Find Us On Social Media :

Kibarkan Bendera Merah di Atas Masjid-masjid, Iran Sudah Beri Tanda Bakal Balas Dendam, Aroma Perang Besar Mulai Tercium

Iran beri isyarat adanya pembalasan dendam

Gridhot.ID - Isu perang dunia ketiga terus bergulir di masyarakat.

Hal ini terjadi tentu akibat tindakan Amerika Serikat yang diperintahkan langsung oleh Donald Trump.

Terbunuhnya Panglima Tertinggi Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani di awal tahun 2020 ini membuat masyarakat di seluruh dunia ketar-ketir.

Baca Juga: China Bisa Hancur Sendiri Karena Keserakahannya Meski Tanpa Berperang Lawan Negara Lain, Ladang Panel Surya Berbentuk Panda Raksasa Ini Penyebabnya, Harta Nasional Tiongkok yang Disebut-sebut Bom Waktu Bagi Bumi

Bagaimana tidak, pembunuhan yang dilakukan atas perintah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump itu telah memicu terjadinya Perang Dunia III.

Bahkan kabar tersebut sempat membuat tagar #WorldWarIII menjadi trending topic di media sosial Twitter.

Melansir dari Mirror, menyusul kabar tersebut, Iran kini telah mengibarkan bendera merah di atas masjid.

Baca Juga: Lahap Santap Nasi dan Kerupuk, Bocah Ini Tampak Nikmati Hidangan Porsi Dewasa di Depannya, Siapa Sangka, Ternyata Dirinya Anggota Salah Satu Keluarga Terkaya di Indonesia

Hal itu merupakan isyarat dari Iran untuk melakukan aksi balas dendam kepada AS.

Adapun, pengibaran bendera merah di atas kubah Suci Masjid Jamkaran itu merupakan pertama kalinya dalam sejarah.

Hal tersebut diyaknini sebagai peringatan akan terjadinya pertempuran.

Baca Juga: Awalnya Cuma Mampu Bekerja Sebagai Kuli Bangunan, Pria Ini Sampai Ditinggalkan dan Direndahkan Kekasihnya, Cukup 5 Tahun, Dirinya Bisa Buat Para Mantan Menyesal Total

Mengutip dari Tribunnews, dalam tradisi Syiah, bendera merah melambangkan darah yang ditumpahkan secara tidak adil.

Bendera merah juga berfungsi sebagai panggilan untuk membalas seseorang yang terbunuh.

Dilaporkan bahwa di bendera 'perang' tersebut tertulis : "Mereka yang ingin membalas darah Husein."

Baca Juga: Dulu Jadi Pesinetron Andalan Sampai Punya Fans Bejibun, Artis Tampan Ini Malah Ngaku Tak Laku Lagi di Dunia Hiburan, Bingung Cari Cara Putar Uang, Begini Kabarnya Sekarang

Husein sendiri adalah cucu dari Nabi Muhammad yang gugur di Padang Karbala.

Dalam kepercayaan muslim Syiah, Husein adalah Imam Suci ketiga setelah Ali bin Abi Thalib dan Hasan bin Ali.

Trump mnegatakan bahwa pembunuhan itu dilakukan untuk mencegah konflik, tetapi negara beribu kota di Tehran itu telah bersumpah untuk melakukan pembalasan.

Baca Juga: Menjajah Tanpa Perang, Begini Cara China Taklukkan Negara Lain, Berawal Manis Tapi Berakhir dengan Hutang Tragis, Tak Akan Bisa Dilunasi, Sekali Telat Bayar Aset Korban Dieksploitasi Habis-habisan

Di mana pembalasan itu membuat seluruh masyarakat dunia ketar-ketir karena adanya perang besar-besaran.

Pemimpin Revolusi di Iran Imam Sayyed pada Jumat (3/1/2020) bersumpah melakukan "balas dendam sepenuhnya" dalam menanggapi pembunuhan Soleimani, lapor Daily Express.

Kementerian Luar Negeri turut memperkuat ucapan tersebut dengan memberikan peringatan dalam melakukan perjalanan ke negara-negara di Timur Tengah.

