Pada awal operasional pesawat berbadan kotak dan memiliki sayap tinggi itu oleh militer Spanyol memang bukan dioperasikan sebagai pesawat penyerang melainkan transport untuk jarak pendek.
Kemampuan terbangnya pun terbatas dan kabinnya tidak memiliki sistem tekanan udara sehinga CASA hanya bisa terbang pada ketinggian maksimal 3000 m.
Tapi dalam perkembangan berikutnya seperti CASA-212-300 telah mengalami up grade pada pergantian mesin, dan blade rotor yang terbuat dari komposit sehingga tahan peluru.
Program up grade lainnya adalah pada sayap yang lebih vertikal, mempunyai sistem autopilot dan tekanan udara.
Sehingga CASA-212-300 sanggup terbang pada ketinggian 7925 m dan berkecepatan maksimal 370km dan jarak tempuh yang dicapai adalah 1433km.
Dengan jarak tempuh yang melebihi panjang pulau Jawa itu, CASA-212-300 bukan lagi pesawat transport jarak pendek tapi jarak jauh.
Sejak dioperasikan lebih dari 50 negara baik untuk kepentingan militer maupun sipil sedikitnya telah terjadi 71 kecelakaan yang menimpa CASA-212 dan merenggut lebih dari 400 korban jiwa.