Selain itu, mereka juga meminta uang sebesar USD 1,5 juta (sekitar Rp 20 milliar saat ini).
Menjawab tuntutan tersebut, Presiden Soeharto langsung melakukan operasi militer yang dipimpin oleh Asintel Panglima ABRI Mayjen Benny Moerdani.
Dalam keterangannya, Benny menjelaskan bahwa operasi militer keberhasilannya adalah 50:50.
Baca Juga: Berurai Air Mata Saat Putri Semata Wayangnya Disumpahi Cepat Mati, Ayu Ting Ting: Ya Gue Capek
Yang mana itu berarti operasi bisa berhasil tapi akan ada jatuh korban yang banyak mengingat semua pembajak memliki senjata api dan granat.
Terlebih, saat itu seluruh kekuatan pasukan ABRI sedang menggelar latihan gabungan di Ambon, begitu juga dengan para prajurit Kopasandha (Kopassus).
Sedangkan, perwira paling senior di Markas Kopassus di Jakarta hanya tinggal Letkol Sintong Panjaitan.
Baca Juga: Masih Ingat Udin Sedunia, Begini Kehidupannya Sekarang Usai Tak lagi Wara-wiri di Layar Kaca