Ia menduga dahulu banyak bajak laut yang sengaja memendam untuk menyimpan sementara keramik-keramik itu sebelum dibawa pergi lagi.
"Keramik-keramik banyak terpendam di sepanjang pantai. Banyak warga yang akhirnya memburunya dan merusak konteks tanah di sana," ungkapnya.
Tahun lalu, peneliti juga menemukan satu kerangka wanita yang dikubur membujur arah tenggara-barat laut.
Para peneliti belum sempat mengecek umum kerangka individu tersebut.(*)
Artikel ini telah tayang di nationalgeographic.co.id dengan judul "Natuna adalah Pelabuhan Transit pada Era Sriwijaya"
Komentar