Laporan reporte Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Basuki Tjahhaja Purnama atau lebih dikenal Ahok memang sudah menjadi sosok yang tak asing di telinga Mayarakat Indonesia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini menjadi bos besar PT. Pertamina ini beberapa kali menjadi sorotan media karena kebijakan yang ia buat.
Sosoknya yang tegas dan cenderung ceplas-ceplos terkadang membuat orang yang tak tau maksudnya menjadi berpandangan negatif.
Terlebih kehadiran Ahok saat resmi menjabat menjadi Komisaris Utama PT Pertamina tentu disambut baik oleh banyak orang meskipun ada beberapa kelompok yang menolak.
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) pun senang dengan kehadiran Ahok di PT Pertamina.
Melansir laman Kompas.com, Indef mengharapkan bahwa Ahok dapat melakukan pengawasan yang lebih baik agar rantai bisnis dari hulu hingga hilir lebih efisien.
Suami Puput Nastiti Devi ini juga diminta agar bisa memberantas mafia migas hingga ke akarnya.
Ahok terkenal sosok yang galak, bahkan pernah ada seorang bocah yang bertanya demikan kepada dirinya.
Pertanyaan polos bocah asal Senen, Jakarta Pusat, itu mengocok perut ribuan peserta Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2015 Provinsi DKI Jakarta.
Acara itu berlangsung di wahana "Temple Of Fire" Dunia Fantasi.
Seorang bocahbernama Alam (10) bertanya kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Kenapa Bapak Ahok (Basuki) galak?" tanya Alam kepada Basuki, Rabu (26/8/2015).
Basuki langsung tertawa mendengar pertanyaan itu.
Ia pun menjelaskan bahwa sikap galaknya hanya ditujukan kepada orang-orang tertentu.
"Bapak harus galak kalau ada orang nyuri uang rakyat."
"Kalau sama kalian, enggak galak, kok, senyum-senyum aja dari tadi," kata Basuki disertai gelak tawa.
Mengapa banyak orang merindukan sosok Ahok?
Seorang warga Jakarta, Kenzo Variant, mencoba memberikan alasan ketika ditanya terkait masalah ini dalam situs Quora.
Dia menulis, "Izinkan, saya mengulangi pertanyaan ini sekali lagi: Mengapa Ahok (selama menjabat Gubernur DKI) begitu dirindukan oleh banyak orang?"
"Sebelum era Ahok (dan sampai hari ini), diakui atau tidak, terdapat garis antara pejabat dengan rakyat."
Kenzo mengatakan ada 3 poin yang membuat Ahok dirindukan banyak orang, khususnya DKI Jakarta:
1. Beliau berani memarahi dan melawan pejabat, termasuk DPRD, yang tidak melakukan tugas dengan sebagaimana mestinya.
2. Beliau berani melaksanakan fungsi jabatannya yang benar-benar mewakili pemikiran terpendam warga DKI. Contoh, siapa yang suka melihat perkampungan kumuh di pinggir kali? Namun, berapa banyak yang berani bilang tidak suka dengan kekumuhan di Jakarta? Hayo, jujurlah pada diri sendiri.
3. Beliau berani mengemban jabatannya untuk benar-benar membantu warga, bukan hanya sebagai pejabat politis. Contoh, beliau berani meluangkan waktunya untuk langsung menerima pengaduan warga di Balai Kota.
Pak Ahok disebut Kenzo dirindukan banyak orang karena mewakili keberpihakan pada (sebagian) warga Jakarta.
"Saya tumbuh besar di Jakarta, dan hanya di era Ahok, saya bisa lihat kali-kali yang bersih dari sampah."
"Saya tumbuh besar di Jakarta, dan hanya di eranya, saya bisa lihat Kalijodo sebagai simbol kemaksiatan DKI berubah menjadi prototype Clarke Quay."
"Maaf bila Anda tak bisa merasakan ini karena tak sering lewat Kalijodo, apalagi tak pernah tahu apa itu Clarke Quay."
Lebih lanjut, Kenzo juga mengagumi pembangunan Simpang Susun Semanggi saat era Ahok.
Pembangunan Simpang Susun Semanggi dimulai lebih kurang satu tahun lalu, pada Jumat (8/4/2016).
Pembangunan simpang susun Semanggi tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melainkan menggunakan dana kompensasi lantai bangunan (KLB) dari PT Mitra Panca Persada dengan nilai sekitar Rp 360 miliar.
Pengerjaannya dilakukan oleh kontraktor PT Wijaya Karya.
Dulu, Ahok begitu membanggakan proyek Simpang Susun Semanggi dan menyebutnya sebagai proyek monumental karena dibangun dengan bentang terpanjang di atas jalan tol dalam kota secara full precast melengkung (hiperbolik).
Kenzokemudian menuliskan kesimpulannya,"Singkatnya, keberpihakan dan pencapaiannya membuat beliau selama menjabat menjadi sosok yang fenomenal dan dirindukan banyak orang."(*)