Baca Juga: Polemik di Perairan Indonesia dengan China Kian Membara, Begini Komentar Bupati Natuna Soal Kebijakan Menteri Kelautan Edhy Prabowo Dalam Hadapi Kapal Asing, Lebih Kendor Dibanding Susi Pudjiastuti?

Setelah ketegangan antara AS dan Iran semakin meningkat usai serangan drone.

Seolah tak takut dengan ancaman Iran, Donald Trump bahkan langsung menyiagakan 3.000 tentara di Timur Tengah usai membunuh Soleimani.

Incar 35 Target

Beberapa media pemerintah Iran mengungkapkan bahwa Dewan Keamanan Nasional telah merilis 35 target sebagai bagian dari aksi balas dendam terhadap AS.

Baca Juga: Terisolasi dari Dunia Luar Selama Bertahun-Tahun, 4 Wanita Ini Disekap Ibunya Sendiri Gara-gara Asal Percaya Omongan Dukun, Anak Kedua dan Ketiga Sampai Susah Diajak Komunikasi

Diyakini, operasi tersebut akan berlangsung selama beberapa pekan ke depan.

Seorang staf senior kongres AS menyampaikan prediksi serupa kepada Time Magazine.

Sumber yang tak disebutkan namanya itu mengatakan bahwa serangan balasan dari Iran dapat dilihat "dalam beberapa minggu" baik di dalam maupun di luar negeri.

Baca Juga: Rezeki Nomplok! Pria Ini Mendadak Kaya Raya Usai Rumahnya Tenggelam Karena Banjir, Tak Sengaja Temukan Emas Saat Cuci Piring di Sungai

Dalam kesempatan terpisah, pimpinan militer Iran mengatakan pihaknya telah menujuk puluhan kepentingan AS untuk diserang.

Termasuk "kapal perusak dan kapal perang" di dekat Teluk Persia dan Tel Aviv, Israel.

Jenderal Ghomali Abuhamzeh melontarkan ancaman kemungkinan serangan terhadap "target vital AS" yang terletak di Selat Hormuz.

Baca Juga: Ngeles Tersandung Kasus Narkoba Gara-gara Konsumsi Obat Bipolar, Medina Zein Sebut Penyakitnya Faktor Genetik, Sang Ibunda Justru Bantah Ada Keturunan

"Target vital Amerika di kawasan itu telah diidentifikasi oleh Iran sejak lama ... sekitar 35 target AS di kawasan itu, termasuk Tel Aviv, berada dalam jangkauan kami," katanya.

Sementara itu, pihak NATO 'terpaksa' menangguhkan pelatihan keamanan Irak dan pasukan bersenjata di wilayah tersebut.

Sebab, mereka khawatir akan terjadinya konflik skala penuh usai meningkatnya ketegangan pasca-pembunuhan Soleimani.

Baca Juga: Thailand Resmi Larang Toko Besar Gunakan Kantong Plastik, Tak Ambil Pusing, Warganya Pakai Barang Nyeleneh untuk Berbelanja, Keranjang Pakaian Jadi!

"Keamanan personel kami di Irak adalah yang terpenting," kata juru bicara sementara NATO Dylan White dalam sebuah pernyataan.

"Kami terus mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan. Misi NATO terus berlanjut, tetapi kegiatan pelatihan untuk sementara ditangguhkan."

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Soleimani tewas di terminal keberangkatan Bnadara Internasiona Baghdad, Irak, Kamis (2/1/2020) malam waktu setempat.

Baca Juga: Dikira Kesurupan Karena Tampil Bagai Tak Sadarkan Diri, Biduan Seksi Ini Sebenarnya Tergena Gangguan Mental, Bisa Jadi Ada Trauma Mendalam

Ia meninggal dunia bersama dua tokoh Popular Mobilization Unit (PMU) Irak akibat serangan rudal dari drone militer AS.

Pentagon merilis pernyataan bahwa serangan militer tersebut merupakan operasi yang dijalankan atas perintah Presiden AS Donald Trump.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Siap Perang! Iran Telah Kibarkan Bendera Merah Isyarat Siap Balas Dendam pada AS Terkait Kematian Soleimani, Donald Trump Siagakan 3.000 Pasukan di Timur Tengah.

(*)