Find Us On Social Media :

Beberapa Kali Coba Disikut Otoritarian Tiongkok, Presiden Wanita Ini Tetap Keukeuh Pertahankan Kedaulatan Negaranya, Tegas Tolak Prinsip 'Satu China'

Tsai Ing-wen, presiden perempuan Taiwan kembali menang dalam pemilu presiden di negaranya.

Selama empat tahun sejak Tsai berkuasa pada 2016, Negeri "Panda" menekan pulau berdikari itu dengan tekanan ekonomi hingga militer.

Namun, taktik itu malah membuat rakyat berbondong-bondong memberikan suaranya bagi Tsai.

Salah satunya dipicu aksi protes di Hong Kong.

Dari AS, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo memberikan selamat dan mengapresiasi komitmen Tsai mempertahankan stabilitas Selat Taiwan.

Baca Juga: Tergeletak di Kamar Hotel Usai Ditemani Minum oleh Wanita Bayaran, Kematian Bupati Boven Digoel Masih Jadi Misteri, Jenazahnya akan Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Marauke

"Tidak Ada Ancaman"

Tsai Ing-wen memosisikan dirinya sebagai pembela nilai-nilai demokrasi, di tengah tekanan otoritarian China yang dipimpin Presiden Xi Jinping.

Beijing telah berjanji, mereka akan menyatukan kembali wilayah tersebut.

Bahkan menggunakan kekerasan jika diperlukan.

Baca Juga: Mahfud MD Semprot Duta Besar China Saat Diplomasi Soal Pelanggaran ZEE Natuna, Minta Nelayannya Ganti Profesi: Natuna Hak dan Kedaulatan Kami!

Mereka berusaha menyingkirkan Tsai karena sejak awal terpilih, dia telah menolak untuk mengakui prinsip "satu China".

Tsai menyatakan, dia menghendaki polemik dengan daratan utama bisa diselesaikan secara damai dan melalui dialog.