Find Us On Social Media :

Dijegal dari Berbagai Sisi, Menteri BUMN Erick Thohir Sebut Dirinya Mungkin Hanya Bisa Bertahan Setahun, SBY Singgung Soal Jiwasraya: Ada yang Dibidik dan Harus Jatuh dalam Kasus Ini

Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Jumat (17/1/2020).

GridHot.ID - Belakangan ini, nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali menjadi bahan perbincangan.

Hal tersebut tak lain karena pernyataannya mengenai pihak-pihak yang menginginkan dirinya untuk segera mundur.

Dilansir dari Warta Kota, Erick Thohir awalnya meminta agar PT Krakatau Steel menjalankan opersional secara baik. Sebab, tak ada yang tahu, dirinya bisa bertahan berapa lama sebagai Menteri BUMN.

Baca Juga: Betrand Peto Dapat Ancaman Pembelekan, Ruben Onsu Naik Pitam, Tegaskan Bakal Kejar Pelaku Sampai Dapat

"Sekarang kuncinya operasional, ini yang saya harapkan. Salah satunya yang saya titip juga ke lak Wamen, kalau habis restrukturisasi, operasionalnya mesti benar," kata Erick Thohir seusai mengumumkan penyelesaian restrukturisasi utang PT Krakatau Steel di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

"Jangan nanti ada problem di menteri yang akan datang, lima tahun mendatang, atau satu tahun mendatang. Karena mungkin saja saya cuma setahun, yang mau goyang, suruh mundur banyak kok," sambungnya.

Erick Thohir kemudian meminta agar bisnis semua BUMN dilakukan secara baik dan berkelanjutan.

Baca Juga: Dulu Ketakutan Setengah Mati, Teddy Sekarang Mulai Punya Nyali Saat Bicarakan Penyebab Kematian Lina: Perasaannya Biasa-biasa Saja

"Apa yang kita lakukan bukan hanya untuk kita. Saya, Pak Budi (Budi Gunadi Sadikin), Pak Tiko (Kartika Wirjoatmodjo) harapkan apa yang dilakukan berkelanjutan, successor. Kita harus lebih sukses, bukan gali lobang," tuturnya.

Selain itu, Erick Thohir juga meminta agar para komisaris BUMN benar-benar membantunya dalam mengawasi kinerja perusahaan BUMN.

"Saya tidak mau juga komisaris hanya duduk-duduk dan tidak bantu kementerian untuk mengawasi.Tapi bukan ambil peran direksi, jangan juga, enggak boleh, kan ada tugasnya," papar Erick Thohir.

Baca Juga: Hambur-hamburkan Uang Demi Alkohol, Ayah Ini Akhirnya Beri Makan Kedua Anak Balitanya dengan Minuman Bersoda, Si Sulung Sampai Alami Masalah Kesehatan

Sebelumnya, Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunggah sebuah tulisan di laman Facebook terkait kasus Jiwasraya.

Dalam tulisan itu, SBY berpendapat bahwa tujuan pembentukan Pansus Jiwasraya oleh DPR adalah untuk menjatuhkan sejumlah tokoh, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir.

"Ada yang dibidik dan hendak dijatuhkan?

Baca Juga: Tanpa Ucapan Terimakasih, Maskapai Lion Air Hentikan Biaya Pengobatan pada Pramugarinya yang Alami Kecelakaan Pesawat 2 Kali, Laura Lazarus: Muka Saya Hancur

Awal Januari 2020, isu Jiwasraya makin ramai dibicarakan. Ditambah dengan isu Asabri.

Bisik-bisik, sejumlah lembaga asuransi dan BUMN lain, konon juga memiliki permasalahan keuangan yang serius.

Di kalangan DPR RI mulai dibicarakan desakan untuk membentuk Pansus.

Tujuannya agar kasus besar Jiwasraya bisa diselidiki dan diselesaikan secara tuntas.

Baca Juga: Tanpa Ucapan Terimakasih, Maskapai Lion Air Hentikan Biaya Pengobatan pada Pramugarinya yang Alami Kecelakaan Pesawat 2 Kali, Laura Lazarus: Muka Saya Hancur

Bahkan, menurut sejumlah anggota DPR RI dari Partai Demokrat, yang menggebu-gebu untuk membentuk Pansus juga dari kalangan partai-partai koalisi.

Tentu ini menarik. Meskipun belakangan kita ketahui bahwa koalisi pendukung pemerintah lebih memilih Panja. Bukan Pansus.

Ketika saya gali lebih lanjut mengapa ada pihak yang semula ingin ada Pansus, saya lebih terperanjat lagi.

Alasannya sungguh membuat saya "geleng kepala". Katanya... untuk menjatuhkan sejumlah tokoh.

Baca Juga: Anak Gadis Mayangsari Ketar-ketir Kepergok Unggah Foto dengan Bungkus Rokok di Meja, Putri Bambang Trihatmodjo Langsung Buat Klarifikasi, Ini Pembelaan Khirani

Ada yang "dibidik dan harus jatuh" dalam kasus Jiwasraya ini.

Menteri BUMN yang lama, Rini Sumarno harus kena.

Menteri yang sekarang Erick Thohir Thohir harus diganti.

Menteri Keuangan Sri Mulyani harus bertanggung jawab. Presiden Jokowi juga harus dikaitkan.

Baca Juga: Pesawat Paling Dicari di Dunia Sejak 2014, Misteri Keberadaan MH370 Selalu Munculkan Pertanyaan, Benarkah Rekaman Google Map di Belantara Kamboja Ini Jejaknya?

Mendengar berita seperti ini, meskipun belum tentu benar dan akurat, saya harus punya sikap.

Sikap saya adalah tak baik dan salah kalau belum-belum sudah main "target-targetan".

Kepada para kader Demokrat yang menjadi anggota DPR RI dengan tegas saya larang untuk ikut-ikutan berpikir yang tidak benar itu.

Punya niat dan motif seperti itu. Itu salah besar.

Baca Juga: Mantan Kekasihnya Kini Merajut Bahagia Bersama Maia Estianty, Artis Papan Atas Ini Hanya Bisa Menangis Kala Mengenang Irwan Mussry: Kami Tidak Bisa Bersatu...

Nama-nama yang sering disebut di arena publik, dan seolah pasti terlibat dan bersalah, belum tentu bersalah. Termasuk tiga nama tadi.

Secara pribadi saya mengenal Ibu Sri Mulyani, Ibu Rini dan Pak Erick Thohir sebagai sosok yang kompeten dan mau bekerja keras.

Kalau tingkat presiden, sangat mungkin Pak Jokowi juga tidak mengetahui jika ada penyimpangan besar di tubuh Jiwasraya itu.

Prinsipnya, jangan memvonis siapapun sebagai bersalah, sebelum secara hukum memang terbukti bersalah," tulis SBY dalam laman Facebook pribadinya, dikutip Selasa (28/1/2020). (Ria Anatasia)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Erick Thohir: Mungkin Saya Cuma Menjabat Setahun, yang Goyang dan Suruh Mundur Banyak"

(*)