Laporan Wartawan Gridhot.ID, Dewi Lusmawati
Gridhot.ID - Dunia tengah dihebohkan dengan virus corona yang berasal dari China, tepatnya Kota Wuhan.
Sudah ada beberapa negara yang terjangkit, mulai dari China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Kamboja.
Kemudian Nepal, Malaysia, Kanada, Sri Lanka, Perancis, Vietnam, dan Jerman.
Baca Juga: 'Jika Aku Tidak Bisa Hidup Lagi, Maka Kalian Semua Akan Mati Bersamaku Juga'
Sejumlah pelajar Indonesia di China pun ikut dikarantina untuk mencegah penyebaran virus corona.
Pemerintah Indonesia pun akan mengevakuasi WNI dari lokasi terdampak wabah virus corona di China.
Hal ini diketahui dari sebuah unggahan di akun resmi Twitter milik TNI Angkatan Udara,Rabu (29/1/2020).
Keputusan itu adalah hasil dari rapat koordinasi denganKementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan dan TNI Angkatan Udara.
TNI AU telah menyiagakan dua unitBoeing B737, 1 unit C130 Hercules untuk mengvakuasi WNI di China.
"Terkait wabah virus Korona 2019-nCoV di Wuhan, China, hasil rapat @PolhukamRI @Kemlu_RI @KemenkesRI, TNI AU telah menyiagakan 2 unit Boeing B737, 1 unit C130 Hercules, dan Batalyon Kesehatan #TNIAU untuk mengevakuasi WNI," tulis @_TNIAU.
Diketahui, terdapat 243 WNI yang mayoritas mahasiswa tersebar di sejumlah daerah di China.
Termasuk Wuhan yang menjadi pusat wabah virus corona, Xianing, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, Enshi, dan Shiyan.
Pemerintah Indonesia sampai saat ini terus berkomunikasi dengan pelajar Indonesia tersebut.
Sementara itu, dikutip GridHot.ID dari Antara, TNI Angkatan Udara menyiagakan tiga pesawat untuk membantu mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) terkait penyebaran wabah Virus Corona di Wuhan, China.
Tiga pesawat itu, yakni dua unit Boeing 737 dan satu unit C130 Hercules.
"Kami sudah siapkan pesawat Boeing 737 dan C130 Hercules. Hal ini berdasarkan hasil rapat dua hari lalu bersama Kemenko Polhukam, Kemenkes dan Kemenlu," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama Fajar Adriyanto kepada wartawan, di Jakarta, Rabu.
Selain menyiagakan tiga unit pesawat, TNI AU juga menyiapkan personel dari batalion kesehatan.
Namun demikian, lanjut Fajar, pihaknya masih menanti instruksi dari Kemenlu karena sejauh ini Pemerintah China melarang transportasi dari dan ke luar wilayah Wuhan.
"Nunggu dari Kemenlu bisa tembus enggak ke pemerintah sana agar kita bisa berangkat atau tidak, yang jelas TNI AU siap 24 jam," kata Fajar.
Terkait jumlah WNI yang akan dievakuasi, Kadispenau belum bisa memastikannya, namun estimasi sekali penjemputan bisa membawa sekitar 100 hingga 200 WNI.
Tenaga medis dari TNI AU yang akan ditugaskan untuk menjemput WNI di China ini pun telah siap untuk diberangkatkan, namun tidak dirinci berapa banyak petugas yang akan dikerahkan.
Yang pasti, kata dia, semua anggota yang akan berangkat telah dibekali dengan berbagai peralatan medis hingga dipantau aktivitas kesehatannya mulai saat ini.
"Semua itu sudah menyiapkan antipenularan untuk kru yang menjemput. Itu mungkin dengan masker dan segala macam, kemudian makanannya juga harus dikontrol dan juga begitu kembali nanti akan dikarantina dulu. Jadi tidak langsung turun langsung bebas, dikarantina dulu. Yang kita siapkan itu, briefingnya demikian," ujar Fajar.
Hingga saat ini terdapat 243 WNI berada di Provinsi Hubei, China, dan 100 di antaranya berada di Kota Wuhan.
Wabah Virus Corona di China hingga Rabu pagi telah mengakibatkan 132 orang tewas, dan 103 lainnya diizinkan meninggalkan rumah sakit.
Data pemerintah setempat menyebutkan bahwa terdapat 5.997 orang di China dinyatakan positif 2019-nCoV, termasuk delapan orang di Hong Kong, tujuh di Makau, dan delapan di Taiwan.
Selain itu, terdapat pula 9.239 orang dinyatakan sebagai terduga terinfeksi 2019-nCoV.
Satu kasus baru ditemukan di Daerah Otonomi Tibet di wilayah barat daya China.(*)