Find Us On Social Media :

Emosinya Membara Usai Diduga Terkena Prank, Driver Ojol Ini Langsung Beri Hadiah Bogem Mentah pada Youtuber di Manado: Salah Orang Ngana Bos!

Gara-Gara Ngeprank Ojol, Seorang Pria yang Diduga Youtuber Kena Tempeleng Driver: Salah Orang Ngana Bos!

Gridhot.ID - Fenomena prank yang ditujukan pada seorang driver ojek online sedang marak digunakan sebagai konten Youtube seorang Youtuber.

Namun, ternyata konten prank yang ditujukan pada driver ojol ini ternyata justru menuai banyak kecaman dari banyak pihak bahkan dari pihak driver ojol sendiri.

Konten prank yang berkedok amal ini sudah dianggap berlebihan dan kurang beretika karena ada beberapa youtuber yang membuat konten prank ojek online dengan cara mengancel pesanan makanan yang sudah di pesan.

Baca Juga: Jabatan Hilang Seketika Jika Berani Menentang, Curhat Pramugari Garuda Era Ari Ashkara yang Kena PHK Sepihak Hanya Gara-gara 3 Slot Rokok, Semua Keputusan Berdasarkan Mood Bos Besar

Tak tanggung-tanggung, bahkan ada yang ngeprank pengendara ojol untuk membeli makanan hingga ratusan ribu.

Viralnya konten prank ini, justru mendapat komentar dan kecaman dari beberapa pihak.

Belum lama ini sebuah video menjadi viral di media sosial.

Baca Juga: Semua Pramugari dan Awak Kabin Bisa Dibuat Tunduk Seketika di Hadapannya, Jacqualine Beberkan Kata-kata Sakti Ari Ashkara di Balik Kebobrokan Garuda Indonesia, 'Kata Bapak....'

Dalam video ini nampak seorang pemuda tengah dipukul oleh salah seorang mitra ojek online.

Video ini mulai beredar di media sosial pada Senin (9/12).

Dalam video berdurasi 52 detik itu, pihak pengunggah bernama Hamiem Alambara melengkapi dengan narasi yang menyebutkan bahwa lokasi pemukulan itu terjadi di Manado.

Selain itu, mitra ojek online itu memukul pemuda yang ada dalam mobil dikarenakan dugaan prank.

Baca Juga: Ngaku-ngaku Rajin Sholat, Putri Novitasari Gelagapan Ditanya Tamu Soal Arah Kiblat di Rumahnya: Incess Kiblatnya ke Mana Ya Arahnya? 

Baca Juga: Dihajar Bogem Mentah oleh 2 Orang Security, Pasien RSJ Babak Belur Usai Diduga Mau Melarikan Diri karena Tak Sanggup Lunasi Tagihan Rumah Sakit, Pihak RS Angkat Bicara

"Koran Manado Seorang YouTuber Kena Tempeleng Karna Nge Prank Ojol," tulis Hamiem dalam unggahannya.

Hingga kini postingan tersebut telah direspons sebanyak 6.247 kali dan telah dibagikan sebanyak 4.503 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

Penjelasan Go-Jek

Menanggapi hal itu, Head of Regional Corporate Affairs Go-Jek gor East Indonesia, Mulawarman menyampaikan bahwa kejadian tersebut benar terjadi di Manado.

"Benar, kejadian di Jalan Lumintut Teling Bawah, Manado," ujar Mulawarman saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (11/12/2019).

Ia menjelaskan bahwa peristiwa pemukulan tersebut sudah berlangsung cukup lama, yakni pada 14 November 2019 pukul 23.00 WITA.

Sementara itu, Mulawarman menjelaskan bahwa pemicu adanya kekerasan yang dilakukan mitra Go-Jek diindikasi adanya order fiktif.

"Saya dapat informasi bahwa ini benar terjadi di Manado, lebih ke arah order fiktif, modusnya order fiktif," kata dia.

Baca Juga: Bak Menang Perang Usai Dibelenggu Musuh yang Kuat, Inilah yang Dirasakan Para Pramugari dan Awak Kabin Setelah Era Ari Ashkara Berakhir, Banyak yang Gelar Tumpengan hingga Undang Anak Yatim

Menurutnya, pemuda alias pemesan ini telah beberapa bulan lalu melakukan order fiktif.

Tindakan ini tidak hanya berdampak apes bagi pihak Go-Jek saja, melainkan pada platform jasa antar lainnya.

Mulawarman menjelaskan, kronologi order fiktif yang dilakukan pemuda tersebut yakni, pemesan melakukan order di dalam mobil.

Baca Juga: Sejarah Besar Maskapai Garuda Indonesia yang Sudah 60 Tahun Mengudara, Bermodal dari Patungan Harta Rakyat Aceh hingga Sempat Jadi Raksasa Asia, Ternyata Juga Pernah Alami Kebobrokan di Era Soeharto

Kemudian, ia berpindah-pindah lokasi dan mengakibatkan kerancuan lokasi pemesanan.

Selain itu, Mulawarman mengisahkan bahwa pemuda tersebut juga menyarankan teman-temannya untuk melakukan order fiktif.

