Find Us On Social Media :

Buat Eropa Kelabakan Sampai Harus Lenyapkan Sosoknya dari Bumi, Mata-mata Cantik Keturunan Jawa Ini Harus Dieksekusi Mati Setelah Kecantikannya di Eksploitasi Militer

Mata Hari, mata-mata cantik yang merupakan keturunan Jawa

Sebabnya, selama dua tahun, ia tidak bisa bebas melakukan apa-apa.

Hanya diam di rumahnya di Belanda sebagai tempat netral.

Hingga akhirnya munculah Karl Kramer, atase pers Konsulat Jerman di Belanda.

Baca Juga: Tajir Melintir Sampai Punya Peliharaan Harimau, Sosok Paman Rafathar Ini Jarang Tersorot Media, Pembalap Muda Tampan yang Curi Perhatian Netizen

Kramer meminta Mata Hari kembali ke Paris, Prancis, negara yang tidak lain adalah musuh Jerman.

Mata Hari diminta menggunakan semua daya pikatnya untuk berbaur kembali dengan para orang berpengaruh di sana.

Dengan imbalan cukup, Mata Hari menyetujuinya. Namun, Dowswell dan Fleming berkeyakinan bahwa hal ini disetujui oleh Mata Hari hanya karena penasaran menjadi mata-mata.

Baca Juga: Korban Kezaliman Ari Askhara Bisa Bernapas Lega, Karyawan Garuda Indonesia yang Dimutasi Sepihak oleh Mantan Dirutnya Bakal Kembali ke Jabatan Semula, Ini Alasannya

Beberapa bulan kemudian, secara tidak sengaja ia bertemu Kapten Georges Ladoux, Kepala Dinas Counterintelligence Prancis—badan yang dibentuk untuk menginvestigasi mata-mata asing.

Sama seperti pihak Jerman, Ladoux meminta kerja sama dari Mata Hari.

Mata Hari, perempuan yang menyingkap tabir misteri negeri Timur pada masyarakat Paris, akhirnya melangkah di dua sisi: Jerman dan Prancis.