Viral Rekaman Guru SMA N 12 Bekasi Hadiahi Bogem Mentah ke Muridnya, Polisi Justru Buru Pengunggah Video, Ini Alasannya

Kamis, 13 Februari 2020 | 14:13
Tangkap layar Facebook Kartolo Wijanarko

Seorang guru di Bekasi terekam akan memukul siswanya yang terlambat masuk sekolah

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Sebuah kejadian tak mengenakkan kembali terekam dalam sebuah video.

Kali ini seorang guru terekam memukul muridnya yang merupakan seorang pelajar SMA Negeri 12 Bekasi.

Kejadian tersebut dilakukan di tengah lapangan pada Selasa (11/2/2020).

Baca Juga: Lempar HP Hingga Saking Kesalnya Ditinggal di Tengah Jalan, Kelakuan Minus Luna Maya Dibongkar Rey Utami, Mantan Sopir Pribadi Sebut Alasan Reino Barack Lebih Pilih Syahrini

Tindakan pemukulan itu juga disaksikan oleh murid-murid lainnya.

Melansir Kompas.com pihak sekolah bersama dengan kepolisian juga tengah mencari tahu siapa yang merekam peristiwa pemukulan siswa itu.

"Yang sedang diselidiki itu siapa yang mengunggah dan membuat video viral itu diselidiki sekarang, yang pertama kali membuat video itu saat kejadian, dari pihak sekolah juga lagi dicari," ujar Kassubag Humas Polres Bekasi, Kompol Erna Ruswing saat dihubungi, Kamis (12/2/2020).

Baca Juga: Seakan Merayap dan Membunuh Diam-diam, Virus Misterius Ini Hadir di Tengah Kesibukan Dunia Atasi Corona, Cukup 48 Jam Pasien Langsung Kehilangan Nyawa

Polisi saat ini masih terus memantau dan mengawasi kasus pemukulan guru terhadap anak muridnya.

Mulai dari memediasi antara murid yang dijadikan korban dengan guru yang dipukul hingga antara guru dengan orangtua murid.

Erna mengatakan, penyelidikan terhadap penyebar video muridnya itu dilakukan lantaran adanya keresahan masyarakat khususnya orangtua murid.

Kompas.com/Cynthia Lova
Kompas.com/Cynthia Lova

Foto gedung SMA N 12 Kota Bekasi

"Tidak ada laporan, kita hanya mau tahu siapa sih yang menyebarkan video itu. Kita lihat nanti sampai sejauh mana karena kalau menyebarkan berita-berita yang membuat resah masyarakat itu ada Undang-Undangnya," ucap dia.

Baca Juga: Mengingat-ingat Pesan Ibunya, Anak Perempuan Mendiang Lina Jubaedah Tak Bisa Menahan Air Mata, Menyesal Telah Lakukan Hal Ini

Saat ditanyakan apakah indikasi yang merekam maupun mengunggah video itu adalah siswa SMAN 12, ia enggan menjawab banyak.

Dikutip dari TribunJakarta.com, Irna mengatakan, pihaknya sudah melakukan penelusuran dan memastikan video itu direkam salah satu siswa.

"Video itu direkam oleh salah satu siswa, tapi yang menyebarkan di media sosial bukan siswa sini, melainkan mantan siswa yang sudah mengundurkan diri," kata Wakil Kepala Bidang Humas SMAN 12, Irna Tiqoh, Rabu, (12/2/2020).

Baca Juga: Positif Terpengaruh Obat-obatan Terlarang, Lucinta Luna Ngaku Konsumsi Zat Psikotropika untuk Tekan Depresinya, Sempat Mau Lompat dari Apartemen dan Ingin Tusuk Perut Sendiri

Dia menjelaskan, kejadian ini sudah dibahas secara internal.

Pihak sekolah juga sudah memanggil siswa yang menjadi korban pemukulan.

"Kita panggil kita ajak ngobrol dari hati ke hati, bukan kita membenarkan apa yang sudah dilakukan, tapi kita minta mereka untuk mencoba kalau kejadian ini apa yang ingin kamu sampaikan kepada kami," jelas Irna.

Tribunjakarta.com/Yusuf Bachtiar
Tribunjakarta.com/Yusuf Bachtiar

Wakil Kepala Sekolah SMA N 12 Kota Bekasi, Irna Tiqoh

Irna menambahkan, pihak sekolah juga sudah meminta maaf secara langsung kepada para siswa yang menjadi korban pemukulan.

Baca Juga: Hidup di Istana Mewah Ahmad Dhani Sampai Jadi Pejabat Negara di Kursi DPR, Mulan Jameela Ternyata Sosok yang Berbeda di Mata Tetangga, Sopir dan Pembantu di Rumah Seakan Pelengkap Saja

Mereka juga dipastikan tetap lanjut masuk sekolah pascakejadian.

