Find Us On Social Media :

Agresi Militer Belanda Justru Jadi Rejeki Nomplok Bagi Indonesia, Ratusan Alutsista Dikasih Secara Cuma-cuma

Pesawat P-51 Mustang AURI

Baca Juga: Meraba Beras dan Periuk Jadi Kebiasannya, Pria Tuna Netra Ini Berjuang Mati-matian Rawat Istri dan Anaknya yang Derita Gangguan Jiwa, Saat Ditanya Apa yang Diminta, Jawabannya Sangat Sederhana

Program ini direncanakan harus sudah selesai pada tahun 1951. Seperti berpacu dengan waktu, AURIS juga sudah memiliki markas besar yang berlokasi di Jakarta disusul dibekukannya organisasi dengan status langsung berada di bawah Menteri Pertahanan.

Jauh sebelum itu, KSAU juga sudah mengeluarkan surat keputusan berupa pembentukan sejumlah skadron udara.

Yaitu meliputi skadron intai laut, transport, pemburu, intai darat dan skadron intai sedang.

Baca Juga: Tingkahnya dengan Sarwendah Jadi Sorotan Netizen, Betrand Peto Diramalkan Bakal Tinggalkan Ruben Onsu Suatu Saat Nanti, Prinsip Hidup Sang Anak Disebut Sangat Kuat

Karena begitu banyaknya pesawat diperoleh dari ML, setiap skadron diperkuat oleh setidaknya 20 pesawat, kecuali skadron intai laut yang berkekuatan hanya 12 pesawat.

Jika tidak diserang oleh Belanda melalui agresi kedua, RI sebenarnya tidak mungkin memiliki semua pesawat-pesawat tempur itu dalam waktu singkat.

Jadi agresi militer kedua Belanda yang hanya bertahan selama 1 tahun itu ternyata merupakan ‘berkah dan sekaligus rezeki nonplok’ bagi RI.

Baca Juga: Belum Resmi Dilantik Jadi Ketua KPK, Komjen Firli Sudah Bicarakan Masalah Hidupnya: Walaupun Saya Dibully, Saya Tetap Selamat

Pasalnya hampir semua peralatan militer Belanda, khususnya pesawat-pesawat tempur menjadi milik RI dalam waktu singkat.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Belanda Kerahkan Banyak Pesawat Untuk Rebut Indonesia Tapi Dalam Satu Tahun Semua Pesawat Malah Jadi Milik Indonesia.

(*)