Find Us On Social Media :

Buat Chairul Tanjung Murka, Masa Kepemimpinan Ari Askhara di Garuda Indonesia Membawa Petaka, dari Praktik Monopoli Umrah Hingga Laporan Keuangan Maskapai yang Cacat

Ari Askhara dan Chairul Tanjung

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - Maskapai Garuda Indonesia kini tengah menjadi sorotan publik.

Perusahaan pelat merah itu disorot lantaran Direktur Utamanya, Ari Askhara tersandung kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.

Imbas dari kasus tersebut, Ari Askhara beserta Direktur Operasi Bambang Adi Surya, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto, dan Direktur Human Capital Garuda Indonesia Heri Akhyar dicopot dari jabatannya.

Baca Juga: Gencar Bersih-bersih Perusahaan Plat Merah Hingga Pecat Ari Askhara dan 4 Direktur Lainnya, Erick Thohir Disebut Punya Proyek di Garuda Indonesia, Jubir Kementrian BUMN Langsung Buka Suara

Tak hanya itu, saat kasus tersebut mencuat ke publik, memengaruhi harga saham Garuda.

Pada perdagangan Jumat (6/12/2019) saja, saham Garuda turun 2,42 persen atau 12 poin ke level Rp 484.

Pantauan Kompas.com, Rabu (11/12/2019), saham Garuda menukik 10 poin atau 1,94 persen ke level Rp 505 dibandingkan pada pembukaan perdagangan.

Baca Juga: Imej Sebagai Ratu Garuda Luntur Seketika, Gundik Ari Askhara Tiba-tiba Mati Kutu Saat Kepergok Tak Tahu Arah Kiblat di Rumahnya, Cuma Bisa Teriak Ini di Depan Teman-temannya

Sebelum di Garuda, Ari Askhara tercatat sebagai Dirut Pelindo III sejak 4 Mei 2017.

Di Garuda, Ari Askhara sejatinya bukan wajah baru.

Sebelum jadi Dirut Garuda, Ari menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Garuda Indonesia Tbk.

Baca Juga: Suami Iis Dahlia dengan Senang Hati Angkut Harley Davidson dan Sepeda Brompton Milik Ari Askhara, Ternyata Segini Penghasilan Satrio Dewandono, Lebih Besar dari Gaji Presiden Jokowi

Sejak RUPSLB Garuda September 2018, Ari Askhara menjadi dirut di Garuda setahun lebih.

Selama jadi Dirut Garuda, inilah sejumlah kasus yang menimpa maskapai ini dibawah kepemimpinan Ari Askhara.

1. Dugaan duopoli Garuda Indonesia dengan Lion Air

Awal tahun 2019, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan pemeriksaan atas 2 maskapai penerbangan terkait indikasi praktik kartel atau duopoli kenaikan tarif tiket pesawat dan biaya kargo.

Baca Juga: Gerah Namanya Terseret Jadi Gundik Salah Satu Direktur Garuda Indonesia yang Terlibat Kasus Ari Askhara, Siwi Sidi: Aku Suka Menanggapi yang Sotoy

Mereka adalah Garuda Indonesia Group, yakni Garuda Indonesia, Citilink Indonesia dan Sriwijaya Air serta Lion Air Group (Lion Air, Batik Air dan Wings Air)

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan sejak Februari, pada 5 Juli lalu KPPU memutuskan untuk menaikkan penyelidikan kasus kartel tiket pesawat ke tingkat pemberkasan.

2. Rangkap jabatan direktur Garuda Indonesia

21 Januari 2019, KPPU mengumumkan hasil penyelidikan atas dugaan pelanggaran rangkap jabatan direksi Garuda Indonesia di susunan komisaris Sriwijaya Air.

Baca Juga: Muak dengan Pencitraan Sisi Asih, Sosok Ini Bongkar Borok Pramugari yang Jadi Korban Gundik Ari Askhara, Chat Nakal dengan Mantan Kekasihnya Dijadikan Senjata

Nama Ari Askhara, Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah, dan Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo juga menjabat sebagai Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Sriwijaya Air, pasca Sriwijaya Air yang memutuskan bergabung menjadi bagian dari Garuda Indonesia Group.

