Find Us On Social Media :

Masa Remajanya Pernah Bekerja Jadi Pemulung, Pria Tampan Pemeran FTV dan Sinetron Ini Mulai Tinggalkan Dunia Hiburan, KIni Jabat Sebagai Wakil Bupati: Saya Bukan dari Keluarga mampu

Lama bergelut di dunia akting, kini artis yang kerap membintangi sinetron dan FTV ini mencoba peruntungan di dunia politik

Gridhot.ID - Para penikmat sinteron dan FTV pasti tak asing lagi dengan sosok Hengky Kurniawan.

Namanya terkenal semenjak kerap muncul membintangi beberapa seri ftv dan sinetron.

Selain itu, Hengky juga membintangi beberapa iklan produk yang ditayangkan di tv.

Baca Juga: Suaminya Terang-terangan Ngaku Poligami Setelah Hamili Selingkuhan, Istri Pertama Limbad Habis Kesabaran, Ancam dengan Pasal Perzinahan hingga Labrak Keluarga Istri Kedua

 

Belum lama ini, nama Hengky Kurniawan kembali menjadi sorotan.

Lama bergelut di dunia akting, kini Hengky Kurniawan mencoba peruntungan di dunia politik.

Kontras dengan perjalanan kariernya yang mulus, pernikahan Hengky dengan Christy Jusung justru kandas di meja hijau.

Baca Juga: Tiba-tiba Anaknya Menjerit Kesakitan Saat Ditinggal ke Kamar Mandi, Ibu di Bogor Ini Kaget Melihat Hidung Anak Bayinya Berlumuran Darah, Digigit Tikus yang Muncul dari Got Rumah

Meski demikian, duda satu anak ini kembali menikah dengan artis pendatang baru, Sonya Fatmala.

Kini Hengky bekerja sebagai pejabat dengan posisinya sebagai Wakil Bupati.

Namun, siapa sangka dulu kehidupannya semasa kecil sangat keras hingga terbiasa kerja sejak duduk di bangku sekolah.

"Saya bukan dari keluarga mampu, Mbak. Ayah saya sopir angkot," ujar Hengky dilansir dari Kompas.com, Jumat (12/07).

Baca Juga: Hanya karena Main Plesetan Lirik Lagu 'Begadang', Dua Pemuda di Palembang Terlibat Cek-cok Hingga Saling Tikam, Ternyata Ada Faktor Lain yang Memicu Khasusnya

Ia bersama orangtua dan empat kakaknya tinggal di rumah sederhana warisan sang nenek.

Rumah itu hanya memiliki dua kamar, jadi saat malam tiba, sebagian tidur di kamar, sebagian lagi di ruang tengah.

Karena keterbatasan ekonomi pula, keluarga ini jarang membeli barang, termasuk baju.

Baca Juga: Dikenal dengan Sejarah dan Kemegahannya, Ternyata Keluarga Kerajaan Inggris Miliki 10 Aturan Unik dalam Kehidupannya, Dari Pakaian Pangeran Harus Dicuci dengan Tangan Hingga Larangan Tayangan Humor di TV

Makanya baju-baju yang dipakai Hengky saat kecil merupakan baju turunan dari kakak-kakaknya.

“Apalagi mainan. Sampai nangis-nangis pun tidak akan dibelikan karena nggak ada uang,” ucapnya.

Melansir dari Sajian Sedap, untuk membantu perekonomian keluarga, kakak Hengky yang pertama dan kedua harus rela menjadi kernet sedangkan ia sendiri belum bisa membantu lantaran masih kecil.

Beberapa tahun kemudian, sang ayah, Leo Medhi Purwanto, banting setir.

Ia memilih menjadi pemasok makanan ringan (snack), dengan mengambil barang dari pasar kemudian dimasukkan ke warung-warung.

Baca Juga: Diberikan Perlakuan Spesial oleh Presiden, 7 Tafsus Milenial Presiden Jokowi Punya Bayaran Menggiurkan, Jam Kerja Diibaratkan Seperti Magang dengan Gaji Mencapai Rp 51 Juta

“Saat itu sudah kelas 1 SD. Kalau di rumah ada stok barang, saya suka bawa chiki dan permen ke sekolah.

Lalu saya jualan di sana dan margin keuntungannya buat saya,” tuturnya.

Selain makanan ringan dan permen, Hengky juga berjualan es sirup.

Baca Juga: Mengintai Bak Elang Cari Mangsa, China Terbangkan Pesawat Pembom Nuklir H-6K Hanya Untuk Pantau Wilayah Maritimnya, Lintasi Laut China Selatan Termasuk Indonesia

Es itu ia buat bersama kakak-kakaknya dan dijual di sekolah hingga kelas 6 SD.

Memasuki SMP, pria kelahiran Blitar, 21 Oktober 1982 ini mengganti barang dagangan.

Saat itu ia lebih suka membuat stiker kemudian dijual ke teman-teman kelasnya.

Saat SMP ini pula Hengky remaja mulai menjadi pemulung, namun bukan pemulung keliling, tapi memungut sampah di gedung serbaguna depan rumahnya.

“Rumah saya dekat Gedung Pemuda, gedung serbaguna yang besar. Dalam seminggu suka ada tiga kali acara.

Baca Juga: Pegang Prinsip 'Pantang Pulang Sebelum Hancurkan Musuh', Ternyata Ini yang Buat Raider Kostrad Pasukan Anti-Gerilya TNI AD Bermental Baja, Tetap Latihan Keras Saat Bulan Ramadhan

Apalagi pas weekend banyak orang berada menikah di sana,” ucapnya.

Biasanya, sampah-sampah nikahan seperti kardus, gelas air mineral, dan lainnya dibiarkan begitu saja.

Itulah yang dikumpulkan Hengky dan teman-teman di kampungnya untuk dijual.

Baca Juga: Hanya karena Main Plesetan Lirik Lagu 'Begadang', Dua Pemuda di Palembang Terlibat Cek-cok Hingga Saling Tikam, Ternyata Ada Faktor Lain yang Memicu Khasusnya

Memasuki SMA, pekerjaan Hengky bertambah seiring bisnis barunya sang ayah menjadi agen oli motor.

Setiap hari, ia mengendarai pikap untuk memasukkan oli ke warung-warung.

Dus oli itu tidak diturunkan di warung, tapi dikumpulkan Hengky dan dijual.

Hasilnya sekitar Rp 150.000 per bulan, uang yang cukup besar di tahun 1998.

Hasil dari penjualan dus-dus itu, ia jadikan modal untuk menyuplai alat tulis kantor (ATK) ke koperasi sekolahnya.

Baca Juga: Gelagapan Dibentak Anggota Kopaska TNI di Atas Kapalnya Sendiri, Militer Malaysia Kabur Meski Serka Ismail Datang dengan Perahu Karet dan Tanpa Senjata, Ganggu Pembangunan Mercusuar Berujung Angkat Jangkar

Lulus SMA, keinginannya untuk kuliah sangat besar terlebih lagi ia memiliki cita-cita untuk menjadi duta besar.

Ia merantau dari Blitar ke Jakarta dengan berbekal uang tabungan hasil penjualan kardus yang dikumpulkan sejak SMP.

Di Jakarta, Hengky mengambil kuliah jurusan politik, ia pun bertahan hidup dengan menjadi cady golf, sopir, numpang makan sana-sini.

Artikel ini telah tayang di GridHype.ID dengan judul Kini Jabatannya Wakil Bupati, Siapa Sangka Dulu Hengky Kurniawan Pernah Jadi Pemulung