"Jadi tidak hanya oknum ini, tapi dia juga menyugesti teman-temannya untuk melakukan hal yang sama," katanya lagi.

Adapun perilaku prank ini, diduga karena banyaknya YouTuber yang melakukan keisengan tersebut demi meningkatkan view pada kontennya.

Sehingga hal tersebut ditiru oleh masyarakat luas.

Namun, Mulawarman menjelaskan bahwa tindakan prank yang dilakukan pelaku tidak bermodus ke sosial media.

"Tujuannya memang belum diketahui seperti apa, investigasi masih terus dilakukan," ujar dia.

Baca Juga: Dua Tahun Merantau dari Birmingham ke Suriah untuk Gabung ISIS, Pria Ini Langsung Jadi Sosok Algojo yang Ditakuti, Mengaku Telah Potong Lebih dari 100 Kepala Manusia

Timbul keresahan

Di sisi lain, prank terkait pemesanan palsu atau order fiktif ini menimbulkan keresahan bagi mitra ojek online.

Pasalnya, mitra ojek online mengalami kerugian baik dari segi materi maupun waktu.

"Kita rugi secara materi maupun non-material, waktu mitra terbuang-buang, terus juga mereka menjadi tidak efektif bekerja," ungkap Mulawarman.

Baca Juga: Dua Tahun Nyambi Jadi Wanita Pemuas Nafsu Penumpang, Pramugari Ini Hasilkan Keuntungan Mencapai Rp 14 Miliar di Luar Gaji, Jadikan Toilet Pesawat Tempat Berhubungan Intim

Ia menyampaikan bahwa pekerjaan sebagai mitra ojek online merupakan mata pencaharian utama mereka.

Terkait adanya pemukulan tersebut, Mulawarman mengakui bahwa tindakan itu salah.

Dia mengaku, mitranya tersebut merasa kesal begitu tahu pelaku order fiktif yang selama ini menjadi "buronan" bagi sejumlah mitra ojek online.

Lantas, ia melayangkan tamparan pada pemuda tersebut.

Baca Juga: Turut Bagikan Sindiran Keras untuk Bos Besar Garuda, Mbah Mijan Sudah Ramalkan Hidup Ari Ashkara akan Hancur: Makanya Jangan Makan Terlalu Kenyang, Nanti Muntah!

"Karena yang menemukan pelakunya adalah mitra kita sendiri, secara klimaks mungkin terbawa emosi sampai melakukan pemukulan itu," ujar Mulawarman.

"Kita sangat keras untuk melakukan main hakim sendiri, karena kita tahu kalau secara hukum itu sebenarnya ada UU yang mengatur bahwa order fiktif merupakan tindakan kriminal," lanjut dia.

Sebelumnya, pihak Go-Jek telah menangkap beberapa pelaku order fiktif yang beredar di Jakarta dan Semarang.

Baca Juga: Sudah Hidup Bahagia Bersama Anak dan Suami Tercinta, Mantan Pramugari Ini Gerah Namanya Turut Diduga Jadi Salah Satu 'Selir Sewaan' Ari Ashkara: Saya Bukan Inces dan Saya Bukan Gundik!

Mulawarman menyampaikan bahwa di Semarang terdapat order fiktif, yakni memesan makanan dalam jumlah banyak.

Edukasi

Meski banyak dibicarakan oleh masyarakat luas, pihak Go-Jek mengaku telah mengedukasi mitranya yang melakukan kekerasan terhadap pelaku order fiktif agar tidak main hakim sendiri.

Selain itu, mitra ojek online tersebut juga telah dipertemukan dengan orangtua pemuda tersebut dan membicarakan masalah itu dengan baik-baik.

"Yang pasti kita juga saat ini akan mencoba lebih kenceng untuk menyisir pelaku-pelaku order fiktif ini," ujar Mulawarman.

Baca Juga: Tingkah Bejat Para Petinggi Garuda Indonesia Dibongkar Pramugari, Ternyata Ini Proses Penyeleksian 'Gundik' di Era Ari Ashkara, Harus Mau Nemenin Karaoke Bareng hingga Rela Dilecehkan

Menilik tindakan kekerasan yang dilakukan mitra Go-Jek, Mulawarman menyebut bakal ada sanksi yang diterima bagi mitranya.

Sanksi dari Surat Peringatan (SP) 1,2,3 dan pemutusan mitra jika telah melakukan kesalahan yang fatal.

Meski sudah dipertemukan dengan keluarga pelaku order fiktif, ia berharap kejadian tersebut dapat mejadi pembelajaran sekaligus efek jera bagi masyarakat luas.

Baca Juga: Terbongkar! Tugasnya Ternyata Tak Hanya Layani Penumpang, Para Pramugari Baru Garuda Wajib Jalankan Tugas Sampingan Sebagai Gundik, Bahkan Ari Ashkara Tega Jadikan Mereka 'Upeti' Bagi Rekan Bisnisnya

Harapannya tidak ada lagi prank kepada ojek online.

"Kita ingin edukasi bahwa order fiktif ini ada UU yang mengatur dan mengarah ke kriminalitas kita bisa pidanakan," imbuhnya.(*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Video Driver Go-Jek Pukul Seorang Pemuda Diduga Pelaku Order Fiktif".