Find Us On Social Media :

Terheran-heran dengan Program Naturalisasi ala Anies Baswedan, Pakar Bioteknologi Indonesia Ini Bingung dengan Cara Kerja Pemprov Jakarta Cegah Banjir Datang: Mungkin Ilmu Saya Belum Sampai

Pakar Bioteknologi Lingkungan Universitas Indonesia, Firdaus Ali, saat wawancara dengan Kompas TV, Rabu (1/1/2020).

"Kalau Gubernur Anies mengatakan kuncinya di hulu, ya benar. Tapi kerjakan yang menjadi domain dan tanggung jawabnya Pemprov DKI Jakarta," terang dia.

"Jangan kemudian berpolemik dengan bahasa-bahasa, narasi dan kata-kata seakan-akan indah untuk diucapkan tapi ketika dipraktikkan gagal," sambung Firdaus.

Firdaus kemudian menjelaskan perbedaan genangan dan banjir.

Baca Juga: Seruput Teh Hangat dan Basah Kuyup di Tengah Kawasan Banjir, Foto Viral Anies Baswedan yang Disebut Tak Terliput Media Ternyata Hoax Belaka, Potret Jaman Kampanye Tapi Kembali Disebar dengan Narasi Beda

Menurut dia, Jakarta tergenang karena hujan lokal, tapi kalau banjir hujan kiriman dari hulu atau DAS Ciliwung ditambah hujan dalam kota.

Dari awal Pemprov DKI Jakarta sudah diingatkan untuk menyelesaikan tanggung jawabnya, dan memang tidak mudah membebaskan lahan.

Ia menjelaskan kenapa normalisasi tak jalan karena Pemprov DKI Jakarta tidak mau membebaskan lahan.

Baca Juga: Bagai Pahlawan di Tengah Musibah Banjir Jakarta, Kevin Rela Terjang Banjir Jauh-jauh dari Pamulang ke Indekos Temannya di Kemang, Bawa Makanan dan Pimpin Kawannya Evakuasi ke Tempat Aman

Menurut orang-orang di lingkungan Pemprov DKI Jakarta mengatakan Anies lebih suka menggunakan naturalisasi.

"Bagi saya (naturalisasi seperti dimaksud Anies, red) mungkin ilmu saya belum sampai ke sana meski 34 tahun bergelut di bidang ini."

"Bahwa naturalisasi sah-sah saja kalau diterapkan di daerah yang tidak crowded di Jakarta, misalnya untuk di ibu kota baru. Normalisasi pilihan paling tepat, tidak ada pilihan yang lain," tegas dia.Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: "Anies Pilih Naturaliasi, Pakar Bioteknologi Lingkungan Beberkan Ini: Mungkin Ilmu Saya Belum Sampai."

(*)