Find Us On Social Media :

Dalang Serangan 9/11, Osama Bin Laden Jadi Buronan Paling Dicarai Selama Belasan Tahun, Berhasil Dibunuh Setelah CIA Gunakan Senjata Canggih Ini

Osama Bin Laden

 

GridHot.ID - Osama bin Laden adalah pemimpin Al Qaeda yang sempat menjadi buronan nomer satu di Amerika Serikat (AS).

Pria yang dituduh sebagai dalang serangan teror di New York pada 11 September 2001 itu, baru bisa dibunuh setelah pencarian panjang selama 11 tahun.

Ya, memang butuh waktu bertahun-tahun bagi Militer AS maupun CIA untuk menangkap Osama.

Baca Juga: Berbaju Sat Gultor 81, Siapa Sangka, Andika Perkasa Pernah Ringkus Tangan Kanan Gembong Teroris Dunia Osama bin Laden, Pantas Jika Sekarang Jadi KSAD TNI

CIA mulai mendapatkan solusi untuk menangkap Osama, setelah mengerahkan pesawat tanpa awak, Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Predator.

Strategi CIA untuk mengoperasikan UAV Predator terinspirasi oleh keberhasilan NATO ketika melaksanakan misi tempur di Serbia.

Ketika dioperasikan CIA di Afghanistan pada awal 2001, UAV Predator mulai dimodifikasi untuk dipersenjatai dengan rudal AGM-114 Hellfire.

Baca Juga: Tersenyum Kecil, Begini Reaksi Osama bin Laden, Legenda Teroris Dunia Saat Ditanya Keberlangsungan Terorisme di Masa Depan, Singgung Soal Rencana Hingga Target Utama

Untuk menghancurkan sasaran dengan UAV Predator, CIA akan menyusupkan agen bayaran yang bertugas menaruh chip pemandu rudal AGM-144 Hellfire ke titik target, sehingga sasaran dipastikan tidak akan meleset.

Namun demikian, operasi CIA menggunakan UAV Predator ternyata mengundang kecaman internasional lantaran banyaknya warga sipil yang turut menjadi korban.

Kecaman bahkan muncul dari dalam negeri, seperti kecaman dari lembaga yang selama ini pro militer yaitu Center for New American Security (CNAS).

Baca Juga: Anak ke 17 dari 52 Bersaudara, Osama bin Laden Rupanya Sosok Pemalu Awalnya, Sang Ibu Sebut Hal Ini Penyebab Putranya Menjelma Jadi Teroris Paling Diburu Amerika, Bukan Didikan Keluarga

CNAS mengkritik kebijakan administrasi di era Presiden Barrack Obama yang dilukiskan 'sama sekali tak menggubris korban sipil' demi terbunuhnya para tokoh Al-Qaeda.

Singkat kata, pemakaian sejumlah UAV Predator di sejumlah medan perang telah dimanfaatkan oleh oposisi AS untuk menyerang kebijakan Obama.

Diketahui, selama CIA mengoperasikan UAV Predator di Afghanistan hingga 2009, sedikitnya lebih dari 600 penduduk sipil telah menjadi korban, yang puluhan di antaranya merupakan warga Pakistan.

Baca Juga: Kisah Operasi Intelijen Indonesia yang Sukses Meringkus Gembong Teroris Dunia Tangan Kanan Osama bin Laden

Sementara, petinggi Al-Qaeda yang berhasil dihabisi dengan SUV Predator hingga 2009, baru sembilan orang dari jumlah totalnya sebanyak 20 orang, sedangkan pengikutnya yang berhasil dibunuh menurut versi Pentagon berjumlah 3.000 orang.

Banyaknya warga sipil yang menjadi korban SUV Predator tentu membuat sanak-saudara marah hingga kemudian bertekad melakukan balas dendam.

Baca Juga: Dicurigai Sebagai Mata - Mata, ISIS Eksekusi Anggotanya Sendiri yang Berjuluk 'Osama bin Beiber'

Salah satu cara balas dendam yang cukup ekstrem yakni dengan menjadi anggota kelompok Al-Qaeda.

Walau begitu, CIA yang didukung oleh militer AS serta peralatan yang mumpuni, akhirnya bisa membunuh Osama di Pakistan, pada Juni 2011.

Terbunuhnya Osama Bin Laden rupanya tidak menghentikan aksi teror dan perlawanan pejuang Al-Qaeda terhadap sasaran militer AS, baik yang berada di Afghanistan maupun Pakistan. (Agustinus Winardi)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Osama bin Laden, Dalang Serangan 9/11 yang Berhasil Ditemukan dan Dibunuh CIA Berkat Teknologi Canggih Ini"

(*)