Find Us On Social Media :

Selingkuhannya Terlalu Matre, Seorang Tukang Jagal di Gresik Nekat Bunuh Dukun Pijat Panggilan di Kamar Kosnya, 7 Tahun Jalani Cinta Terlarang Berakhir Tragis

Ilustrasi pembunuhan

Gridhot.ID - Gresik sempat digegerkan oleh penemuan mayat seorang wanita di Kecamatan Kebonmas.

Lebih tepatnya, mayat wanita tersebut ditemukan di indekos milik Muhadi (85) di Gang 16 RT 005/003, Kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Gresik.

Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi berpakaian lengkap dengan posisi terlentang di atas kasur.

Baca Juga: Potret Masa Muda Lina Bikin Pangling, Netizen Sebut Mantan Istri Sule Mirip Mendiang Nike Ardilla, Pantas Sang Komedian Dulu Mau Berjuang Meski Sempat Tersandung Restu Orang Tua

Kos milik Muhadi adalah kos yang diperuntukkan untuk kos pria.

Pemilik kos maupun pihak RT tidak menyimpan identitas penghuni kos terakhir yang menempati kamar ditemukannya mayat perempuan tersebut.

Identitas mayat perempuan tersebut baru diketahui setelah polisi melakukan olah TKP dan bantuan sejumlah peralatan.

Baca Juga: Bawa Ransel Jalan di Tengah Keramaian Jakarta, Orang Gila Ini dengan Santainya Hamburkan Uang Rp 7,6 Juta, Bikin Heboh Warga yang Ramai-ramai Memungutinya

Korban adalah Kasniti (49), warga Kelurahan Sidokumpul, Kecamataan Gresik Kota, Gresik.

Sehari-hari, Kasniti dikenal masyarakat sebagai tukang pijat panggilan.

Ditangkap di Berau, Kalimantan Timur

Baca Juga: Dikenal Pasukan Perang Paling Mematikan di Dunia, Batalyon Gurkha Sempat Diturunkan di Singapura, Kawal Pertemuan Donal Trump dengan Presiden Korea Utara, Jangan Remehkan Kekuatannya!

Sepekan setelah penemuan mayat di indekos, polisi mengungkap pelaku pembunuhan Kasniti.

Pelaku adalah Untung (53), pria kelahiran Jombang, Jawa Timur yang terakhir menempati kamas kos milik Muhadi.

Pembunuh berprofesi tukang jagal di salah satu Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Gresik.

Baca Juga: Rasa Penasarannya Berujung Petaka, Inilah Sosok Pandora, Wanita Cantik Pembuka Guci Terlarang Mitologi Yunani yang Sebabkan Manusia di Bumi Punah pada Zamannya

Setelah mengantongi identitas, polisi langsung mencari keberadaan Untung di Jombang.

Ternyata Untung pergi ke Serang, Banten selama dua hari untuk menjemput salah satu keluarganya untuk diajak ke Berau untuk melarikan diri

Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo, dalam rilis pengungkapan kasus di Mapolres Gresik, Minggu (8/12/2019) mengatakan saat di Serang, Untung sempat meminta tolong keluarganya untuk menjual ponsel miliki Kasniti.

Baca Juga: Jurus Jitu Erick Thohir Obrak-abrik Perusahaan BUMN, Pakai 6 Cara yang Buat Yunarto Wijaya Terkagum-kagum: Rini Soemarno Ngapain Aja Kemarin?

Ponsel tersebut laku Rp 100.000 dan digunakan Untung untuk tambahan ongkos menuju Berau.

Polres Gresik kemudian berkoordinasi dengan Polres Berau untuk menangkap Untung.

Atas perbuatan yang dilakukan, Untung dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Baca Juga: Senggol Pemerintah yang Sering Beri Diskon Hukuman Koruptor, KPK Sebut Kurangnya Fasilitas Penjara Jadi Alasan Favorit Para Tahanan, Wakil Ketua Ingin Para Narapidana Berasa di Rumah

"Kemudian kami berkoordinasi dengan rekan-rekan Satreskrim Polres Berau, sehingga bisa mengamankan saudara Untung selaku tersangka," terang Kusworo Wibowo.

Sering minta uang

Untung nekat membunuh Kastini karena korban kerap minta sejumlah uang kepada pelaku dari mulai Rp 500.000 hingga Rp 1 juta.

Baca Juga: Foto Sri Mulyani Naik Sepeda Brompton Bersama Sang Suami Beredar Luas, Netizen Pertanyakan Pajak Barang Impor, Begini Klarifikasi Pihak Kemenkeu

Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo mengatakan Kastini dan Untung memiliki hubungan asmara selama 7 tahun walaupun mereka sudah memiliki keluarga masim-masing.

