Rela Korbankan Peluang Indonesia Lolos ke Piala Dunia, Inilah Deretan Perjuangan Bung Karno dalam Membela Palestina, Tak Melirik Saat Diberi Ucapan Selamat oleh Israel

Senin, 09 Desember 2019 | 17:13
Helen dan Frank Schreider/ National Geographic

Soekarno

GridHot.ID- Perjuangan Indonesia membela Palestina sudah dilakukan sejak lama.

Bahkan, Bung Karno rela mengorbankan "tiket" timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 1958 demi Palestina.

Sebagai informasi, Indonesia berpeluang lolos ke putaran final Piala Dunia 1958 di Swedia.

Baca Juga: Sebelum Nafasnya Terhenti, Inilah Kata-kata Terakhir Bocah 10 Tahun yang Meninggal Karena Salah Diagnosis

Kemenangan atas Cina dalam partai perdana babak kualifikasi Asia pada 12 Mei 1957 membuka lebar peluang Indonesia lolos ke babak selanjutnya.

Indonesia tinggal memainkan pertandingan penentuan melawan Israel sebagai juara wilayah Asia Barat.

Masalah muncul karena Indonesia menolak mengakui kedaulatan negara Israel dan enggan bertanding di markas mereka.

Baca Juga: Punya Karier Moncer, Pedangdut Ini Berhasil Sulap Gubuk Reotnya Menjadi Rumah Gedong, Begini Penampakannya

"Itu sama saja mengakui Israel," ujar Maulwi Saelan, kiper Timnas Indonesia menirukan omongan Soekarno kala itu.

Indonesia menempuh langkah diplomatik dan mengirim surat permohonan kepada FIFA agar laga kontra Israel dilangsungkan di tempat netral. Namun FIFA menolak.

Indonesia akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari turnamen.

Baca Juga: Masuk Kabin Penumpang Sambil Mengacung-acungkan Granat, Seorang Pembajak Pesawat Merpati Airlines Tewas Mengenaskan di Tangan Kapten Pilot, Serangan Dadakan Jadi Kuncinya

Padahal, Indonesia punya potensi untuk lolos ke putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya.

"Ya, kita nurut. Enggak jadi berangkat," ucap Maulwi Saelan.

Selaian aksi di atas, berikut adalah aksi-aksi Bung Karno dalam membela Palestina.

Baca Juga: Mayat-mayat Dibiarkan Tergelatak di Pinggir Jalan, Inilah Gambaran Mengerikan Operasi Punumpasan Kejahatan di Zaman Orde Baru, Berani Lari Langsung Tembak Mati

1. Menolak ucapan selamat kemerdekaan dari Israel

Meski proklamasi terjadi pada 17 Agustus 1945, Indonesia baru mendapatkan kedaulatan penuh pada 1949.

Sejumlah negara memberikan pengakuan, salah satunya Israel.

Menteri Luar Negeri Israel saat itu, Moshe Sharett mengirimkan telegram yang berisi tentang pengakuan penuh Israel atas Indonesia.

Baca Juga: Hampir Tak Terendus, Diam-diam Syahrini Pernah Jebloskan 2 Orang Haters ke Penjara, Semua Komentar Kasar Dicapture Lalu Diserahan Kepada Pengacara

Mohammad Hatta pun menanggapinya dengan mengucapkan terima kasih, walau tanpa menawarkan hubungan diplomatik.

Sementara Soekarno sama sekali tidak mau menanggapi, bahkan melirik pun tidak.

2. Bersumpah akan terus memmperjuangkan Palestina

Pada 1962, dalam sebuah pidato kenegaraan, Bung Karno terlihat berapi-api membela Palestina.

"Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel,” tegas Soekarno.

Baca Juga: Ikut-ikutan Tren, Wanita Ini Alami Hal Mengerikan Usai Jalani Pedikur Ikan, Kuku Jarinya Rontok dan Terlepas

3. Larang Israel ikut Asian Games 1962 Jakarta

Selaku tuan rumah Asian Games IV 1962, Indonesia menolak memberikan visa kepada perwakilan Israel.

Alasan resminya karena Indonesia tidak punya hubungan diplomatik

Meski begitu, alasan sebenarnya masih berhubungan dengan politik antiimperialisme. Israel masih menjajah Palestina.

Artikle ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Demi Bela Palestina, Bung Karno Rela Korbankan Peluang Indonesia Lolos ke Piala Dunia"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber intisari online