"Ini siang sampai sore ya ada cahaya sedikit. Tapi kalau malam gelap, ya sudah terbiasa saya Mas. Warga di sini juga sudah tahu 'di situ ada Bang Kudus' biasa begitu. Jadi ya sudah biasa," ucap Kudus.
Kudus menceritakan awal mula listrik diputus. Hal itu terjadi saat dirinya sudah tidak bekerja sebagai cleaning service sekitar tahun 2000-2001.
Setelah keluar dari kantor, Kudus tidak memiliki pekerjaan dan memilih kerja serabutan seperti mengamen, pengepul plastik hingga mencoba kuli bangunan.
"Pak, saya itu tamatan kelas 5 SD, ya alhamdulilah saya bisa baca dan tulis.
Sempat kerja jadi OB. Nah, mungkin karena kantornya butuh pegawai yang punya ijazah, ya sudah, saya keluar.
Saya pernah lah kerja dan tahu kerja sama orang Pak," ucap dia.
Tidak ada penghasilan yang tetap, membuat dirinya dan 2 keluarga yang hidup di rumahnya tidak mampu membayar listrik.
"Adik saya jaga toko lah ya gitu, enggak ada pemasukan, akhirnya diputus. Ya sudah biasa, makanya gelap-gelapan seperti ini," ucap Kudus.
Tak ingin mengemis hingga gunakan toilet umum