Find Us On Social Media :

Gerak Cepatnya Terbaca Marinir Indonesia, Militerisasi Tiongkok di Laut China Selatan Buat Bergidik Negara Lain, Diam-diam Bangun Pangkalan Militer yang Hanggarnya Muat 72 Pesawat Tempur

Militer Indonesia sudah baca taktik licik China bangun pangkalan militer tengah laut

Gridhot.ID - Pergerakan militer China menduduki Laut China Selatan memang cukup membuat kontroversi.

Pasalnya wilayah tersebut harusnya bukan secara sepihak jadi milik China sendiri.

Ditambah lagi kini ketahuan kalau China sudah mempersiapkan segala kekuatan militernya untuk mengambil alih penuh Laut China Selatan.

Baca Juga: Sudah Sempat Mantapkan Diri Pakai Jilbab, Nikita Mirzani Langsung Lepas Hijab Meski Belum Ada Setahun, Sadar Karena Kesalahannya Sendiri, Ini Alasan Utama Keputusannya

Baru-baru ini, Panglima Komando Armada I TNI AL Laksamana Muda Muhammad Ali menyebut bahwa China sudah sangat siap untuk memenangi pertempuran di Laut China Selatan.

Mereka dengan cepat membangun pulau-pulau buatan di sekitar Laut China Selatan, yang salah satunya berdekatan dengan perairan Natuna.

"Mereka bangun (pulau buatan) itu hanya dua-tiga tahun. Gerak cepat," ujar Ali dalam diskusi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020) seperti dilansir kompas.com.

 Baca Juga: Kagum dengan Kepolosan Kekeyi, Artis Ini Sampai Rela Belikan Satu Set Make Up untuk Selebgram Favoritnya, Panik Sendiri Saat Bon Belanjaan Hampir Tereskpos Kamera: Jangan Harga!

Padahal, menurut Ali, China membangunnya di atas karang seluas 3000 meter.

Tentu saja jika 'hanya' sekadar pulau buatan, China tidak akan sebegitu bertajinya di Laut China Selatan.

Hal paling mengerikan ada di atas pulau-pulau di kepulauan Spartly tersebut, yaitu berupa tiga pangkalan militer.

 Baca Juga: Janda Muda Sibuk Kerja, Rumah Pedangdut Ini Diteror Hal Tak Terduga, Dilempar Pembalut dan Celana Dalam Bekas, Pelakunya Diduga Wanita

Kita akan semakin merasa bergidik jika melihat senjata-senjata hingga apa saja yang ada di pangkalan militer tersebut.

Simak uraiannya berikut ini.

Pada Maret 2017, lembaga kajian pakar (think tank) Amerika Serikat menyebutkan bahwa otoritas China sudah menempatkan pesawat tempur berikut peluncur rudalnya di pangkalan militer yang dibangunnya.

 Baca Juga: Wajah Betrand Peto Diedit Pakai Gambar Hewan, Anak Ruben Onsu Jadi Korban Bully Bocah di Bawah Umur, Sang Ayah Langsung Bertindak dengan Menyewa Psikolog

Pangkalan-pangkalan itu sendiri terdiri dari angkatan laut, udara, radar, dan fasilitas pertahanan rudal.

“Beijing sekarang dapat menggeser aset-aset militernya, termasuk pesawat tempur, dan peluncur-peluncur dual bergerak, ke Kepulauan Spratly kapan saja,” kata Asia Martitim Transparency Initiative (AMTI), bagian dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Washington DC, AS, seperti dilansir kompas.com.

AMTI sendiri pernah merilis citra satelit dari pulau karang Subi, Mischief, dan Fiery Cross, di mana ketiganya terlihat sudah memiliki landasan sebagai simbol adanya pangkalan udara.

