Find Us On Social Media :

Pintu Tobat Masih Terbuka, Egianus Kogoya Masih Bisa Diampuni dari Proses Hukum Hingga Dapat Jaminan Keamanan dari Pemerintah Indonesia, Ini Syaratnya!

Egianus Kogoya

Gridhot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua nyatanya masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Bumi Cendrawasih sendiri.

Sering melakukan penyerangan hingga tega bunuh teman satu sukunya sendiri membuat KKB ditakuti warga sipil.

Salah satu kasus yang masih tertanam di benak masyarakat Indonesia adalah ketika penyerangan pekerja PT Istaka Karya di Nduga, Papua pada 2018 lalu.

Egianus Kogoya menjadi salah satu yang bertanggung jawab dalam kasus penembakan tersebut.

Baca Juga: Riwayat Andre Rosiade Terancam Tamat, Pihak Manajemen Hotel Siap Buka Tabir Penggerebekan PSK yang Libatkan Sang Anggota DPR, Rekaman CCTV Bakal Ungkap Kejadian Sebenarnya

Tentu saja penembakkan itu merupakan pelanggaran HAM berat lantaran korban hanya rakyat sipil.

Dikutip dari Tribun Timur dan BBC, Sabtu (8/12) diketahui para pekerja sedang merampungkan proyek pembangunan jembatan Kali Aruak-Kali Yigi.

Berbagai tindakan kriminal Egianus Kogeya menarik perhatian Sidney Jones, seorang pengamat teroris.

Sidney menyebut Egianus Kogeya merupakan sindikat dari Kelly Kwalik, komandan sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Baca Juga: Para Pria Mondar Mandir Dekat Tapi Tak Ada yang Nyangkut, Ayu Ting Ting Akhirnya Ngaku Gregetan Pingin Punya Anak Lagi, Hampir 7 Tahun Menjanda Kangen Punya Keluarga

Kelly Kwalik sendiri sudah tewas disambar timah panas oleh tim buru sergap Polri pada 2009 silam.

Egianus dan anak buahnya diklaim oleh Sidney lebih militan.

Umur anggota KKB Egianus juga masih muda-muda.

Pada Juli 2018, Egianus dkk sengaja membuat keributan untuk mengagalkan pelaksanaan pemilu.

Baca Juga: Keceplosan Sebut Nama Asli Mulan Jameela, Maia Estianty: Mulan Kwok, Nama Aslinya Wulansari, Sekarang Mulan Jameela! Puas?

"Biasanya OPM ini terdiri dari faksi-faksi. Di Nduga, satu faksi yang berkuasa dan sempalan dari Kelly Kwalik yang dulu bergerak di Timika, tapi orang-orang ini muda dan lebih militan," ujar Sidney Jones kepada BBC News Indonesia.

Pernyataan senada juga diungkapkan oleh Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Muhammad Aidi yang menyebut jumlah anggota kelompok Egianus sebanyak 50 orang.

Mereka mempunyai senjata lengkap layaknya militer.

Menurut Aidi, pembangunan jalan Trans Papua mengusik mereka lantaran selama ini Pegunungan Tengah dikenal sebagai sarang utama OPM.

Baca Juga: Sedulur Bonek Dapat Apresiasi, Tri Rismaharini Simpan Jurus Jitu Basmi Gengster Surabaya Hingga Pelaku Tak Bisa Ngeles, Rekaman CCTV Jadi Kunci

Oleh sebab itu mereka bunuhi siapa saja yang bangun jalan itu.

"Dengan adanya jalan Trans Papua, mulailah daerah ini terbuka dari isolasi. Terbukanya jalan, mereka (kelompok OPM) merasa terusik. Sebab otomatis TNI dan Polisi bergerak mendekati arah mereka," ujar Muhammad Aidi.

Catatan dari Polri juga menunjukkan bahwasanya penembakkan di distrik Yigi sudah ada sejak dua tahun belakangan yang dilakukan oleh kelomok Egianus.

Desember 2017, Egianus serang pekerja Trans Papua di kecamatan Mugi.

Baca Juga: 19 Negara yang Mengitarinya Terkena Wabah Virus Corona, Masyarakat Indonesia Justru Tak Ada Satupun yang Terjangkit, Ternyata Ini Alasannya

Akibatnya pekerja proyek bernama Yovickho Sondakh meninggal dan seorang aparat terluka.

Juni 2018 pesawat Twin Otter Trigana Air yang disewa Brimob Polri diberondong peluru saat hendak amankan Pilkada.

Dua orang terluka akibat kejadian itu.

Tindakan kriminal dan pengecut Egianus berlanjut pada Oktober 2018.

Baca Juga: Kini Fokus Jalani Biduk Rumah Tangga Sendiri-sendiri, Anang Hermansyah Sempat Ngaku KD Adalah Pelabuhan Terakhirnya: Bertahan 13 Tahun Bukanlah Hal yang Mudah

Egianus dkk menyekap belasan guru yang mengajar di SD YPGRI 1 dan SMPN 1 serta pegawai medis puskesmas di Mapenduma, Nduga.

Padahal aparat keamanan sudah menghimbau agar Egianus beserta komplotan menyerahkan diri beserta senjatanya.

Imbalannya, Egianus akan dijamin keamanannya dan diampuni dari proses hukum.

Artikel ini telah tayang di Gridhot pada Sabtu, 8 Desember 2018 dengan judul Tindakan Pengecut Pimpinan KKB Egianus Kogeya, Pernah Sekap Belasan Guru SD SMP dan Petugas Puskesmas.

(*)