Find Us On Social Media :

Pembunuhan Qasem Soleimani Sangat Detil dan Terencana, Perdana Menteri Irak Malah Tak Sengaja Beberkan Rencana Licik Donald Trump Sejak Awal, Misteri Masih Menyelimut Penyerangan Tersebut

Donald Trump

Abdul-Mahdi kecewa dengan Trump, yang meskipun menunjukkan rasa dukanya saat mediasi berlangsung, dia juga merencanakan serangan pada Soleimani.

Meski ada kemungkinan jika perencana militer Amerika tidak tahu sama sekali tentang pembicaraan Trump dan Abdul-Mahdi, dan membunuh Soleimani saat kesempatan datang.

Pembicaraan penting antara dua kelompok Islam yang tertunda akan menjadi ancaman jika semakin tertunda.

Baca Juga: Batal Nikahi Anggota DPR, Aktris Ini Pilih Clubbing dan Lepas Hijab Lagi

Di kota Riyadh sendiri, reaksi atas kabar mengejutkan tersebut tidak diberitakan.

Raja Salman telah mengirim adiknya, Khalid bin Salman, yang juga anggota kementerian pertahanan, untuk pergi ke Washington dan mendesak dihentikannya serangan.

Risiko sangat nyata jika wilayah tersebut menjadi arena konflik telah membawa ke kooperasi langka antara Arab Saudi dan Qatar, yang menteri luar negerinya pergi ke Teheran untuk mencari cara penenangan yang sama dilakukan oleh Khalid bin Salman ke Washington.

Baca Juga: Sudah 14 Tahun Dikubur,Jasad Satu Keluarga di Cimahi Ini Utuh dan Sama Sekali Tak Berbau Busuk Saat Dibongkar, Rupanya Hal Ini yang Terjadi

Menteri luar negeri Qatar, Muhammad bin Abdulrahman Al Thani bertemu dengan Hassan Rouhani, presiden Iran, guna mendiskusikan perlunya mempertahankan keamanan dan stabilitas willayah.

Bersamaan dengan itu, menteri luar negeri Uni Emirat Arab, Anwar Gargash, menyebut di Twitternya, "bijak dan keseimbangan harus kita lakukan."

Takut jika terperangkap dalam perang antara Iran dan Amerika, Arab Saudi menyatakan wilayah di sana rentan terhadap pasukan sipil Teheran, terutama di Lebanon, Yaman, Irak dan Suriah.

Baca Juga: Ngomong Langsung di Depan Orangnya, Najwa Shihab Sentil Syahrini: Sudah Seperti Ratu Sejagat!