Mereka dianggap melanggar pasal 26 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Dalam UU itu, seseorang yang menduduki jabatan sebagai direksi atau komisaris dari suatu perusahaan pada waktu yang bersamaan dilarang merangkap menjadi direksi atau komisaris apabila berada dalam pasar yang sama, keterkaitan erat di bidang yang sama, dan menguasai pangsa pasar yang menyebabkan terjadinya monopoli.

Baca Juga: Borok Gundik Ari Askhara Dibongkar Sesama Pramugari, Sebut Minta Dilayani Staf Garuda Indonesia Bak Tuan Putri di Osaka Jepang, Saat Sakit Saja Dibawakan Uang

3. Garuda Indonesia diduga monopoli umrah

Akhir Maret 2019, Garuda dilaporkan oleh para pengusaha travel haji dan umrah Kalimantan Selatan atas dugaan praktik monopoli tiket maskapai Garuda kepada KPPU.

Mereka protes terhadap kebijakan Garuda dalam pembelian tiket pesawat Garuda tersebut saat gelar pertemuan dengan KPPU Balikpapan di Hotel Rattan Inn Banjarmasin.

KPPU kini masih menyelidiki dugaan praktik monopoli ini.

Baca Juga: Kecantikannya Buat Iri Gundik Ari Askhara, Inilah Sosok Asih Kurniasih, Pramugari yang Tidak Bisa Terbang Gara-gara Ulah Ratu Garuda

4. Kasus laporan Keuangan Garuda

RUPSLB Garuda Indonesia 24 April 2019 menguak perseterundi manajemen Garuda. Adalah laporan keuangan Garuda yang jadi soal.

Garuda Indonesia mencatat laba bersih sebesar US$809.850 di sepanjang 2018.

Angka ini setara Rp 11,33 miliar. Capaian kinerja Garuda Indonesia ini melonjak dibanding 2017 yang merugi US$216,5 juta.

Baca Juga: Proses Seleksinya Dikenal Ketat hingga Buat Ribuan Orang Frustrasi, Sosok Ini Justru Berhasil Jabat Sebagai PNS Pertama di Indonesia, Diangkat Jadi Pegawai Sejak Tahun 1940

Dalam RUPSLB Garuda, komisaris maskapai ini Chairal Tanjung dan Dony Oskaria menolak laporan keuangan Garuda tersebut.

Komisaris Garuda keberatan dengan pengakuan pendapatan Garuda Indonesia atas transaksi Perjanjian Kerja Sama Penyediaan Layanan Konektivitas Dalam Penerbangan, antara PT Mahata Aero Teknologi dengan PT Citilink Indonesia, anak usaha Garuda.

Manajemen Garuda Indonesia yang dipimpin Ari Askhara sudah mengakui pendapatan dari Mahata sebesar US$239,94 juta.

Baca Juga: Kelakuan Nakalnya Jadi Sorotan se Indonesia, Puteri Novitasari Malah Gelar Pesta Kepindahannya ke Base Makassar Bareng Teman-temannya, Sesumbar Akan Segera Dilamar Ari Ashkara

Bursa Efek Indonesia (BEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), hingga Kementerian Keuangan (Kemenkeu) turun tangan dalam laporan keuangan Garuda ini.

Kemenkeu kemudian menjatuhkan sanksi kepada Akuntan Publik (AP) Kasner Sirumapea dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan, sebagai auditor laporan keuangan Garuda Indonesia tahun 2018.

Garuda juga kena sanksi OJKdengan denda Rp 100 juta. Direksi Garuda yang tanda tangan laporan keuangan Garuda Indonesia dikenakan masing-masing Rp 100 juta.

