Find Us On Social Media :

Dulu Berdarah-darah Pilih Pisah dari Indonesia, Timor Leste Kini Memohon Agar 17 Warga Negaranya Dikarantina di Bali, Xanana Gusmao: Kami Tidak Punya Apa-apa

Merengek Supaya 17 Warga Negaranya Dikarantina di Bali Baru Setelah Itu Dibawa Pulang ke Timor Leste, Gubernur Bali Tolak Mentah-mentah, Xanana: Kami Tak Punya Apa-apa

Gridhot.ID - Virus corona masih menjadi momok di dunia Internasional.

Pasalnya, korban terinfeksi sudah menyentuh angka diatas 20.000 orang.

Diumumkan ke publik pada 31 Desember 2019, hingga Rabu (5/2/2020), virus corona telah meningkatkan angka kematian sebanyak 493 korba jiwa.

Baca Juga: Kepergok Panitia Ujian Saat Menyamar Jadi Peserta, 2 Joki Tes SKD CPNS di Makassar Diamankan Polisi, Pelaku Berstatus Mahasiswa dan Pengajar Bimbel

Berbagai negara termasuk Indonesia telah melakukan langkah antisipatif untuk mencegah penyebaran virus corona, salah satunya dengan mengevakuasi warganya dari China.

Indonesia telah berhasil mengevakuasi 245 WNI yang berada di Wuhan, China pada Sabtu (1/2/2020).

Sementara hingga kini, seluruh WNI dari China sedang dikarantina di Natuna.

Baca Juga: Intelejen Israel Sebut Virus Corona Sebagai Senjata Biologi China yang Bocor, Mantan Kepala Intel TNI Justru Katakan Ini, Singgung Soal Penjual dan Pembeli

Bukan hanya Indonesia, Timor Leste juga berencana mengevakuasi warganya dari China.

Namun tampaknya, evakuasi Timor Leste menemui kendala.

Negeri yang melepaskan diri dari Indonesia tersebut, dilaporkan tidak memiliki peralatan yang cukup memadai untuk mengkarantina warganya dari China.

Sehingga Timor Leste pun meminta bantuan pada pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Tiba-tiba Batuk Saat Akan Diperkosa, Pelaku Pemerkosaan Ini Mendadak Lari Tinggalkan Korbannnya yang Mengaku Pulang Dari Wuhan: Pilih Menyerahkan Diri ke Polisi Daripada Tertular

Timor Leste Minta Izin Karantina Warganya di Bali

Melansir Kompas.com, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace mengatakan, Timor Leste mengajukan permintaan izin untuk melakukan karantina terhadap 17 warganya di Bali.

Permintaan tersebut diajukan melalui Kedutaan Besar Indonesia di Timor Leste.

Hal ini menyikapi merebaknya wabah virus corona di dunia.

Baca Juga: Hidup Bergelimang Harta Jadi Anak Orang Terkaya se Indonesia, Pria Ini Tetap Pegang Teguh Prisnsip Sedehana Orang Jawa: Wong Jowo Itu Ngerti Namanya Cukup

"Jadi Pemerintah Timor Leste, mereka minta fasilitas dan izin melalui Kedutaan Besar Indonesia di Timor Leste untuk karantina 17 warga negaranya di Bali selama dua sampai tiga minggu," kata Cok Ace kepada wartawan, Senin (3/2/2020), dikutip dari Kompas.com.

Menyikapi permntaan tersebut, Cok Ace melakukan rapat bersama dengan Pemprov Bali.

Bali Tolak Permintaan Timor Leste

Setelah diadakan rapat, Pemprov Bali menolak permintaan Pemerintah Timor Leste untuk mengarantina 17 warganya di Bali.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Ketut Suarjaya, Selasa (4/1/2020).

"Kita menolak dijadikan tempat karantina. Kita tak dapat menerima usulan mereka," kata Suarjaya.

Baca Juga: Datang Acara Wisuda Kekasihnya Tak Bawa Bunga Atau Boneka, Pria Ini Beri Kado Pacarnya Berupa 3 Lot Saham Perusahaan Manufaktur Internasional: Biar Bisa Buat Edukasi Anak Muda

Menurut Suarjaya, penolakan tersebut telah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menyetop sementara kunjungan dari China.

Indonesia bahkan telah menghentikan penerbangan dari dan ke China pada Rabu (5/1/2020).

Suarja menyebutkan bahwa poin dari larangan tersebut adalah tidak menerima sementara waktu warga dari China.

