Rozmiza pun berjanji kepada dirinya sendiri untuk bekerja keras setelah lulus kuliah.
Rozmiza bertekad untuk membeli volkswagen seperti yang diinginkan calon mertuanya.
Bukan dukungan melainkan cacian yang ia dapat.
Cita-cita tersebut ditertawakan oleh calon mertuanya kala itu.
Wanita ini dihina karena dari keluarga yang tidak mampu, sehingga di mata mertuanya tidak mungkin bisa membeli mobil mewah itu.
Lama-kelamaan, bukan hanya calon mertuanya saja yang menyakiti Rozmiza.
Pada suatu ketika, sang pacar pun berselingkuh.
Kekasih Rozmiza pernah menghubunginya untuk meminjam uang, justru menggunakannya untuk pergi dengan wanita lain.