Find Us On Social Media :

Bangun Benteng Pertahanan Udara di Wilayah Timur Indonesia, TNI AU Jadikan Koopsau III di Papua Markas Hadapi Australia, Kebiasaan Nakalnya Nyelonong Masuk Jadi Ancaman Nyata

Tiga Sukhoi Su-30 TNI AU dari Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin Makassar dan dua F-16 dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin nurjadin Pekanbaru melakukan flypast di atas Istana Merdeka dan lapangan Monas dalam rangkaian upacara peringatan HUT ke-71 Republik Indonesia, Rabu (17/8/2016).

Selama ini, TNI AU telah memiliki Koopsau I yang bermarkas di Jakarta dan bertanggung-jawab atas keamanan udara di wilayah Indonesia Tengah dan Barat.

Sementara Koopsau II yang bermarkas di wilayah Indonesia Timur dan bertanggung jawab atas keamanan ruang udara Indonesia Timur dan sebagaian ruang udara Indonesia Tengah.

Terbentuknya Koopsau III yang akan diperkuat dengan skuadron pesawat tempur dan transportasi, jelas akan menjadi benteng udara di wilayah Indonesia Timur, khususnya ancaman yang datang dari Australia.

Baca Juga: Berkali-kali Selingkuhi Mulan Jameela, Ahmad Dhani: Tapi Kan Aku Nggak Pakai Hati

Jika skadron pesawat tempur yang dibentuk bisa segera diisi dengan jet tempur Su-35 maka keunggulan udara di Indonesia Timur langsung tercapai dan jet-jet tempur Australia pun tidak bisa seenaknya melanggar ruang udara Indonesia.

Meski Su-35 yang merupakan jet tempur paling cocok untuk menghadapi F-35 Australia belum tiba, ketika Koopsau III sudah jadi, jet-jet tempur Su-30 MK TNI AU sebenarnya masih cukup mumpuni untuk menghadang F-35.

Pasalnya dengan terbang dari Biak, Su-30 masih punya banyak bahan bakar untuk menghadang jet-jet tempur F-35 Australia yang hanya memiliki jelajah terbang sekitar 1.300 km.

Sedangkan Su-30 jelajah terbangnya mencapai jarak 3000 km.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "TNI AU Bentuk Komando Operasi Baru di Papua yang Siap Tempur Demi Raih Keunggulan Udara dan Siap Hadapi Ancaman Australia"

(*)