Baca Juga: Pernah Kena Tilang Karena Tak Nyalakan Lampu Motor di Pagi Hari, 2 Mahasiswa Ini Balik Gugat UU Lalu Lintas Tak Menindak Lampu Mati di Motor Jokowi Saat Berkendara: Hukum Harusnya Tak Pandang Bulu!

"Penerbangan juga sudah dihentikan. Poinnya tak lagi menerima sementara waktu dari China," kata Suarjaya.

Xanana Gusmao Mengonfirmasi Permintaan Tersebut.

Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Republik Demokratik Timor Leste Xanana Gusmao membenarkan bahwa negaranya meminta bantuan ke Indonesia soal antisipasi penularan virus corona.

Xanana Gusmao diketahui melakukan kunjungan ke Indonesia untuk bertemu Menteri Koordinator Bidang Plitik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, di kantor Kemenpolhukam dalam rangka membahas perbatasan negara, Selasa (4/2/2020).

Dalam kesempatan itu, ia menyebutkan bahwa negaranya, tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk proses karantina ke-17 warganya.

Baca Juga: Pelaku Berhasil Diamankan dan Terancam Hukuman Penjara, Risma Beberkan Alasan Laporkan Akun Facebook yang Diduga Menghina Dirinya: Saya Nggak Pengin Orangtua Saya Direndahkan!

"Iya. Karena harus mengerti bahwa kita tidak punya fasilitas, tidak punya apa-apa. Oleh karena itu, kita minta kalau bisa (bantuan), seperti negara-negara lain," ujar Xanana di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020).

Menurut Xanana, bantuan yang diminta bukan suatu yang sifatnya eksklusif. Bantuan diperuntukkan bagi warga Timor Leste yang saat ini berada di China.

Jika tidak dibantu, pihaknya khawatir dengan potensi penularan virus corona.

Baca Juga: Ngaku Merasa Tak Terbebani dan Cenderung Santai Hadapi Wabah Corona, Menkes Sebut Corona Bukan Virus Mematikan: Lebih Bahaya Batuk Pilek

Xanana bahkan percaya bahwa Pemerintah Indonesia akan membantunya.

"Oleh karena itu ini sesuatu yang global, bukan Timor Leste dan Indonesia. Dan saya percaya bahwa karena Indonesia punya kemampuan yang lebih besar dari pada kami, akan membantu kami untuk mengatasi situasi ini," tutur Xanana.

Melepaskan Diri dari Indonesia

Seperti diketahui, Timor Leste telah memutuska untuk memisahkan diri dari Indonesia sejak 20 tahun silam.

Pada 30 Agustus 1999, hampir 80 persen rakyat Timor Timur memilih berpisah dari Indonesia.

Referendum yang didukung PBB itu mengakhiri konflik berdarah sekaligus mengakhiri kependudukan mereka sebagai Warga Negara Indonesia.

Baca Juga: Pernah Beri Gelar Kehormatan Fadli Zon, Inilah Kekuasaan Raja Labok Pemimpin Kerajaan Mulawarman di Kaltim, Reskrim Polresta Kutai: Masih Dalam Pantauan Kami

Memberikan jalan bagi rakyat Timor Leste untuk meraih kemerdekaan.

Dilansir dari AFP via Kompas.com, pendudukan Timor Leste memantik aksi penindakan memilukan selama 24 tahun yang menelan nyawa 250.000 baik karena perang, kelaparan, hingga penyakit.

Namun kegembiraan berubah menjadi duka setelah militer Indonesia dan milisinya menyerbu dengan menghancurkan infrastruktur mereka, serta memaksa ratusan ribu orang mengungsi, dan membunuh 1.400 orang.

Baca Juga: Awalnya Anggap Virus Corona Tak Berbahaya, Usai Tewaskan Hampir 500 Korban, Mahasiswi WNI Asal Jember Ini Nekat Pulang Kampung dengan Biaya Sendiri

Timor Leste, negara yang sebagian besar dari 1,3 juta penduduknya memeluk agama Katolik, baru diakui secara internasional tiga tahun setelah pemungutan suara.

Artikel ini pernah tayang di Sosok.id dengan judul asli "20 Tahun Silam Melepaskan Diri dalam Referendum Konflik Berdarah, Kini Timor Leste Butuh Uluran Tangan Indonesia, Xanana Gusmao: Karena Kami Tidak Punya Apa-apa"