Atas kejadian tersebut, Irna menyayangkan peristiwa itu terjadi.

Irna menceritakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (11/2/2020) lalu.

Baca Juga: Terlanjur Diekspose Berenang Bertelanjang Dada dengan Kekasihnya, Pacar Lucinta Luna Nyatanya Terbukti Seorang Wanita, Nama Aslinya Justru Jadi Bukti

"Jadi kejadian itu memang benar terjadi di sekolah kami, itu kejadian kemarin pagi (11/2), ketika jam masuk sekolah," kata Irna.

Dia menjelaskan, kejadian itu dipicu akibat adanya keterlambatan sejumlah siswa. Pada video yang beredar, nampak siswa tengah dikumpulkan di halaman sekolah.

"Jadi yang berkumpul di halaman sekolah itu adalah siswa yang terlambat, ada 72 siswa putri dan ada 100 siswa putri yang telat hadir," kata Irna.

Tangkap layar Facebook Kartolo Wijanarko
Tangkap layar Facebook Kartolo Wijanarko

R dan A menjadi korban penganiayan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, I

Irna menjelaskan, oknum guru yang melakukan pemukulan berinisial I, seorang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.

Baca Juga: Ciderai Nama Besar TNI, 3 Orang Oknum Tentara Kedapatan Pasok Ribuan Amunisi ke KKB Papua, Sempat Diancam Hukuman Mati Tapi Endingnya Seperti Ini

"Intinya teman-teman kita (guru) itu ingin mendisiplinkan anak-anak, cuma caranya aja yang kurang tepat, kami juga kemarin merasa kecolongan," tegas dia.

Irna Tiqoh, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, mengatakan, pangkal masalah kejadian itu bermula ketika ratusan siswa terlambat masuk sekolah.

"Jadi hari itu memang ada siswa yang terlambat, jadi mereka dikumpulkan di halaman sekolah semua (seperti yang ada di video)," kata Irna, Rabu, (12/2/2020).

Baca Juga: Takut Bakal Dirundung, Polisi Akhirnya Menempatkan Lucinta Luna di Ruangan Khusus, Ditahan Seorang Diri Selama 20 Hari

Jumlah siswa yang terlambat hari itu mencapai, 172 orang, terdiri dari 100 orang siswa perempuan dan 72 orang siswa laki-laki.

"Jadi kita di sini biasa masuk 06.45 WIB, ada kegiatan tadarus 15 menit setiap hari sampai 07.00 WIB," ungkap Irna.

Ratusan siswa ini rupanya datang lebih dari pukul 07.00 WIB. Alhasil, mereka semua dikumpulkan di halaman sekolah untuk diberikan pengarahan agar tak mengulangi kesalahan.

Namun, seorang guru berinisial I yang juga menjabat Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan justru naik pitam dengan ulah ratusan siswa yang terlambat masuk sekolah.

Baca Juga: Ogah Balik Kampung, Ratusan Warga China Pilih Perpanjang Izin Tinggal di Bali, Pilih Ribet ke Kantor Imigrasi Daripada Lawan Virus Corona

"Jadi biasanya kalau telat itu diberikan wejangan-wejangan, atau kalau misal yang nanganin guru olahraga mereka disuruh baris berbaris," ungkap Irna.

"Tapi kemarin memang beliau (guru berinisial I) yang menangani, maksudnya mungkin untuk mendisiplinkan siswa tapi caranya saja yang salah," jelas dia.

Adapun keterlambatan ratusan siswa itu dipicu adanya penutupan akses masuk ke sekolah.

Baca Juga: Virus Corona Masih Menghantui Masyarakat Secara Global, Kini Kembali Muncul Wabah Misterius di Afrika yang Diduga Lebih Mematikan, Bunuh Orang dalam Waktu 48 Jam Setelah Terinfeksi

Irma mengungkapkan, sejak empat hari lalu, sekolah menutup pintu masuk belakang.

"Jadi kita parkiran di belakang, nah pintu akses masuk dari parkiran belakang itu ditutup, jadi siswa harus lewat pintu depan semua, mungkin agak jauh sekitar 5 menit jalan kaki," jelas dia.

Alasan penutupan akses pintu masuk belakang ini lantaran siswa banyak yang mengeluh, ketika mereka terlambat lalu masuk melalui pintu depan dipastikan bakal dihukum berupa dikumpulkan di halaman sekolah.

Tetapi, siswa yang terlambat namun masuk melalui pintu belakang, mereka dapat lolos dari hukuman dikumpulkan di halaman sekolah.