Baca Juga: Lagi Rajin Bersih-bersih Perusahaan Plat Merah hingga Pecat Dirut Garuda, Erick Thohir Justru Kena Nyinyiran Rocky Gerung: Pencitraan, Itu Cuma Cari Panggung Aja!

Secara kolektif direksi dan Komisaris Garuda Indonesia minus yang tidak tanda tangan, dikenakan kolektif Rp 100 juta.

Garuda Indonesia juga diminta untuk menyajikan lagi (restatement) laporan keuangan tahun buku 2018.

Garuda juga kena sanksi BEI berupa Peringatan Tertulis III dan denda sebesar Rp250 juta.

Baca Juga: Satu Tahun Lebih Mendekam di Balik Jeruji Besi, Ahmad Dhani Tak Sabar Segera Hirup Udara Segar pada 28 Desember Nanti, Ternyata Sudah Siapkan 2 Rencana Besar Usai Dibebaskan

5. Serikat pekerja Garuda ancam mogok

Bulan April 2019, sempat beredar pemberitahuan rencana pemogokan karyawan Garuda Indonesia yang mengatasnamakan Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Sekarga) dan Asosiasi Pilot Garuda (APG).

Mereka kecewa atas pernyataan pemegang saham Garuda Indonesia, Chairul Tanjung yang menolak laporan keuangan tahun 2018 yang dinilai menyebabkan harga saham Garuda Indonesia jatuh.

Baca Juga: Sekarang Jadi Istri Pilot Garuda Indonesia, Beginilah Transformasi Iis Dahlia dari Masa ke Masa, Terkesan Kalem dan Berkelas

6. Seteru Garuda Indonesia dengan Youtuber Rius Vernandes

Berawal di tanggal 13 Juli 2019, Youtuber Rius Vernandes menunggah kartu menu Garuda dalam bentuk secarik kertas dari kelas bisnis Garuda Indonesia rute Sydney-Denpasar.

Postingan menu Garuda ini membawa Rius dilaporkan atas dugaan pelanggaran Undang-Undang ITE tentang pencemaran nama baik.

Adalah serikat karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) yang melaporkannya.

Baca Juga: Sakit Hati Ditinggal Suami Kawin Lagi, Ibu Ini Lampiaskan Kemarahan pada Anaknya yang Masih Bayi, Dipukul hingga Dibanting ke Lantai

Atas pelaporan serikat pekerja Garuda ini, Rius lantas dipanggil oleh pihak kepolisian Senin (17/9).

Kasus ini akhirnya berakhir secara kekeluargaan antara Garuda Indonesia dengan Rius. Laporan Rius di kepolisian dicabut.

Dirut Garuda Ari Askhara kemudian memperbolehkan Rius mengulas penerbangan Garuda kelas pertama secara cuma-cuma.

7. Peringkat Garuda Indonesia di dunia turun

Garuda harus rela peringkatnya dalam dunia penerbangan turun.

World Airline Awards dari Skytrax menempatkan kru kabin Garuda Indonesia pada posisi kedua dalam kategori World's Best Cabin Crew, turun satu peringkat dari tahun sebelumnya.

Selain itu, Garuda Indonesia juga turun peringkat pada kategori World's Best Economy Class Airlines di posisi 11 setelah pada tahun lalu berada pada posisi 7.

Baca Juga: Seharga 7 Triliun Rupiah, Begini Tampilan Interior Pesawat Pribadi Presiden Vladimir Putin dengan Toilet dan Wastafel Berlapis Emas

8. Garuda dan selundupan Harley dan Brompton

Desember 2019, Dirut Garuda Ari Askhara terlibat dugaan menyelundupan motor Harley dan sepeda Brompton.

Dirut Garuda itu dipaksa mengakhiri karirnya di Garuda oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Menurut Erick, pencopotan dilakukan berdasarkan bukti laporan dari komite audit Garuda Indonesia pada tahun 2018.

Audit Garuda itu menyebut adanya permintaan dari Direktur Utama Ari Askhara yang memberikan instruksi untuk mencari Harley Davidson tipe klasik.

(*)