Find Us On Social Media :

Kisah Pilu Panti Jompo di Ponorogo, Para Lansia Tidur dalam Dinginnya Alas Cor-coran Semen, Tak dapat Bantuan Pemerintah Hingga Relawan Tak Digaji

Kondisi sebuah panti jompo di Ponorogo

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Merawat orang tua di usia renta memang menjadi tanggung jawab para anak-anaknya.

Namun adapula para orang tua yang kurang beruntung hingga harus hidup di sebuah panti jompo.

Banyak orang tua yang sudah terlantar ataupun tidak lagi memilii keluarga sehingga ditampung di sebuah panti jompo.

Baca Juga: Kosong Tak Lagi Berpenghuni Pasca Bos First Travel Diciduk Polisi, Begini Kondisi Rumah Mewah Anniesa Hasibuan, Ada Penampakan Monyet Misterius Hingga Tak Ada Warga yang Berani Lewat

Namun sayannya ada panti jompo yang masih memiliki fasilitas kurang layak sehingga membuat prihatin siapapun yang melihatnya.

Dikutip Gridhot dari unggahan @makassar_iinfo, sebuah panti jompo di Ponorogo diketahui memiliki kondisi yang memprihatinkan.

Panti jompo tersebut memiliki tempat tidur yang berdasarkan cor-coran semen.

Baca Juga: Terlanjur Bacakan Al Fatihah di Segelas Air, Tri Rismaharini Kaget Saat Tau Orang Kesurupan di Hadapannya Hanya Pura-pura : Gak Jelas Arek-arek Iku!

Bahkan selimut dan kasurnya tidak terlalu tebal untuk menahan dinginnya alas semen tersebut.

Panti jompo tersebut kemudian viral di sosial media hingga mendapatkan berbagai macam reaksi dari netizen.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, sang pemilik panti jompo, Rama (38) kemudian memberikan keterangan mengenai keadaan pantinya.

Baca Juga: Tak Senang Krisdayanti di Wawancara Awak Media, Raul Lemos Lakukan Hal Tak Terduga

Lansia yang berada di pantinya memang sudah tidak memiliki keluarga.

"Lansia semuanya tidak punya keluarga, karena kami memprioritaskan para duafa dan terlantar di sini," kata Rama, Selasa (19/11/2019).

Rama mendirikan panti tersebut bersama keluarganya.

Baca Juga: Tutupi Putrinya Pakai Mukena, Diah Novitasari Tega Korbankan Darah Dagingnya Sendiri, Sayat Leher Cheri Savana dengan Parang, Ini Alasannya Berperilaku Garang

Hingga kini sudah ada sekitar 80 lansia yang tinggal di panti miliknya.

"Itu (jumlah) awalnya 100 lebih tapi bulan-bulan terakhir ini banyak yang meninggal karena faktor usia dan kondisi saat kami temukan," ujarnya.

Dirinya juga sering berkata kepada teman-temannya untuk membawa lansia terlantar ke pantinya untuk diurus.

Baca Juga: Bongkar Rahasia Dapur, Pak Tarno Akui Sering Manja-manjaan dengan Istri Pramugarinya, Masalah Umur Bukan Menjadi Halangan

Rama menyebutkan saat ini lansia yang ia tampung berasal dari daerah sekitar Ponorogo.

Di antaranya yaitu Trenggalek, Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, Caruban, Kediri, Malang, dan Tulungagung.

"Selagi (tempatnya) masih terjangkau, seandainya ada informasi, kami akan menjemput atau mencari relawan yang siap untuk mengantarkan ke panti," tutur Rama.

Dirinya sudah menggalang dana untuk memperbaiki panti miliknya namun tetap saja dana yang terkumpul tak bisa menutup kebutuhan tempat tersebut.

Baca Juga: Anaknya Tewas Secara Tragis 3 Tahun Lalu Karena Kopi Sianida, Derawan Salihin Bocorkan Isi Pesan WhatsApp Jessica Kumala Wongso pada Wayan Mirna: Mau Dong Dicium Sama Lo

"Pembangunannya menggalang dana meskipun masih banyak kekurangan dan pinjaman-pinjaman yang saya pergunakan untuk membangun panti ini," ujar Rama.

Hingga kini panti milik Rama hanya mengandalkan bantuan dari para donatur seperti komunitas TKW di Hongkong dan bebera donatur lainnya.

Namun sayangnya panti tersebut belum sama sekali mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.

Baca Juga: Buang Air Kecil di Bawah Pohon Kelapa, Kemaluan I Gede Artato Disambar Petir

Dalam mengurus panti, dirinya dibantu para relawan.

Dirinya hanya sanggup membayar para relawan dengan gaji seadanya.

Bahkan adapula relawan yang tidak mendapatkan gaji sama sekali.

Baca Juga: Sengaja Dibuat Teroris Agar Korban Tak Bisa Menepis, Ini Fakta Jahatnya Bom Paku, Pembunuh dari Segala Penjuru

Selain itu, dalam mengurus panti, Rama mengaku mengajak orang-orang telantar yang masih produktif.

"Kami juga mengkaryakan orang-orang terlantar yang masih produktif," ujarnya.

(*)