Find Us On Social Media :

Berjiwa Petualang, Cucu John D. Rockefeller Hilang Secara Misterius Saat Injakkan Kaki ke Tanah Papua, Miliader Amerika Itu Kabarnya Dibunuh dan Dimakan Suku Pedalaman

Michael Rockefeller dalam perjalanan pertamanya ke New Guinea pada Mei 1960.

Michael melakukan banyak perjalanan mulai dari Jepang hingga Venezuela selama berbulan-bulan, akhirnya ia memulai ekspedisi antropologis ke tempat yang tidak banyak dilihat orang.

Ia bicara dengan perwakilan dari Museum Etnologi Nasional Belanda dan melakukan perjalanan kepanduan dengan apa yang disebut Nugini Belanda.

Baca Juga: Masih Berkeliaran di Australia, Veronica Koman Berani Bongkar Identitas Oknum PNS Papua yang Jadi Pelaku Pemerkosaan Siswi SMA di Jakarta, Lantang Sebut Pejabat Bumi Cendrawasih Predator

Sebuah pulau besar di lepas pantai Australia (sekarang masuk Provinsi Papua, Indonesia) untuk mengumpulkan seni dari orang suku Asmat yang tinggal di sana.

Melansir All That's Interesting, Michael dan tim peneliti dokumenter pergi ke Nugini Belanda.

Meski otoritas kolonial Belanda dan misionaris telah lama berada di sana, suku Asmat belum melihat orang kulit putih.

Baca Juga: Diduga Heli Milik TNI AD yang Hilang Kontak di Papua, Foto Bangkai MI-17 Beredar di Dunia Maya, Kini Tinggal Puing-puing, Padahal Pesawat Buatan Rusia Ini Kerap Digunakan Kongko-kongko Prajurit di Bagian Belakangnya

Kontak terbatas dengan dunia luar membuat suku Asmat percaya tanah di luar pulau mereka dihuni oleh arwah, sehingga ketika orang kulit putih datang dari seberang lautan mereka melihatnya sebagai semacam makhluk gaib.

Michael dan timnya akhirnya menjadi sesuatu yang menarik dan ingin diketahui oleh Otsjanep, tempat salah satu komunitas utama Asmat di pulau itu.

Tim Michael juga bukanlah sesuatu yang sepenuhnya disambut.

Baca Juga: Jika Bukan Karena Amerika Serikat, TNI Sebenarnya Mampu Tumpas KKB Papua dalam Hitungan Detik, Langkah Heli Apache Serbu Markas Kelompok Bersenjata Terhalang Karena Hal Ini