disarankan, bersihkan. Alhamdulillah, sekarang saya bisa 3 jam pidato," ucapnya.

Baca Juga: Iriana Jokowi Jadi Ibu Negara Lagi, Sang Ajudan Cantik Bagikan Pengalamannya Menjaga Istri Presiden Selama 5 Tahun: Udah Kayak Anak Sendiri

Meski begitu kini rekam jejak dan segala prestasinya sebelumnya membuat dirinya mejadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju.

Presiden Jokowi sendiri sudah mengumumkan mengenai nama-nama menterinya di Kabinet Indonesia Maju.

Dikutip Gridhot dari Kompas TV, Presiden Jokowi ditemani Wakilnya Ma'ruf Amin duduk bersama di tangga Istana Negara bersama para menteri barunya.

Baca Juga: Junior Sandiaga Uno di HIPMI, Bahlil Lahadalia Ternyata Pengusaha Kayu Seperti Jokowi, Sudah Lama Dapat Kode Bakal Jadi Menteri, Dari Dipanggil Adinda Hingga Muncul di Istana Negara

Dirinya menegaskan apa yang dilakukan para menteri harus sesuai dengan visi misi presiden dan wapres dan tidak memiliki visi misi sendiri.

Bahkan secara tegas Jokowi mengatakan di akhir pidatonya para menteri bisa diberhentikan di tengah jalan bila tidak sesuai.

(*)