Kini Hengky bekerja sebagai pejabat dengan posisinya sebagai Wakil Bupati.
Namun, siapa sangka dulu kehidupannya semasa kecil sangat keras hingga terbiasa kerja sejak duduk di bangku sekolah.
"Saya bukan dari keluarga mampu, Mbak. Ayah saya sopir angkot," ujar Hengky dilansir dari Kompas.com, Jumat (12/07).
Ia bersama orangtua dan empat kakaknya tinggal di rumah sederhana warisan sang nenek.
Rumah itu hanya memiliki dua kamar, jadi saat malam tiba, sebagian tidur di kamar, sebagian lagi di ruang tengah.
Karena keterbatasan ekonomi pula, keluarga ini jarang membeli barang, termasuk baju.
Makanya baju-baju yang dipakai Hengky saat kecil merupakan baju turunan dari kakak-kakaknya.
“Apalagi mainan. Sampai nangis-nangis pun tidak akan dibelikan karena nggak ada uang,” ucapnya.