 Baca Juga: Nekat Sampai ke Ubun-ubun! Dua Warga Indonesia Ini Berani-beraninya Tipu Putri Kerajaan Arab Saudi, Diburu Polisi Karena Rugikan Sampai Setengah Triliun Rupiah

“China memiliki tiga pangkalan udara di Spratly dan lainnya di Pulau Woody dan Kepulauan Paracel, yang akan memungkinkan pesawat tempur militer China beroperasi ke hampir seluruh Laut China Selatan,” kata AMTI. “Hal serupa juga berlaku pada jangkauan radar China.”

Tak hanya itu, AMTI juga menyebutkan bahwa China telah memasang rudal HQ-9, sebuah rudal permukaan-ke-udara pada salah satu pulau dan rudal anti-kapal laut.

Selain itu, China juga juga telah dibangun hanggar untuk 72 pesawat tempur dan beberapa peluncur bom yang lebih besar.

 Baca Juga: Santai Makan Lahap Meski Sedang Pakai Baju Pesakitan, Siapa Sangka, Pria Ini Ternyata Baru Saja Bakar Temannya Sendiri Hingga Tewas, Merasa Sakit Hati Disebut Gendut Terus-terusan

Direktur AMTI, Greg Poling, mengatakan gambar menunjukkan antena radar baru di Fiery Cross dan Subi.

Total 7 pangkalan militer

Dengan pangkalan militer tersebut saja sudah membuat seluruh kawasan Laut China Selatan seolah sudah berada dalam kekuasaan China.

 Baca Juga: Wabahnya Bikin Khawatir Seluruh Lapisan Masyarakat di Dunia, Politikus Indonesia Ini Justru Sebut Virus Corona Sebagai Hamba Allah: Berbentuk Ghaib dan Bekerja Secara Misterius

Namun, meski demikian, China ada kenyataannya dianggap masih belum merasa benar-benar kuat secara militer.

Hal ini setidaknya jika merujuk pada pernyataan Komando Pasifik AS, Admiral Harry Harris pada Februari 2018.

Saat itu, Harris menyebut bahwa China ingin menegaskan kedaulatan de facto mereka di wilayah Laut China Selatan.

 Baca Juga: Jadi Suku Kanibal Tertua di Dunia yang Masih Ada di Bumi Ini, Warga Korowai Masih Makan Daging Manusia Hingga Detik Ini, Populasi 3000 Orang Hingga Hidup Tenang di Pedalaman Papua

"Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membangun basis militer di daratan buatan," kata Komandan Komando Pasifik AS, Admiral Harry Harris dalam sidang kongres.

Bukan hanya tiga yang sudah berdiri, mereka juga diperkirakan akan menambahnya hingga mencapai tujuh pangkalan militer.

Dilansir dari SCMP, Harris mengatakan kepada Komite Dinas Angkatan Bersenjata, fasilitas baru yang bakal dibangun China akan dilengkapi gudang pesawat, fasilitas barak, sistem radar dan persenjataan, serta landasan sepanjang tiga kilometer.

 Baca Juga: Dirakit Tangan Anak Bangsa, PT Pal Rilis Kapal Selam Jumbo KRI Alugoro-405, Indonesia Catatkan Sejarah Jadi Satu-satunya Negara di Asia Tenggara yang Mampu Buat Kapal Selam

"China menggunakan kekuatan militer dan ekonominya untuk mengikis tatanan internasional yang bebas dan terbuka," kata Harris.

Lalu, bagaimana dengan China sendiri menanggapi keberadaan pangkalan-pangkalan militer mereka?

Dengan tegas China justru menyangkal jika mereka disebut sedang melakukan militerisasi di Laut China Selatan, wilayah perairan yang diduga memiliki cadangan minyak dan gas yang sangat besar.

 Baca Juga: Selama Ini Berada Di Balik Layar, Inilah Sosok Pemimpin Tertinggi Sunda Empire yang Terbongkar Pasca Kekuasaannya Diruntuhkan Polisi, BUkan Nasri Banks Ataupun Rangga Sasana

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Pantas TNI AL Sampai Sebut Ini Sebagai Cara China Menangi Pertempuran di Laut China Selatan, Kekuatannya Sungguh Sulit Ditandingi Negara-negara Asia Tenggara.

(*)