Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kerap Jadi Sasaran Empuk Para Pencuri Ikan dari Negara Tetangga, Natuna Ternyata Punya Sejarah Hebat di Masa Lalu, Diduga Bekas Pelabuhan Transit Kerajaan Besar Indonesia

None - Sabtu, 07 Desember 2019 | 09:13
Nelayan tradisional memasukkan ikan tangkapan ke dalam jerigen di Teluk Baruk, Sepempang, Natuna, Senin, 7 Oktober 2019. Kepulauan Natuna merupakan salah satu wilayah yang menyimpan potensi sumber daya perikanan laut.
Agoes Rudianto/National Geographic Indonesia

Nelayan tradisional memasukkan ikan tangkapan ke dalam jerigen di Teluk Baruk, Sepempang, Natuna, Senin, 7 Oktober 2019. Kepulauan Natuna merupakan salah satu wilayah yang menyimpan potensi sumber daya perikanan laut.

Gridhot.ID -Natuna dikenal sebagai daerah Indonesia yang sering dimasuki kapal asing yang tak bertanggung jawab untuk melakukan penangkapan ikan ilegal.

Letak geografisnya yang berada di antara lima negara Asean membuat daerah ini rawan konflik perairan.

Beberapa kali angkatan laut Indonesia harus siap siaga memantau para penangkap ikan ilegal dari negara tetangga.

Baca Juga: Ngaku Kehidupannya Berantakan Usai Diceraikan dengan Alasan Anaknya Cacat , Suami Ibu Muda di Surabaya yang Belakangan Ini Kasusnya Viral Buka Suara, Ungkap Alasan Sebenarnya Tak Tinggal Bareng

Hal ini dikarenakan Natuna berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan.

Ternyata ditilik dari sejarahnya, Natuna memang dulunya dikenal sebagai pulau singgah para pelaut.

Ribuan keramik yang terpendam di sepanjang Pantai Natuna, Kepulauan Riau, menegaskan bahwa Natuna pernah menjadi pelabuhan transit pada masa puncak perniagaan Kerajaan Sriwijaya abad ke-7 hingga abad ke-13 Masehi.

Baca Juga: Pernah Dibuat Stress karena Saham PT Garuda Indonesia Anjlok, Sosok Tersebut Kini Justru Resmi Gantikan Ari Ashkara Usai Dicopot Jabatannya, Harta Kekayaan Capai Miliaran Rupiah

Hal itu dipertegas dengan penemuan jenis keramik yang sama di Pulau Sumatra.

Peneliti senior Pusat Arkeologi Nasional (Pusarnas), Naniek Harkantiningsih Wibisono, mengatakan, Pusarnas telah meneliti sekitar 1.200 keramik utuh dan 1.000-an pecahan keramik yang ditemukan di pesisir Natuna.

Keramik-keramik itu berasal dari periode berbeda-beda, mulai dari abad ke-10 hingga ke-20, dan berasal dari beberapa daerah seperti Tiongkok, Vietnam, Thailand, dan Belanda.

Source : nationalgeographic.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 18

Latest

Popular

Tag Popular

x