Find Us On Social Media :

Minta Mundur dari Pendidikan Militer, 3 Pemuda Papua Akui Tak Senang Pakai Seragam Loreng, Begini Penjelasan TNI

Tiga pemuda papua yang minta mundur dari pendidikan militer

Laporan Wartawan

Ditanyai seperti itu, Yohanes tampak membenarkan. Namun demikian, Yohanes tetap punya pandangan sendiri.

"Siap komandan! Begitu juga tapi kalau tempat yang sudah diizinkan, berarti dia kerjanya rajin. Kalau tempat Tuhan kita tidak diizinkan masuk tetap begitu. Ada yang pemalas-pemalas, ada yang mengundurkan diri, begitu. Pendapat saya. Tuhan itu begitu, menurut pendapat saya, " ujar Yohanes.

Setelah bercakap dengan Yohanes, sang komandan lalu beralih untuk menayai pemuda lainnya yang bernama Denius.

Baca Juga: Akhirnya Hirup Udara Bebas Usai Jalani Hukuman Penjara Kasus Penyebaran Hoaks, Ratna Sarumpaet: Kalau Saya Kritik, Saya Dimarahin lagi

"Kalau Denius masih lanjut to?" tanya sang komandan.

"Saya harus minta izin ke orang tua dulu," jawab Denius.

"Nanti kita telepon saja," ujar sang komandan memberikan pilihan.

Walau diberi pilihan untuk menelepon, Denius rupanya tetap ingin meminta izin orang tuanya secara langsung.

Baca Juga: Anggap Tak Ada Hal Luar Biasa di Papua, Menkopolhukam Mahfud MD Sebut Isu Mundurnya Wakil Bupati Nduga Sebagai Bentuk Manuver Politik, Meski KKB Singgung Soal Kematian Hendrik Lokbere

"Siap. Biar saya jalan saja komandan. Orang tua juga tinggal di kampung, jadi mungkin tidak mengerti kalau saya masuk sini juga saya khawatir dan takut. Jadi, saya harus jalan kasih penjelasan boleh bisa mengerti. Kalau saya telepon saja, masih kurang percaya gitu komandan," jelas Denius.

"Jadi saya harus bilang ke orang tua baik-baik. Kalu tidak diizinkan orang tua tetapi saya ikut, bahaya juga Komandan. Kalau orang tua bilang tidak bisa, tetapi kita ikut saja, itu bagaimana ya. Nah kalau orang tua kasih izin, itu jalan," sambungnya.

 Baca Juga: Diduga Punya Masalah Percintaan, Sepasang Sejoli Ini Ditemukan dalam Kondisi Terbakar, Aroma Minyak Tanah Memenuhi Tempat Kejadian Perkara

Menaggapi kabar mengenai tiga pemuda papua yang minta mundur dari pendidikan militer, TNI memberikan penjelasan dalam sebuah press release.

Dikutip dari Instagram @infokomando, Sabtu (28/12/2019), TNI menjelaskan bahwa setiap proses pendidikan militer akan berlaku hukum seleksi alam. Bagi mereka yang memiliki jiwa yang kuat, tahan menderita dan teguh pada pendirian akan sukses dalam menjalani pendidikan dan kokoh dalam mengemban segala tugas dan tanggung jawab seberat apapun tantangan yang dihadapinya sebagai seorang prajurit kesatria.

Namun, bagi mereka yang bermental lemah, cengeng dan pengecut serta penakut dengan sendirinya akan tersisi dan terseleksi.

Sebab, hanya orang-orang yang bermental baja yang mampu menghadapi berbagai tantangan.

Baca Juga: Jantan, Dapat Kabar Kopral Romnick Estacio Gugur Saat Bebaskan 2 Warga Negera Indonesia, Menhan Prabowo Subianto Langsung Bertolak ke Filipina, Ucapkan Terimakasih Atas Pengorbanan Sang Tentara

Perlu juga ditegaskan bahwa dalam rekrutmen anggota TNI tidak ada unsur paksaan bagi siapapun, mungkin saja ada dorongan dari personel TNI di wilayah atau dari pihak manapun, tetapi bukan berarti dalam bentuk paksaan apalagi ancaman.

Setiap calon TNI akan mengajukan lamaran secara sukarela, dan akan menandatangani surat kesanggupan mengikuti pendidikan dan melaksanakan tugas sebagai prajurit TNI serta siap ditempatkan di manapun di seluruh wilayah NKRI.

Setiap peserta akan menjalani serangkaian tes yang sangat ketat. Sistem seleksi yang dihadapi tidak hanya pada masa rekrutmen. Seleksi akan terus berjalan, baik dalam pendidikan maupun dalam penugasan sebagai prajurit TNI kelak.

Baca Juga: Berbeda dari Sebelumnya, Ahok Akhirnya Rayakan Natal Bersama Puput Nastiti Devi, Sang Komisaris Pertamina Ungkap Harapannya di Tahun Depan

Khusus di Papua, TNI membuka kesempatan seluas-luasnya bagi putra putri Papua untuk mendaftar sebagai anggota TNI.

Perlu diketahui, khusus untuk orang Papua, standar tes akan diturunkan tanpa mengabaikan stadar pokok yang sudah ditetapkan.

 (*)