Find Us On Social Media :

Jakarta Diprediksi Bakal Tenggelam Tahun 2050, Dua Pulau di Indonesia Ini Justru Sudah Karam Duluan, Ancaman Perubahan Iklim Global Sungguh Tak Main-main

Ilustrasi pulau

GridHot.ID - Perubahan iklim global semakin menunjukkan pengaruhnya di berbagai penjuru dunia.

Bahkan di Indonesia, dampak perubahan iklim global sudah mulai terlihat.

Melansir dari The Star, dua pulau di Sumatra dilaporkan telah tenggelam akibat naiknya permukaan air laut sebagai dampak dari perubahan iklim global.

Baca Juga: Ngaku Tiba-tiba Didatangi Utusan Tuhan, Nigsih Tinampi Diberi Peringatan Soal Datangnya Kiamat Sugra: Ini Saya Tidak Menggede-nggedekan Loh Ya

Menurut data dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), dua pulau yang dimaksud, Betet dan Gundul, telah terendam pada kedalaman 1 meter dan 3 meter di bawah permukaan laut.

"Pulau-pulau ini tidak berpenghuni. Salah satu pulau, Betet, adalah bagian dari Taman Nasional Berbak-Sembilang," ujar direktur eksekutif Walhi Sumatra Selatan, Hairul Sobri.

Jika kenaikan permukaan laut terus berlanjut, kata Hairul, empat pulau lainnya, yakni Pulau Burung, Pulau Kalong, Pulau Salah Namo,dan Pulau Kramat, akan terkena dampak selanjutnya karena berada di kisaran 0 meter sampai 3 meter di atas permukaan laut.

Baca Juga: Patok Harga Air Kobokan Rp 50 Ribu, Warung Makan Ini Bikin Netizen Kebingunganr: Air Kobokan Sultan Gaes!

Kepala unit lingkungan di Pulau Salah Namo, Syahrul, mengatakan, mereka sudah menyadari naiknya permukaan laut serta resiko tenggelamnya pulau-pulau tersebut.

Para penduduk pun mulai memindahkan rumah mereka, jauh dari tempat awal rumah mereka dibangun.

Syahrul menambahkan, awalnya ada lahan besar di depan rumah-rumah penduduk di mana mereka dapat melakukan sejumlah kegiatan, tapi segalanya telah berubah sekarang.

Baca Juga: Takut Disetrap, Ningsih Tinampi yang Mengaku Bisa Panggil Malaikat Hingga Nabi Akhirnya Meminta Maaf, Sebut Dirinya Memang Suka Mikir Hal Aneh-aneh

"Tidak ada lahan lagi di depan rumah kami. Banyak orang juga telah pindah dari sini," ujar Syahrul.

Jakarta juga diprediksi jadi kota pertama di dunia yang akan tenggelam

Awal bulan Desember 2017, badai cuaca aneh mengubah jalan-jalan Jakarta menjadi sungai dan menghambat hampir semua aktivitas di ibu kota.

Seorang peneliti iklim lokal, Irvan Pulungan, khawatir suhu udara akan meningkat beberapa derajat dan permukaan laut akan terus bertambah tinggi hingga tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Sebelum Rayakan Ulang Tahun Teddy di Tengah Duka Kematian Lina, Putri Sule Bongkar Fakta Hubungannya dengan Bapak Kandung, Putri Delina Justru Blak-blakan Tak Dekat dengan Ayahnya Sendiri

Hal tersebut jelas merupakan malapetaka bagi kota padat penduduk sekaligus pusat pemerintahan Indonesia ini.

Dilansir dari New York Times, pemanasan global ternyata bukan satu-satunya penyebab di balik banjir besar yang menyerbu sebagian besar wilayah Jakarta pada tahun 2007.

Masalahnya, kota itu sendiri sedang 'menenggelamkan' dirinya.

Baca Juga: Motif Bunuh Diri Nadia yang Melompat dari Gedung Lantai 4 Masih Jadi Misteri, Pihak Sekolah Bantah Adanya Bully, Polisi Justru Jelaskan Hal Ini

Jika mau dihitung, Jakarta adalah kota yang tenggelam paling cepat dibandingkan kota besar lainnya di planet ini.

Bahkan lebih cepat daripada perubahan iklim yang menyebabkan laut naik.

Begitu cepat sehingga sungai bisa mengalir ke hulu dan hujan biasa bisa menyebabkan banjir di mana saja.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada hujan, Kaca Rumah Sule Tiba-tiba Pecah Saat Menjelang Magrib, Seorang Budayawan Spiritual: Ada Satu Pilar yang Dihuni Sosok Makhluk Hitam

Penyebab utamanya tak lain tak buka adalah akrena warga Jakarta menggali sumur ilegal.

Sekitar 40% daratan Jakarta sekarang terletak di bawah permukaan laut.

Beban bangunan jelas melebihi daya dukung tanah di Jakarta.

Baca Juga: Cerita Ahok Soal Pengentasan Banjir DKI Jakarta, Sering Dianggap Tak Manusiawi Karena Harus Relokasi Warga Demi Normalisasi Sungai: Justru Kalau Saya Biarkan, Saya yang Tidak Manusiawi

Belum lagi masalah lain seperti sungai yang kotor atau sampah yang berserak di atas air.

Ahli hidrologi mengatakan bahwa Jakarta hanya punya satu dekade untuk menghentikan proses tenggelamnya kota.

Jika tidak bisa, Jakarta Utara (kawasan Pluit) akan menjadi lokasi pertama yang berakhir di bawah air.

Dan jika tidak ada perubahan besar dan revolusi infrastruktur, Jan Sopaheluwakan, peneliti geoteknologi memprediksi Jakarta akan benar-benar tenggelam tahun 2050.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Sementara Jakarta Diprediksi Tenggelam Tahun 2050, 2 Pulau di Indonesia Ini Sudah Tenggelam dan 4 Lainnya Terancam Akibat Naiknya Permukaan Air Laut"

(*)