Find Us On Social Media :

Dituduh Mencuri Cincin, Gadis 16 Tahun Asal Nusa Tenggara Timur Diikat di Kursi oleh Kepala Desa Lalu Dipukul dan Disetrum Ramai-ramai Hingga Pagi Hari, Begini Nasibnya Kini

N ketika disiksa oleh warga

Baca Juga: Terlihat Minimalis Tapi Mewah, Inilah Penampakan Kediaman Via Vallen di Kampung Halaman, Ada Ruangan 'Mengejutkan' di Dalamnya

“Saya sebagai om kandung juga tidak tahu karena rumah saya di Boas, Kecamatan Malaka Timur. Bahkan pada saat itu, mamanya juga kena pukul,” ujar Son Koli.

Keluarga kemudian merasa tidak terima dengan perlakuan tersebut dan akhirnya melapor ke polisi.

"Keponakan saya ini mengalami trauma berat. Kami minta polisi segera tangkap para pelaku dan hukum seberat-beratnya," tegas sang paman.

Baca Juga: Pertalite Lebih Baik Dibandingkan Pertamax, Seorang Mekanik Bengkel Umum Berikan Penjelasan

Bergerak cepat, aparat kepolisian Resor Belu, Nusa Tenggara Timur langsung menangkap enam warga pelaku penganiaayan dan penyiksaan.

"Mereka sudah ditangkap dan saat ini diamankan di Mapolres Belu," ungkap Kabid Humas Polda NTT, Kombes Jules Abraham Abast.

Namun kepala desa yang ikut menyiksa N justru tidak diketahui keberadaannya.

Baca Juga: Seorang Ibu Simpan Janinnya yang Berusia 14 Minggu di Dalam Kulkas, Alasan di Baliknya Sungguh Memilukan

Kini para pelaku yang ditangkap masih diselidiki secara intensif untuk mencari tahu adanya pelaku lain.

Sementara N sudah mendapatkan perlindungan dari pihak kepolisian.

Perlindungan tersebut dilakukan demi mengatasi trauma yang dialami N selama penyiksaan.

Baca Juga: Usai Singgung Soal Perselingkuhan, Raul Lemos Unggah Fotonya Bersama Krisdayanti: Lu yang Baper ke Laut Deh, Nyelam!

Keluarga korban sendiri meminta agar kasus ini terus diusut.

Bahkan paman korban menyatakan tak ada damai untuk para pelaku.

“Kami sudah lapor polisi dan minta agar proses para pelaku. Kami keluarga besar tidak terima perlakuan ini dan tidak setuju untuk damai. Siapapun pelaku harus diproses hukum,"ujar Son Koli.

(*)