Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID -Kasus pelemparan sperma di Tasikmalaya kini tengah ramai diperbincangan publik.
Pasalnya, belasan wanita menjadi korban pelecehan seksual lantaran dilempar sperma oleh seorang saat melintas di pinggir jalan.
Melansir dari Kompas, kasus ini terungkap setelahadanya laporan dari korban bernama LR (43) warga Kawalu, Tasikmalaya.
LR, korban pelemparan sperma, mengatakan kejadian berawal saat dirinya sedang menunggu ojek online di Jalan Letjen Mashudi, Rabu (13/11/2019).
Tiba-tiba LR dihampiri seorang pria mengendarai sepeda motor matik berwarna hitam dengan nomor polisi Z 5013 LB.
Pria itu mengeluarkan kata-kata tak pantas sambil menatap wajah korban.
Pelaku kemudian memasukkan tangan ke dalam celana tepat di bagian alat vital.
Tak lama berselang, pria itu melempar spermanya ke arah korban.
"Saya langsung kaget dan menelepon suami saya supaya cepat-cepat menjemput ke lokasi," ujarnya, Sabtu (16/11/2019).
Selain tingkah tak senonoh, pelaku kabur mengendarai sepeda motornya.
"Ternyata dia nyipratin sperma, untung saja enggak kena ke saya," tuturnya.
Sementara itu, suami korban, RF (45) mengaku tak terima dengan perlakuan pelaku tersebut.
Suami LR pun memposting foto pelaku dan memburunya bersama korban-korban lainnya.
Pelaku teror sperma yang meresahkan warga Tasikmalaya kini akhirnya ditangkap polisi, Senin (19/11/2019).
Pelaku teror sperma adalah seorang pemuda 25 tahun bernama Sidiq Nugraha (SN).
Bukan hanya teror sperma yang dianggap meresahkan, di kampung tempat tinggalnya SN bahkan dikenal sebagai tukang onar.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Dadang Sudiantoro menyebut, sosok SN bahkan kurang disukai oleh warga sekitar.
"Berdasar keterangan pihak keluarga terlapor, diakui memang anaknya tersebut kurang disenangi di daerahnya dan dikenal pembuat onar," ujarnya seperti dikutip dari Tribun Jabar.
Seorang tetangga, Perdiana pun membuat pengakuan mengejutkan terkait kelakuan pelaku teror sperma Tasikamalaya itu.
Perdiana menyebut, ada kelakuan SN yang sempat meresahkan para tetangga.
Disebutkan, SN bahkan sampai di sidang bersama Ketua RT akibat dari perbuatannya.
Menurutnya, SN pernah ketahuan mengintip perempuan. Kejadian ini sudah lama, yakni dua tahun lalu.
"Ketahuan mengintip perempuan di rumah warga dua tahun lalu," ujar Pardiana.
Untuk mengintip perempuan, pria yang kini tersangkut kasus teror sperma Tasikmalaya itu naik atap rumah warga.
Dari atap itulah, pemuda berusia 25 tahun itu melancarkan aksinya.
Perempuan yang diintip pun memberikan pengakuan bahwa SN pelakunya.
"Korbannya mengatakan diintip pelaku," kata Pardiana.
Kemudian, SN pun langsung di sidang bersama Ketua RT untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Namun, SN justru tak mengaku mengintip perempuan.
"Pernah di sidang bersama RT tapi tidak mengakui," ujarnya.
Selain meresahkan karena hal itu, ternyata dikenal memiliki kelakuan yang aneh.
"Kadang memang kelakuannya sedikit aneh," katanya.
Kebiasaan lain yang terlihat dari pelaku teror sperma Tasikmalaya ini yakni kerap minum-minum.
Diketahui, si pelaku teror sperma ini masih bujangan. SN tak memiliki pekerjaan yang tetap.
Namun, SN sempat bekerja di tempat penjualan ayam potong.
SN tunduk saat polisi menangkapnya di kawasan Argasari, Cihideung, Kota Tasikmalaya, Senin (17/11/2019).
Dilihat dari video penangkapan yang direkam wartawan Tribunjabar.id di Tasikmalaya, SN tampak mengenakan pakaian kasual.
SNmengenakan kaus santai ketika dibekuk polisi di kediaman sang paman.
Ketika ke luar pintu rumah, ekspresi si pelaku teror sperma ini mencuri perhatian.
Pemuda itu ekspresi terlihat resah, pandangannya tak fokus. SN melayangkan pandangan ke kiri dan ke kanan ketika digiring aparat.
Tubuhnya diapit aparat yang bertubuh tetap dan kekar, juga bertampang garang.
Saat tiba di Mapolres Tasikmalaya, si peneror sperma itu terlihat celingak-celiguk.
Terlihat pula momen saat si pelaku teror sperma dicecar oleh orang-orang yang ada disekitarnya.
SN terlihat duduk dikerumuni sejumlah orang, termasuk awak media yang merekamnya.
Saat dicecar, pelaku berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda.
Namun, reaksinya justru di luar dugaan saat diberondong banyak pertanyaan.
SN tampak berkelit dan terlihat santai menjawab pertanyaan seadanya. Ujungnya, ucapan SN mengundang riuh.
Pelaku malah meminta maaf, bukan menjawab pertanyaan yang mestinya dijelaskan.
"Saya minta maaf," katanya.
Kemudian terdengar seorang pria yang terdengar menekan si peneror sperma soal korban perempuan yang menjadi sasaran pelaku sebelumnya.
Selain itu, terlihat pula momen saat SN tampak ngotot tidak melakukan apa-apa, sambil menggelengkan kepala.
"Enggak, enggak diapa-apain Pak," ujarnya.
Ada juga reaksinya yang tampak menunduk sambil mengaku tak tahu apa-apa.
"Enggak tahu," kata SN.
Seperti yang dilaporkan Tribunjabar.id, peneror sperma itu memang langsung diinterogasi oleh polisi.
Kepada polisi, SN mengaku tak ingat perbuatan tak pantasnya itu.
"Saya tidak ingat pak, saya hanya nanya bu mau kemana, katanya lagi nunggu Gojek. Udah saya berhenti di sana," kata SN.
Selain itu, SN juga sempat menampik soal melempar sperma sembarangan kepada perempuan di jalan.
Namun, SN keceplosan mengaku kerap bergairah saat melihat perempuan yang dianggapnya terlihat seksi.
"Memang suka begitu pak, tiba-tiba begitu (orgasme)," katanya.
(*)