Find Us On Social Media :

Beberapa Kali Coba Disikut Otoritarian Tiongkok, Presiden Wanita Ini Tetap Keukeuh Pertahankan Kedaulatan Negaranya, Tegas Tolak Prinsip 'Satu China'

Tsai Ing-wen, presiden perempuan Taiwan kembali menang dalam pemilu presiden di negaranya.

Namun untuk itu, dia meminta Beijing menghentikan segala tekanan mereka, dan menghormati pemikiran dari 23 juta orang.

Setelah pidato tersebut, media China merilis pernyataan singkat dari Kantor Hubungan Taiwan, menyatakan menentang segala bentuk upaya pemisahan.

Juru bicara kantor hubungan, Ma Xiaoguang berkata, Beijing masih terus menekankan reunifikasi damai, dengan mengedepankan "satu China, dua sistem".

Baca Juga: Siwi Sidi Diduga Gunakan Uang Negara untuk Operasi Plastik di Korea, Kira-kira Segini Harga yang Harus Ditebus Sekali Ubah Bentuk Wajah, Bisa Seharga 1 Unit Motor Sport

Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang menuturkan, dia berharap internasional bisa memahami upaya reunifikasi mereka.

Analis politik di Universitas Nasional Taiwan Cheng Kung, Hung Chin-fu berujar, kemenangan Tsai jelas tamparan di muka China.

Sementara pakar luar negeri di Universitas Notre Dame Joshua Eisenman mengatakan, segala mata bakal menantikan respons Negeri "Panda".

Baca Juga: Ngaku Dapat Bisa Panggil Nabi Untuk Bantu Obati Pasien, Ningsih Tinampi Diserbu Tentangan dari Banyak Pihak, Curhat di Depan Media Sambil Menangis

"Apakah tekanan keras terhadapnya bakal berlanjut. Atau, mereka bakal mengambil pendekatan yang lebih lunak," terangnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Presiden Petahana Taiwan Penentang China Menang Pemilu"