”Sebagaimana yang telah dilakukan Menpora (Imam Nahrawi), oleh kita, begitu ada kejadian di GBK, Pak Imam Nahrawi langsung datang meminta maaf keesokan harinya. Tak butuh waku lama,” tegas Zainudin Amali.
Sebagai negara yang bertetangga, pihaknya berharap Malaysia dapat memberikan itikad baik.
”Dari situ, kita bisa menilai cara bertetangga yang baik. Kita sudah menunjukkan itikad bertetangga yang baik. Zaman Pak Imam Nahrawi dulu. Dulu langsung datang. Sana seharusnya juga bisa demikian,” kata politisi Partai Golkar ini.
Pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mendesak Pemerintah Malaysia mengambil sikap atas beredarnya video penganiyaan suporter Indonesia.
”Di antaranya, kami sudah meminta dan berkirim surat resmi kepada Kementerian pihak Kemenpora Malaysia,” katanya
Berdasarkan penjelasan mantan Ketua Komisi II DPR RI ini, ada dua hal yang diminta oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia dalam surat itu.
Permintaan yang pertama adalah meminta Malaysia untuk mengusut secara tuntas kasus tersebut.
”Serta, meminta kepada pihak Malaysia melakukan tindakan hukum yang transparan dan seadil-adilnya,” katanya.
Dan yang permintaan kedua yakni, meminta Menteri Malaysia untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Indonesia.