Find Us On Social Media :

Pembunuhan Qasem Soleimani Sangat Detil dan Terencana, Perdana Menteri Irak Malah Tak Sengaja Beberkan Rencana Licik Donald Trump Sejak Awal, Misteri Masih Menyelimut Penyerangan Tersebut

Donald Trump

Perseteruan Syiah dan Sunni memang sudah mendarah daging di kehidupan Timur Tengah, dan disebut-sebut sebagai sumber segala permasalahan yang ada di sana.

Perdana Menteri Irak, Adil Abdul-Mahdi menyatakan dengan jelas: "aku harusnya bertemu dengan dia pagi hari saat dia dibunuh, dia membawa pesan dari Iran merespon pesan yang kami bawa dari Saudi untuk Iran."

Abdul-Mahdi juga menyatakan jika Donald Trump telah meneleponnya untuk meminta dia menjadi mediator setelah serangan kedutaan Amerika di Baghdad.

Baca Juga: Mulan Jameela Terlanjur Dicap Pelakor, Ternyata Justru Ahmad Dhani yang Pertama Pergoki Maia Estianty Selingkuh, Berawal dari Sadap Telepon Ibunda Al Ghazali Hingga Temukan Bukti

Pihak resmi Irak menyatakan, kontak dibuat dengan sejumlah pasukan sipil dikerahkan di Teheran.

Blokade serangan selanjutnya diangkat dan Donald Trump berterima kasih kepada Abdul-Mahdi.

Kini kita tahu, hal itu mungkin cara Donald Trump mengalihkan perhatian Irak.

Baca Juga: Niat Ingin Hidup Mandiri, Keputusan Pangeran Harry dan Meghan Markle Keluar dari Kerjaan Buat Repot Satu Negara, Perdana Menteri Sampai Ikut Campur Urus Keduanya

Sebelumnya Irak sama sekali tidak tahu jika perjalanan Soleimani ke Baghdad telah dibuat tidak aman oleh beberapa oknum.

Ini menunjukkan sepertinya Donald Trump membantu membujuk Soleimani untuk berada di tempat ia dapat terbunuh.

Sangatlah mungkin jika Trump tidak tahu hal penting yang akan Soleimani lakukan di Baghdad, atau tahu, tapi tidak peduli.

Baca Juga: Besok Ada Gerhana Bulan Penumbra, Ini Jadwalnya Menyaksikannya di Indonesia, Bisa Ditonton dari 4 Benua