Baca Juga: Anggaran Lem Aibon dan Pembelian Toa Masih Jadi Pertanyaan, Kini Pemprov DKI Jakarta Kembali Kucurkan Dana Rp 37,4 Miliar untuk Beli Robot Pemadam Kebakaran, Secanggih Apa Sih?

Irna juga menjelaskan keseharian pelaku yang dikenal pandai.

"Beliau (guru berinisial I) itu ketika memberikan materi sangat pandai, beliau juga penulis buku pengajar bidang geografi dan sosiologi," kata Irna, Rabu, (12/2/2020).

"Cuma memang beliau agak temperamen, kita juga tidak ada sama sekali yang setuju dengan cara kekerasan," tambahnya.

Baca Juga: Rela Jadi Pacar Setingan dengan Upah Mencapai Rp 100 Juta, Mbak You Terawang Andika Mahesa Punya Aura yang Bikin Klepek-klepek Lawan Jenis: Dia Dilahirkan untuk Digilai Wanita

Sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, oknum guru berinisial I memang sangat konsen membentuk kedisiplinan siswa.

"Untuk tata tertib sebenarnya beliau itu sangat konsen cuma, ada beberapa cara yang tidak benar, kita tidak ada sama sekali keinginan yang buruk buat kemajuan anak-anak generasi muda," ungkapnya.

Saat kejadian aksi pemukulan, oknum guru berinisial I memang mengaku lepas kontrol.

Dia selepas memukul siswa langsung meminta maaf di depan ratusan siswa yang kala itu tengah dihukum akibat terlambat.

Baca Juga: Kasusnya Selalu Diumbar ke Media, Perselisihan Anak dan Ibu Pedangdut Ini Seakan Tak Pernah Reda, Cuma Gegara Masalah Sepele Sampai Tak Mau Akui Anaknya

"Jadi setelah (mukul) itu beliau langsung minta maaf ke siswa semua, itu sebelum videonya viral lho ya, dia juga sempet bilang enggak akan mukul lagi," jelas dia.

Lebih lanjut, kini oknum guru SMA Negeri di Kota Bekasi yang melakukan pemukulan terhadap anak didiknya telah dicopot dari jabatanya sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, telah meninjau langsung ke SMA Negeri bersangkutan untuk mengetahui secara pasti kabar aksi kekerasan yang videonya viral di media sosial.

Baca Juga: Sebabkan Candu, 2 Obat yang Dimiliki Lucinta Luna Ternyata Hanya Bisa Dibeli dengan Resep Dokter

"Ya sekolah akan mengambil sikap sesuai dengan stratanya, nanti dari KCD (Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat) melihat itu. Respon dari provinsi sangat cepat, kemudian sudah ada pengawas yang melakukan pemeriksaan," kata Tri, Rabu, (12/2/2020).

"Sesuai dengan tugas fungsinya aja, ada kewenangan KCD, sekolah, Disdik dan juga provinsi, dibebas tugaskan sangsinya," tambah Tri.

Dia selaku kepala daerah sangat menyangkan adanya aksi kekerasan yang menimpa siswa, apalagi kekerasan itu dilakukan oleh oknum gurunya.

Tri juga sudah meminta penjelasan kepada pihak sekolah mengenai kabar aksi kekerasan yang sempat viral di media sosial.

Baca Juga: Usai Anggap Sampah Dokumen yang Dikirim Veronica Koman, Mahfud MD Hadir dengan Cercaan Anyar, Tuding Sang Buronan Punya Utang Kepada Indonesia: Dia Seorang Pengingkar Janji

"Karena terkait disiplin aja. Para siswa tersebut telat masuk sekolah, kalau kita (Pemkot Bekasi) kan lebih memberikan effort, memberikan satu spirit untuk memberikan satu motivasi agar kedepannya tidak terjadi pengulangan lagi," tegas dia.

Sementara itu, Irna mengatakan, oknum guru yang melakukan kekerasan berinisial I, statusnya kini sudah dinonaktifkan sebagai wakul kepala sekolah bidang kesiswaan.

"Untuk masalah sanksi kita akan menunggu SK (surat keputusan), tapi beliau sudah dinonaktifkan sebagai kesiswaan, kalau (sanksi) selebihnya kita tidak bisa menyampaikan karena kita juga belum tahu," tegas dia.

Baca Juga: Usai Anggap Sampah Dokumen yang Dikirim Veronica Koman, Mahfud MD Hadir dengan Cercaan Anyar, Tuding Sang Buronan Punya Utang Kepada Indonesia: Dia Seorang Pengingkar Janji

Terkait dengan hal tersebut, polisi kini tengah menyelidiki pengunggah video guru SMAN 12 yang memukul muridnya ke media sosial.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, TribunJakarta.com