Zhang mengumpulkan masker oksigen portabel, jarum suntik, sedotan susu botol dan selotip, ia rupanya bermaksud ingin menyedot urine tersebut agar keluar.
Namun karena ruang kabin terbatas, alat syphoning tidak bisa berfungsi dengan baik sehingga percobaan untuk mengeluarkan urine menjadi tersendat.
Tak mau menyerah begitu saja, Zhang langsung memutuskan untuk menyedot urine dari kandung kemih sang kakek menggunakan mulutnya sendiri.
Baca Juga: BTP Resmi Jabat Komisaris Utama, Peneliti: Ada yang Takut Ahok Bersih-bersih Pertamina
Hal itu dilakukannya sebagai cara terbaik untuk mengontrol kecepatan dan intensitas urin saat dikeluarkan.
Menggunakan alat bantu selang, Zhang berhasil menyedot keluar urine sekitar 700-800 mili liter, kondisi sang kakek juga berangsur-angsur mulai membaik dan stabil.
Selama kurang lebih 37 menit, Zhang terus menyedot urine dan meludahkannya ke dalam cangkir.
Awak kabin juga diketahui membantu Zhang menuangkan urine ke dalam botol agar Zhang mengetahui jumlah urine yang sudah dikeluarkan untuk memahami kondisi pasien.
(*)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Tak Bisa Kencing Selama 6 Jam di atas Pesawat, Dokter ini Rela Sedot Air Seni Lansia Demi Selamatkan Nyawanya"