Find Us On Social Media :

Pernah Jadi Tawanan Jepang dan Inggris, Inilah Sepak Terjang D.N Aidit di Dunia Politik, Sebut Kekuatan Terbesar PKI Berada di Tangan Rakyat

Sedikit tentang Dipa Nusantara Aidit: Mozaik di Luar Politik

Dalam daftar riwayat hidupnya, kala Bung Aidit duduk di sekolah dasar HIS Blitung, pak guru St. Indra bertanya kepadanya 'dalam mata pelajaran ilmu bumi. Di Digul ada apa?'.

Bung Aidit menjawab ada banyak orang pandai. Pak guru agak terkejut dan Bung Aidit diberinya angka baik.

Rupanya, jawaban itu didapatkan Bung Aidit dari ayahnya.

Ayah Bung Aidit bernama Abdullah Aidit, seorang buruh perkebunan tamatan sekolah HIS. 

Baca Juga: Himbau Tak Cari Kambing Hitam, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan: Tidak Usah Menyalahkan Hujan, Menyalahkan Orang

Abdullah suka membaca surat kabar. Kepada anak-anaknya, Abdullah bercerita tentang pemimpin-pemimpin masa itu seperti Soekarno, Hatta, pemuka-pemuka lain yang banyak dibuang ke Digul. Menurut Abdullah, orang-orang itu adalah orang pandai-pandai.

Sementara itu, mengenai tempat tanggal lahir, Bung Aidit ternyata lahir di Medanpada tanggal 30 Juni 1923.

Namun demikian, Bung Aidit menamatkan sekolah dasarnya di Blitung.

Saat di Blitung, Bung Aidit bersama teman-temannya kerap masuk ke tambang sampai 200 m di bawah tanah. Kontras antara kehidupan buruh dan majikan berkesan padanya.

Baca Juga: Asyik Karaokean di Malam Tahun Baru, Remaja Wanita Ditemukan Terbujur Kaku di Ruang Tamu, Tangan Kiri Gosong Memegang Mikrofon