Find Us On Social Media :

Belum Pernah Injakkan Kaki di Manado, Pilot Pengebom Ini Justru Hapal Segala Pegunungan dan Pepohonan di Kota Tersebut, Terlalu Sering Jatuhkan Bom di Indonesia Jadi Alasannya

ilustrasi

Baca Juga: Ditutup Sarung dan Kain Merah Putih, Ini Detik-detik Evakuasi Jenazah Serda Miftachur Rohmat, Pentolan KKB di Luar Negeri Mengaku Bertanggung Jawab

Penghuni kawasan Brooklyn ini kebanyakan imigran baru dari Eropa Timur, Asia terutama Cina dan Korea, Meksiko serta pendatang dari Italia dan Yahudi Eropa.

Tak aneh bila terdapat restoran Cina, toko pizza, toko sayuran milik orang Korea, toko karpet dan pasar swalayan milik orang Yahudi.

Beberapa hari lamanya saya tergoda untuk membeli karpet, sebagai penangkal dingin udara New York yang menusuk tulahg.

Suatu hari, di tengah keraguan antara keterbatasan uang dan pentingnya benda penahan dingin tersebut, saya beranikan diri masuk toko karpet.

Baca Juga: Kapal China Bikin Jengkel Indonesia, Nyelonong Masuk Perairan Natuna, Kemenlu Sampai Layangkan Protes dan Panggil Dubes Tiongkok

"Seiamat datang. Apa kabar?'' sambut si pemilik toko ramah.

Dengan nada seolah-olah ingin meyakinkan perkiraannya, bule jangkuhg itu bertanya lagi, Anda orang Korea?"

"Bukan," jawab saya singkat.

"Dari Vietnam?" tanyanya lagi. Ketika jawaban saya sama dengan jawaban sebelumnya, ia nampak penasaran sambil terus menebak, “Tapi orang Asia 'kan?"

“Ya, saya orang Asia Tenggara.”

Baca Juga: Langsung Dijaring Petugas, TNI-Polri Buru Mobil Mewah yang Pakai Plat Nomor 'RFD' dan Sejenisnya, Ternyata Miliki Kode Rahasia yang Belum Banyak Orang Tau