"(Mereka berdua) sudah terbiasa berhubungan (badan), sehingga korban meminta sejumlah uang kepada tersangka," sambung dia.

Kastini diperkirakan telah dibunuh lima bulan sebelum ditemukan atau sekitar 3 Juni 2019

Baca Juga: Dikenal Punya Banyak Prajurit Wanita Hingga Jadi Negara Militer Adidaya, Inilah 12 Fakta Militer Israel yang Jadi Rahasia di Balik Kesuksesannya

"Tepatnya tanggal 3 Juni 2019 (pembunuhan). Saat itu tersangka sedang berada di kamar kos, kemudian korban datang karena profesi yang bersangkutan adalah tukang pijat," ucap Kusworo Wibowo.

Usai membunuh korban, pelaku kemudian meninggalkan Kabupaten Gresik dan bermukim di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur sebelum diamankan oleh polisi.

Lalai tak meminta identitas

Baca Juga: Buntut Panjang Kasus Penyelundupan oleh Ari Askhara, Suami Iis Dahlia Dikabarkan Jadi Pilot di Pesawat Garuda Indonesia yang Angkut Harley Davidson dan Sepeda Brompton

Mochammad Yakin, Ketua RT 005 di wilayah kos milik Muhadi (85) mengaku pernah meminta identitas penyewa kos.

Oleh pemilik kos dan anaknya, Yakin diminta langsung menghubungi penyewa kos.

Namun karena ada beberapa kendala, ia lalai untuk meminta identitas warga kos hingga terjadi peristiwa penemuan mayat di dalam kamar kos.

Baca Juga: Pimpin Dinasti Ninja Rahasia yang Berusia Hampir Setengah Milenium, Inilah Sosok Jinichi Kawakami, Ninja Terakhir Jepang di Dunia Nyata yang Masih Tersisa

"Pernah meminta kepada pemilik langsung maupun putranya, tapi jawabannya monggo kalau mau minta, silahkan minta sendiri kepada penyewa kos dan warga kos di sini juga tidak terlalu welcome," ujar Ketua RT 005 Mochammad Yakin, saat ditemui di lokasi, Senin (2/12/2019).

Sementara itu Christina Triandajani Lurah Sidomoro mengatakan keteledoran pemilik kos dan ketua RT setempat cukup fatal.

Karena hal tersebut, bisa saja berdampak lebih luas seandainya terjadi kasus yang lebih besar.

Baca Juga: Potret Masa Muda Lina Bikin Pangling, Netizen Sebut Mantan Istri Sule Mirip Mendiang Nike Ardilla, Pantas Sang Komedian Dulu Mau Berjuang Meski Sempat Tersandung Restu Orang Tua

"Kebetulan ini diidentifikasi pembunuhan. Seandainya itu nanti teroris, itu kan malah makin luas. Itu yang perlu ditekankan, sebab juga pernah kejadian pembuangan bayi di sini," kata Christina.

Ia berencana akan menertibkan para pemilik kos dan Ketua RT yang ada di wilahnya agar tertib secara admininstrasi.

"Ini peringatan bagi RT. Tidak hanya RT, sebenarnya juga masing-masing pemilik tempat kos. Kan mereka harus tahu identitas penyewa, tidak hanya sekedar uang yang diterima, tapi juga untuk keamanan dalam artian untuk warga sekitar," katanya.

Baca Juga: Bawa Ransel Jalan di Tengah Keramaian Jakarta, Orang Gila Ini dengan Santainya Hamburkan Uang Rp 7,6 Juta, Bikin Heboh Warga yang Ramai-ramai Memungutinya

Awan, anak pemilik kos mengaku sudah sejak lama meminta pada ayahnya untuk tidak lagi menyewakan kamar kos.

Namun permintaan tersebut ditolak karena ayahnya ingin berniat membantu orang lain.

"Saya sendiri memang tidak tinggal di sini, saya sudah rumah (tinggal) sendiri. Sejak lama ayah sudah kami minta untuk tidak lagi menerima orang yang ingin kos, tapi ayah tidak mau. Ayah ingin tetap buka kos, karena ingin membantu sesama," ucap Awan.

Baca Juga: Dikenal Pasukan Perang Paling Mematikan di Dunia, Batalyon Gurkha Sempat Diturunkan di Singapura, Kawal Pertemuan Donal Trump dengan Presiden Korea Utara, Jangan Remehkan Kekuatannya!

"Mungkin ini pembelajaran buat kami juga, dan ke depan kami akan lebih mendorong supaya ayah menutup saja, tidak lagi dikoskan, biar ayah fokus di kegiatan sosial lainnya saja," pungkas Awan.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Cinta Wanita Pemijat Berakhir Tragis Ditangan Tukang Jagal yang Sudah Jadi Selingkuhannya 7 Tahun.

(*)