Find Us On Social Media :

Jauh Sebelum Luhut Bermimpi Indonesia Punya Senjata Nuklir, Soekarno Pernah Bikin Dunia Panas Dingin Gara-gara Uji Cobanya Ledakkan Bom Atom, Australia Hingga Malaysia Sampai Ketakutan

Atomic Bomb Blast

Gridhot.ID - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan membuat pernyataan mengejutkan.

Belum lama ini, Luhut Binsar Panjaitan mengutarakan keinginannya agar Indonesia memiliki nuclear power.

Padahal, negara lain di dunia ingin mengeliminasi senjata nuklir yang rawan membuat bencana. 

Baca Juga: Jadi Pasukan Siluman Terganas, Sat 81 Bentukan Prabowo Subianto dan Luhut Panjaitan Dikenal Serba Rahasia dan Misterius, Sampai Keluarga Tak Tahu Tugasnya

Luhut mengutarakan jika Indonesia harus punya nuklir agar diperhitungkan oleh negara-negara lain di dunia.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam acara 'Soft Launching Agriculture War Room (AWR)' di Gedung Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2020).

"Kita tidak dianggap (karena tidak punya senjata nuklir)," kata Luhut.

Baca Juga: Digeret Langsung oleh Menteri Erick Tohir, Ahok Dikabarkan Bakal Pimpin Perusahaan BUMN, Luhut Binsar Panjaitan: Ya Kan Dia Kerjanya Bagus

Luhut menambahkan sebenarnya negeri ini memiliki potensi untuk membangun sistem pertahanan canggih termasuk nuklir.

"(Saat itu) saya ingin bilang, 'you know what? Negara kami punya semua'," tegas Luhut.

Bahkan keinginan Luhut itu sudah disampaikan kepada presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Eliminasi Lobato, Prabowo Subianto dan Pasukan TNI Gunakan Taktik Mobud untuk Buru 'Krebo Hutan', Sosok Presiden Fretilin yang Jadi Panutan Xanana Gusmao

"Saya juga sebagai jenderal sudah terpikir itu, pengin juga (Indonesia) punya nuclear power," kata Luhut.

Nyatanya jauh sebelum keinginan Luhut ini terucap, Indonesia hampir pernah menguji coba bom Atom ciptaannya dan buat dunia merinding.

Awalnya pada tahun 1960, presiden pertama Indonesia, Soekarno sadar jika sebuah negara haruslah mempunyai kapabilitas dalam pengayaan uranium.

Baca Juga: Hanya Bisa Menyapa dari Dalam Bus, Naluri Prabowo Subianto untuk Menolong WNI dari Wuhan di Natuna Tak Terbendung, Sempat Ingin Nekat Turun untuk Berinteraksi Langsung

Maka pada tahun itu juga ia berhasil menjalin kerjasama dengan AS untuk pengembangan nuklir.

AS setuju membantu dalam hal pengayaan uranium, karena awalnya Indonesia hanya ingin menggunakan nuklirnya demi tujuan damai.

Tapi ditengah jalan kerjasama itu terganggu lantaran matinya John F Kennedy yang dikenal akrab dengan Soekarno.

Baca Juga: Ngaku Tugaskan Prabowo Subianto Beli 3000 Jet Tempur Buatan Eropa, Benarkah Petinggi Kerajaan King of The King Anggota TNI Aktif Berpangkat Lettu?

Kebijakan AS setelah tewasnya Kennedy berubah, termasuk menyoal pengayaan uranium Indonesia.

Soekarno geram, ia kemudian mengalihkan haluan tujuan nuklir Indonesia untuk dijadikan bom atom!

Secara rahasia, Soekarno kemudian menyuruh para ilmuwan Lembaga Tenaga Atom (LTA) Indonesia berguru ke China karena negeri Tirai Bambu itu berhasil menguji coba bom nuklirnya tahun 1964.

Baca Juga: Hutang Besar KSAD Andika Perkasa pada Prabowo Subianto, Tidak Akan Lunas Jika Tak Dibalas Budi, Ada Campur Tangan Sang Menteri dalam Kariernya di TNI

Hingga tiba saatnya November 1964.

