Find Us On Social Media :

Jumlahnya Terbanyak di Dunia, Inilah Fakta Mengerikan dari Pasukan Khusus Korea Utara, Anak Buah Kim Jong Un Tak Segan Lancarkan Serangan Bunuh Diri dengan Senjata Biologi

Kim Jong un dan pasukan khusus Korut

GridHot.ID - Siapapun tahu jika Korea Utara termasuk dalam negara paling misterius di dunia.

Korea Utara memang sengaja menutup diri untuk menjaga kekuasaan absolut dari rezim komunisnya.

Namun demikian, dalam beberapa hal, Korea Utara tetaplah sama dengan negara-negara lainnya.

Baca Juga: Punya Julukan Lelaki 1000 Janda, Pria Ini Ternyata Mengemban Tugas Mulia, Seperti Apa?

Korea Utara juga memiliki pasukan khusus.

Bahkan, demi memiliki pasukan khusus yang siap membasmi pasukan khusus AS seperti Navy SEAL, Korea Utara menggembleng personel pasukan khususnya melalui cara-cara sangat keras dan brutal. 

Jika diamati dari video You Tube yang beredar, selain menggabungkan latihan militer yang keras dan brutal, pasukan khusus Korea Utara juga digembleng dengan ilmu kanuragan seperti debus serta beladiri ala kungfu Shaolin.

Baca Juga: Bercadar Saat Main DJ, Penampilan Wanita Ini Tuai Kontroversi, Mendapat Kecaman dari Banyak Kalangan

Dari sejarah pembentukannya, keberadaan pasukan khusus Korea Utara tak lepas dari kepentingan politik Kim Il Sung.

Kemampuan mereka dalam menggelar pertempuran non-konvensional telah dirintis dari masa gerilya komunis melawan pendudukan Jepang.

Doktrin Korea Utara difokuskan kepada kombinasi dari satuan konvensional dan non-konvensional untuk melawan musuh tidak hanya di garis depan, tapi juga yang berada jauh di garis belakang.

Baca Juga: Berbisnis Batu Bara Selama 10 Tahun, Yuni Shara Ternyata Sudah Siapkan Wasiat untuk Anaknya Jika Tiba-tiba Ajal Menjemput

Pasukan khusus Korea Utara mengemban misi pengintaian (reconnaissance), memotong jalur komunikasi, serbuan mendadak, dan menghancurkan jalur suplai musuh.

Selain itu, pasukan khusus Korea Utara juga ditugaskan untuk misi penghancuran pos komando dan lapangan terbang, penculikan atau pembunuhan terhadap tokoh politik dan militer yang menentang Kim Il Sung serta pemimpin Korut terkini, Kim Jong Un.

Diketahui, ada beberapa metode yang dipakai dalam infiltrasi oleh pasukan khusus Korea Utara.

Baca Juga: Tersulut Emosi Saat Krisdayanti Singgung Soal Perceraiannya dengan Yuni Shara, Henry Siahaan: Kalau Omongan Itu Keluar dari Mulut Perempuan Lain Sudah Saya Gampar

Yaitu bisa melewati lorong bawah tanah di bawah garis demilitarization zone (DMZ), menggunakan pesawat terbang tanpa mesin (glider), atau kapal selam mini dan perahu yang beroperasi di sepanjang pantai.

Bila diperlukan, mereka secara diam-diam bahkan bisa menyerang konsentrasi pasukan AS yang berpangkalan di Jepang.

Hingga saat ini, Korea Utara sedikitnya telah mengembangkan pasukan operasi khusus mereka.

Baca Juga: Tak Sudi Kongkalikong dengan Parlemen, Gaya Kepemimpinan Tri Rismaharini Ternyata Sampai Ditiru Ahok dan Jokowi

Misalnya saja pada awal 2003, mereka memiliki 203 Special Forces Brigade dan 18 batalion lebih kecil, dengan total kekuatan mencapai 100.000-120.000 prajurit.

Sementara itu, berdasar data yang dimiliki militer Korea Utara, pada tahun 2017, Korea Utara sedikitnya telah memiliki 200.000 personel pasukan khusus  yang mana jika ditilik dari sisi jumlah merupakan yang terbesar di dunia.

Unit-unit pasukan Korut dipecah ke dalam tiga kelompok, yakni pengintaian (reconnaissance), infanteri ringan, dan sniper.

Baca Juga: Populer di Kalangan Polisi, Kode 86 Nyatanya Punya Arti Berbeda dari yang Kita Pikir, Seperti Apa?

Unit pengintaian beroperasi dalam tim kecil di belakang garis musuh dan menunjukan target dengan cepat.

 Sementara, pasukan infanteri ringan (light infantry) bertugas sebagai satuan serang cepat dan dilatih untuk bergerak cepat dalam situasi apapun. Unit ini terwadahi dalam satu kompi pasukan atau setingkat batalion.

Dalam operasi tempur yang bersifat rahasia, jika dibutuhkan infanteri lintas udara ringan akan disusupkan via helikopter atau parasut.

Baca Juga: Mengikat Janji Suci di Tengah Konflik Israel dan Palestina, Pernikahan Mahmoud Mansour dan Morel Malka Luar Biasa Mencekam, Diserbu Ratusan Demonstran yang Coba Menerobos Aula Pernikahan

Ada sekitar 20.000 personel di tiga Brigade Lintas Udara Infanteri Ringan dan sekitar 50.000 Batalion Infanteri Ringan.

Satuan terakhir adalah sniper, lebih kecil dari infanteri ringan namun beroperasi dalam tim-tim khusus.

Selain itu, juga masih ada Brigade Sniper Angkatan Udara dan Ampibi.

Brigade Sniper Ampibi melakukan infiltrasi menggunakan perahu atau kapal selam.

Baca Juga: ISIS Belum Ada Apa-apanya, Kelompok Teroris Ini Jauh Lebih Berbahaya, Tanpa Segan Bunuhi Ribuan Warga Sipil Tak Berdosa

Dalam misi senyapnya, Brigade Sniper Ampibi akan menyerang target seperti pangkalan militer, infrastruktur seperti pusat pembangkit tenaga nuklir, dan industri strategis.

Sedangkan Brigade Sniper AU, akan menyerang fasilitas di bandara dan pangkalan udara seperti air traffic control dan pertahanan udara.

Untuk kekuatan pasukan sniper ini, Korea Utara juga terbilang yang terbesar. Pasalnya masih ada sekitar 10 brigade sniper lainnya dengan total personel mencapai lebih dari 75.000 orang.

Namun demikian, yang paling mengerikan dari pasukan Korea utara yakni mereka masih memiliki pasukan khusus yang para personelnya siap melancarkan serangan bunuh diri menggunakan senjata biologi yang dibawanya.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Korut Miliki Jumlah Pasukan Khusus Terbesar di Dunia yang Dilatih Secara Brutal dan Diklaim Bisa Kalahkan Navy SEAL"

(*)