Find Us On Social Media :

Gilanya Pendidikan Marinir TNI, Tempuh 4 Gunung Jalan Kaki dari Banyuwangi ke Surabaya, Sekalinya Istirahat Harus Siap Makan Nasi Komando, Menu Terenak Hanya Bagi Para Prajurit

Pendidikan militer yang sangat keras

Gridhot.ID - Menjadi seorang prajurit memang harus memiliki fisik yang sangat tangguh.

Tak hanya fisik, para prajurit juga harus bisa menjadi seseorang yang berintelegensi tinggi untuk strategi di lapangan.

Para prajurit ini nantinya harus bisa bertahan dalam kondisi apapun bagaimanapun juga.

Baca Juga: Sarang Persembunyiaannya Diobrak-abrik TNI, KKB Papua Lancarkan Serangan Balas Dendam, Nahas Bukannya Menang, 2 Pemberontak Justru Tewas Ditembak Mati

Jika diamati, para pasukan TNI, khususnya Marinir TNI AL, yang sedang digembleng untuk menjadi pasukan komando semuanya mendapat pelatihan di luar batas kemampuan manusia.

Siswa pendidikan komando Marinir akan digembleng dalam suasana latihan seperti perang sungguhan.

Begitu usai salat Subuh mereka langsung berlatih keras sepanjang hari menggunakan pakaian tempur lengkap dan berlatih sepanjang hari.

Baca Juga: Mencekam, Rumah Sakit Dipenuhi Mayat, Mahasiswa Indonesia Ini Beri Kesaksian Suasana Kota Wuhan Selama Masa Isolasi Virus Corona, Dilarang Pakai Kendaraan Umum Hingga Uang Tak Cukup untuk Beli Sembako

Untuk membangunkan para prajurit yang sangat mudah tertidur itu, biasanya pelatih menggunakan ledakan granat plastik selama tiga kali disusul tentetan bunyi tembakan.

Semua siswa komando mengenakan ransel di punggung yang beratnya sekitar 20 kg dan masing-masing prajurit membawa senapan serbu AK-47.

Hampir semua kegiatan untuk menggembleng pasukan komando itu dilakukan dalam kondisi berlari.

Baca Juga: Hotman Paris Minta Jokowi Tolak Semua Kedatangan WNA Asal China, Ini Daftar 13 Negara yang Sudah Terinfeksi Virus Corona, 2 Diantaranya Sangat Dekat Indonesia

Pendidikan komando Marinir yang dilaksanakan selama tiga bulan ini memang penuh dengan ujian ketahanan baik mental, fisik maupun intelegensia serta tidak mengenal kompromi.

Ada lima tahapan berat yang harus dilewati untuk dapat menyelesaikan pendidikan guna mendapatkan baret ungu Marinir ini.

Tahap Laut menjadi ujian pertama yang harus dilalui, kemudian beranjak ke Tahap Komando, Tahap Hutan, dan Tahap Gerilya Lawan Gerilya (GLG).

Baca Juga: Pulang dari China, Seorang Warga Jambi Diduga Terjangkit Virus Corona, Dokter Peringatkan Soal Hal Ini

Tahap yang terakhir adalah Tahap Lintas Medan dengan menempuh jarak 300 km dari Banyuwangi menuju Surabaya.

Jarak itu ditempuh dengan berjalan kaki memotong 4 pegunungan di Jawa Timur.

Agar semua siswa komando mampu mengikuti semua latihan yang sangat berat itu, para pelatih menyiapkan dukungan berupa makanan yang cukup memadai.

Baca Juga: Disebut-sebut Punya Kekuatan Mistis, Teddy Mengaku Penutup Kepalanya Sempat Ditawar Orang dengan Harga Rp 100 Juta, Suami Mendiang Lina: Itu Namanya Kopiah Sarkop Peci Kembang

Tapi jangan dibayangkan menu makanan itu seperti nasi bungkus atau nasi kotak yang dipesan dari rumah makan atau katering tertentu.

Semua menu makanan untuk siswa komando Marinir dimasak oleh para pelatihnya karena semua pasukan Marinir pada umumnya mahir memasak.

Salah satu ketrampilan yang dilatihkan dalam pendidikan komando TNI pada umumnya adalah agar pasukan komando mengenal beragam jenis tanaman dan hewan untuk survival sekaligus cara memasaknya.

Baca Juga: Punya Wajah Judes Sampai Kelakuan Agresif, Kucing Ini Dapat Gelar Terburuk di Dunia, Suka Pura-pura Sakit Biar Dapat Perhatian

Acara makan siang memang merupakan acara yang sangat luar biasa bagi semua siswa pendidikan komando karena kondisinya selalu sangat lapar akibat latihan yang begitu keras.

Maka menu makan siang yang biasa disajikan kepada para siswa komando Marinir juga sangat istimewa.

Biasanya menunya berupa nasi putih sayur mayur seperti pecel lauk tahu tempe dan sebutir telur mentah.

Baca Juga: Diduga Jadi Pembawa Virus Corona, Kelelawar Ternyata Pernah Jadi Santapan Presiden Jokowi Saat Kunjungan, Padahal Hewan Tersebut Bisa Simpan Virus-virus Ini

Sebelum disantap menggunakan tangan menu “nasi komando” semuanya dicampur terlebih dahulu kemudian baru diguyur telur mentah lalu diaduk lagi.

Bagi orang biasa menyantap ‘’nasi komando’’ mungkin bisa muntah.

Tapi bagi siswa komando Marinir yang sudah sangat lapar menu “nasi komando” itu hanya ada dua rasa: enak dan enak sekali; dan harus dimakan tanpa sisa.

Baca Juga: Jual Diri Lewat Media Sosial, 6 Bocah ABG Ini Bandrol Harga Mulai Rp 300 Ribu, Butuh Uang Buat Ongkos Pulang Liburan

Pasalnya kalau makan sampai meninggalkan sisa hukuman berat dari para pelatih siap menunggu.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Nasi Komando, Menu Makan Siang Paling Enak dalam Pendidikan Marinir, Tapi Bisa Bikin 'Orang Awam' Muntah.

(*)