Direktur Pengadaan Senjata Angkatan Darat, Brigjen Hartono mengumumkan Indonesia akan melakukan uji coba peledakkan bom nuklir miliknya pada tahun 1969 mendatang.

Hartono mengungkapkan jika 200 ilmuwan Indonesia sedang mengerjakan pembuatan bom nuklir dan bakal di uji coba di luar kepulauan Mentawai, Sumatera.

Dikutip dari nonproliferation.org, pengumuman itu kemudian dilanjutkan dengan pernyataan Soekarno pada tahun 1965 yang mengatakan "Sudah takdir Tuhan, Indonesia dapat membuat bom atomnya sendiri."

Baca Juga: Culik Anggota Tim Ekspedisi Lorentz, Ayah Egianus Kogoya Punya Sepak Terjang Mengerikan, Prabowo Subianto Sampai Kewalahan Saat Lakukan Penyelamatan

Soekarno menambahkan jika Indonesia membutuhkan bom nuklir untuk menjaga kedaulatan dan tanah air dari gangguan negara lain.

Pernyataan itu membuat negara-negara di dunia terhenyak seketika.

Dunia menjadi 'panas dingin', geger karena mengetahui hal itu.

Apalagi negara-negara Barat dan sekutunya.

Baca Juga: Tertawa-tawa, Megawati Soekarnoputri Singgung Soal Kenakalan Prabowo Subianto Semasa Jadi Taruna Akademi Militer: Kalau Mau Nempeleng, Kasih Saja Pipinya

Dalam benak mereka bergumam bagaimana bisa Indonesia negara yang merdeka kemarin sore sudah mampu membuat bom nuklir yang maha dahsyat itu.

Menteri Pertahanan Australia saat itu, Shane Paltridge berujar jika pernyataan Brigjen Hartono tak boleh dianggap enteng dan sepele.

Yang lebih pusing lagi tentunya Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak.

Baca Juga: Karangan Bunga Anies Baswedan Terpampang Nyata, Prabowo Justru Ketahuan Tak Undang Jokowi di Ulang Tahun Partainya, Kenapa?

Ia merasa gelisah, terancam dan ketakutan karena bisa saja uji coba ledakkan nuklir Indonesia nanti dapat berdampak mengerikan bagi Malaysia.

AS yang tak mau uji coba itu dilakukan langsung mendekati kembali Indonesia.

Melalu macam manuver politik, AS kemudian mendapat kesimpulannya sendiri jika Indonesia belum mampu untuk memproduksi bom nuklirnya sendiri.

Baca Juga: Kini Duduk di Kursi Menhan, Prabowo Subianto Kecil Ternyata Berani Ajak Debat Guru, Sang Kakak Sampai di Panggil Kepala Sekolah: Dia Memang Tidak Suka dengan Guru yang Dia Anggap 'Bodoh'

Melihat celah itu maka pada September 1965, AS mau melanjutkan kerjasama pengayaan uraniumnya kembali dengan Indonesia.

Tapi dengan catatan, Indonesia harus mengizinkan jika badan atom internasional (IAEA) menginspeksi reaktor nuklirnya.

Hal itu bertujuan agar Indonesia tak jadi berusaha membuat bom nuklir.

Baca Juga: Pelan Tapi Pasti, Ternyata Diam-diam prabowo Sudah Siapkan Strategi Jitu Hadapi Kapal-kapal China di Natuna, Pakai Cara Ini Sebelum Terjunkan Tentara

Namun berakhirnya kekuasaan Soekarno karena G30S/PKI tahun 1965 membuat semuanya buyar.

Suksesi kekuasaan pada Soeharto membuat program bom nuklir Indonesia mandek karena rezim Orde Baru sama sekali tak tertarik membuat nuklir menjadi senjata.

Akan tetapi di era Soeharto, nuklir Indonesia digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, agrikultura dan pembangunan ekonomi negara.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul: "Menyoal Pernyataan Luhut Agar Indonesia Punya Senjata Nuklir, Siapa Sangka Negeri Ini Hampir Pernah Uji Coba Meledakkan Bom Atom Hingga Buat Dunia Bergidik."

(*)